3. Chapter 3| Berdua

2 1 0
                                    

❛❛ aku takut akan kemakan omonganku sendiri❜❜
–Mikael Wijaya Putra

🌷

Tiitt... tiitt... tiitt...

Suara jam alarm di atas nakas bunyi hingga menghasilkan getaran di nakas.

"Eunghh" perempuan itu terbangun oleh suara alarm.

Tangannya terulur untuk mematikan suara berisik itu. Tangannya tak terlalu panjang, alhasil ia harus sedikit memajukan badannya.

BRUGH!

"Aduh! awss!" badannya terjatuh di lantai kamarnya.

Tangan Hazel mengelus badannya yang sakit karna terjatuh. Sebenarnya tak seberapa dengan luka yang telah lama terpendam.

Segera ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dan menghilangkan wajah kasurnya.

Setelah itu ia keluar ke kamarnya menuju ke meja makan untuk sarapan. Sudah bisa dikatakan rapi penampilannya dengan seragam yang terbalut dengan jaket jeans hitam kesayangannya.

Terlihat sudah ada empat orang yang duduk di kursi meja makan.

Sudah lama ia tak merasakan kehangatan keluarga. Ia bergegas duduk di samping ibundanya.

Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka semua. Jika seperti ini sama saja seperti makan sendirian namun hanya di tambah orang di sebelahnya.

"Kamu nilainya berapa?" tanya pria paruh baya di hadapannya. Hazel menatap malas.

"Nilai yang mana?" tanya nya.

"Matematika" jawab pria itu.

Perempuan dengan rambut di kuncir ekor kuda itu menghembuskan napasnya malas.

Selalu saja ayahnya menuntut nilainya. Bosan. Bahkan waktu kecil ia jarang sekali mendapat waktu untuk bermain.

"83" jawab nya malas. Raut amarahnya terlihat "bagaimana bisa nilai kamu jelek seperti itu, Hazel?".

"Ya bisa lah, ngapain ga bisa" jawabnya santai. Entah lupa atau sengaja tak memfilter kalimatnya.

"Inget, kamu nanti les" wanita di sampingnya mengalihkan pembicaraannya.

Hazel hanya mengangguk mengerti. Lagian ia takkan lupa jika ia memiliki jadwal.

"Oh ya, mama nambahin jadwal kamu. Jadi kamu ikut les silat, basket, music" penjelasan dari Difa—mamanya, membuat telinga Hazel panas jika mendengarkan.

______________ '' ○ '' _______________

Lelaki tampan dengan jaket jeans memarkirkan motornya di parkiran sekolah.

Ia membuka helm nya. Tak lama dari itu itu seorang gadis yang datang dengan motor ninja hitam datang dan memarkirkan motornya di sebelah Kenzie.

Hazel tak sadar jika itu Kenzie. Ia kira siswa lain yang datang lalu memarkirkan motornya. Tapi ternyata itu adalah manusia teraneh yang pernah di temui Hazel Kaley Britney.

Saturn & UranusWhere stories live. Discover now