BAB 6 {Bertatapan}

1.1K 39 0
                                    

***

Pagi cerah kembali tiba di kota Newcastle dimana saat ini cuaca yang bisa dibilang sangat bagus karena panas matahari yang tidak terlalu terik dan angin sepoi-sepoi yang membuat suasana sejuk pagi.

"Hoooh..." Bangun Zahra yang semalam tanpa sadar tertidur di lantai Karena menangis.

Zahra dengan menggaruk garuk matanya memutuskan untuk pelan pelan berdiri dan melihat kondisi kakinya yang terkena beling yang ternyata sudah kering darahnya.

"Huf syukur dah kering, kacanya juga tidak masuk ke dalam kaki sepertinya" lega Zahra membuka pintu kamar dan melangkahkan kakinya pelan pelan menuju toilet.

Zahra yang melihat ruang tamu sudah bersih tanpa pecahan beling dan botol wine pun dibuat kembali lega yang menandakan ayahnya berarti sudah pergi dengan wanita yang semalam bermain dengannya.

"Baguslah mereka sudah pergi".

Zahra dengan wajah lesu dan mata yang sedikit bengkak akibat menangis, masuk ke dalam toilet dan tidak lupa menutup pintu. Zahra menatap dirinya di cermin dan melihat kedua matanya yang bengkak disertai sedikit merah.

"Huf... kejadian semalam membuat ku jadi seperti ini".

Zahra dengan menghela nafas langsung segera cepat mengambil sikat gigi dan pasta, karena waktu yang cuma sedikit Zahra memutuskan untuk tidak mandi dan hanya mencuci muka dan gosok gigi saja.

Zahra dengan menghela nafas langsung segera cepat mengambil sikat gigi dan pasta, karena waktu yang cuma sedikit Zahra memutuskan untuk tidak mandi dan hanya mencuci muka dan gosok gigi saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di castle, Canva yang masih tertidur pulas diatas kasur yang begitu empuk dan AC yang masih menyala, bahkan saking nyenyaknya Canva tidur, alarm yang berbunyi pun tidak terdengar olehnya.

~~~

"CK tumben Canva belum datang acaranya mau mulai bentar lagi padahal" decak Leon sambil menghubungi Canva.

"Gimana Leo diangkat sama Canva?" Tanya Dustin dan diberi gelengan oleh Leon.

"Enggak ga diangkat".

"CK an*j lo emang Van" kesal Dustin dengan menggigit bibir bawahnya.

"Yasudah gini aja biar gua yang ngomong sama dosen untuk kasih waktu sedikit lagi, lu sama Marvin pergi ke rumah Canva jemput dia" ujar Leon membuat Dustin sedikit berdecak kesal tapi tetap menganguk.

"Yasudah biar gua sama Marvin kerumahnya, lu temui dosen"

"Yoi, gua pergi dulu".

"Hem" angguk Dustin yang juga melangkah pergi.

Dengan bersamaan Dustin dan Leon pergi, Dustin yang berjalan menghampiri Marvin sedangkan Leon yang berlari menemui dosen.

CANVA PLAYBOY [On Going]Where stories live. Discover now