ONE

18 6 1
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM
MEMBACA




Happy Reading 📖

•••••

"Apa!"

"Dosen?.. " ruby terkejut atas apa yang dituturkan ibunya.

"Ruby ga mau dijodohin bunda.. "

"Ruby mau kuliah dulu.. " ruby bersikeras menolak tawaran ibunya tapi ia hanya mendapatkan hikmahnya saja.

"Kan bisa nikah dulu baru kuliah sayang.. " bujuk ayah ruby yang terduduk di sofa sambil menyeruput kopi khas buatan bunda.

"Tapi ruby ga akan bisa jalan bareng temen- temen kalo udah nikah. "

"Ya gapapa sayang, kan bisa jalan jalan sama Nova. " bunda menasehati putrinya sambil menaikkan satu alisnya.

Tapi ruby masih saja menggerutu kesal.

"Tapi pa.. "

"Ga ada tapi tapi, papa yakin Nova itu laki-laki terbaik buat kamu, apalagi dulu dia seorang santri. "

"Tapi masa harus sama Nova sih pa.. "

"Ruby ga suka Nova.. " eluh ruby lagi yang kali ini semakin tidak dihiraukan oleh bunda dan papanya.

"Apalagi dia dosen, biasanya ya pah dosen itu umurnya dah tua, ruby ga mau sama om om... "

"Masa belum ketemu udah ga suka sih sayang.. " bujuk ayahnya lagi, kali ini dengan mengelus kepala putri kesayangannya.

"Yaudah gini aja, nanti sore kamu siap siap, Nova sama keluarga nya mau datang.. " ucap bunda wanita paruh baya yang masih terlihat muda meskipun umurnya mencapai 42 tahun.

Ruby mendengus penuh emosi, ia masuk ke kamarnya berniat tak akan keluar kamar sampai sore.

Sesudah sampai di kamar, ruby berniat menutup pintunya keras keras, tetapi karena takut bundanya marah, ia malah membuang niat buruknya.

Ia mendouble lock kunci pintunya.

Dengan suasana kamar yang dingin karena adanya pendingin ruangan membuat kamarnya menjadi tempat ternyaman yang ia miliki.

Ruby membuka gorden dan menikmati indahnya sawah serta air terjun di belakang rumahnya.

Tapi pikirannya kembali berputar, ia membayangkan bagaimana wajah pria yang akan dijodohkan dengannya.

"Pasti tua.. Ihh jijiq"

"Mending turu wae"

•••••

"Nak, perkenalkan, ini...Rayyan Nova evander yang baru saja melamar di salah satu perkuliahan untuk menjadi dosen"

Ruby mengulurkan tanggalnya dan berniat bersalaman dengan calon suaminya, tapi Nova malah menyatukan kedua tangannya tak ingin bersentuhan dengan gadis bukan muhrim.

"Njirr malu ege.. " titah ruby di dalam hatinya.

"Jadi Nova, apakah kamu siap menikah dengan putri saya? " ayah ruby memberikan pertanyaan mudah yang dapat dijawab siapapun.

"INSYAALLAH saya siap"

"Alhamdulillah.. " bunda ruby bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

"Oh iya, Nova, ini putri saya ruby syaqeela ayaryn,anaknya rada tengil, penyuka es batu dan sate ayam"

Dengan terpaksa ruby tersenyum pada Nova.

"Namanya cantik bibi, tapi wajahnya lebih cantik.. " titah Nova berusaha memuji calon istrinya.

Telinga ruby memerah akibat memendam salah tingkah didalam dirinya, ya dia memang belum mengenakan hijab, jadi rambutnya terurai tertampang jelas sehingga tampaklah merah pada telinganya.

"Telinganya merah tuh, mungkin malu.. " ucap bunda ruby menggoda anak gadisnya.

"Pernikahan kalian satu bulan lagi. " ucap seorang laki laki tua yang bisa dibilang ayah ruby.

Karna sosoknya yang cuek, Nova hanya mengangguk tanda setuju sedangkan ruby menolak secara tantrum.

"Ha?! "

"Kok cepet banget pah? "

"Ruby masih butuh waktu buat berpikir.. "

Ruby terus terusan menolak dan mendengus keras agar ayahnya memberi ia waktu untuk berpikir sejenak ya bisa dibilang ruby tantrum.

Tapi Nova malah tersenyum gemas pada ruby serta berkeinginan agar cepat cepat menikah supaya ruby bisa ia gigit sampai nangis, gitu katanya.

"Ga ada penolakan ruby" titah bundanya lagi.

Ruby semakin menggerutu kesal.

Tapi usahanya sia sia, semakin ia menggerutu semakin bertambah juga keyakinan bunda nya tuk menikahkannya.

Bangil, 10 april 2024

***

Lanjut?...





𝙃𝘼𝙏𝙄 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙍𝙐𝘽𝙔✔ { On Going}Where stories live. Discover now