1. Chapter 1| Bertemu

4 2 0
                                    

❛❛ Don't give up, you can do it!❜❜
–Hazel Kaley Britney

Seorang gadis sedang mengendap — untuk masuk ke dalam.

Terdengar suara perempuan di lapangan sedang membaca teks UUD. Terlambat? sudah pasti.

Perlahan ia berjalan. Hingga ia sampai di taman belakang sekolah.

Saat ia melihat seorang petugas keamanan keterlambatan siswa dari OSIS ingin menoleh, dengan sigap ia menaikkan tubuhnya ke atas pohon. 'Untung saja' batinnya.

Dirinya duduk di sebuah dahan pohon di taman tersebut.

Mencari cara untuk segera ke lapangan. Tiba-tiba ia menemukan sebuah ide.

Perlahan turun dari pohon yang ia naiki.

Merangkak di balik semak untuk menutupi tubuhnya bagaikan tentara di medan perang.

Berhasil. Ia telah mencapai tembok yang tak telalu tinggi. Memanjat (lagi?) tembok yang ada di depannya.

Memanjat. Suatu hal yang eazy baginya.

BRUK

Perempuan itu menjatuhkan dirinya dari atas tembok tadi. Perlahan ia lari kecil untuk masuk ke dalam barisan kelasnya.

"yey, the final chapter" gumamnya. Napasnya yang terengah-engah membuat temannya terkejut. Namun ia menutup mulut temannya.

Sebelumnya tasnya sudah ia letakkan di perpustakaan sebelum memasuki taman belakang sekolah. Cukup cerdik.

Upacara selesai. Siswa-siswi di perbolehkan masuk ke kelas masing-masing.

Langkah kakinya terhenti saat seorang guru pria memanggil namanya. "Nanti sepulang sekolah, kamu keruangan saya dulu" ujarnya "baik, pak" balasnya.

"Kenapa, Zel?" tanya temannya tadi "cuman disuruh ke ruangannya ntar pulang sekolah" jawabnya.

Nastya hanya menganggukkan kepalanya paham. Mereka berjalan ke arah kelas mereka.

Hingga saat di koridor + balkon di lantai tiga. Hazel tertabrak oleh seorang lelaki tinggi di depannya.

Hazel jatuh. Untung saja ia dapat mengontrolkan keseimbangannya itu. Lelaki yang menabraknya hanya diam saja lalu pergi.

"Woy lo! main nyelonong pergi aja lo, ga minta maaf kek apa gimana gituh?!" ujarnya. Tak terima. Ia yang di tabrak olehnya hingga hampir jatuh, lalu? lelaki itu pergi begitu saja dan tak bertanggung jawab!

Lelaki itu menghentikan langkahnya. Dan berbalik badan ke arah Hazel. Ia mengangkat sebelah alisnya.

"Lo yang nabrak gue, kenapa gue yang harus minta maaf?" tanya ia balik. Hazel mengkerutkan keningnya. Tak percaya. Siapa yang nabrak, dan siapa yang tak terima.

Ia berjalan ke arah lelaki tadi. "Lo yang nabrak gue, dan lo harus tanggung jawab" Hazel menekankan kalimatnya.

"Dih, O-gah" eja Kenzie. Lelaki itu bernama Kenzie. "Pengecut!" saat ia berbalik badan dan ingin melanjutkan langkahnya, ia mendengar satu kata yang membuat langkahnya terhenti.

Kenzie membalikkan badannya dan berjalan ke arah Hazel. Ia mendekatkan wajahnya ke depan wajah Hazel. "Gue bukan pengecut, jadi gue..." sedikit menjeda kalimatnya "minta maaf".

"Gue bakak maafin lo, tenang" balas Hazel. Kenzie kembali memjauhkan wajahnya dari Hazel. "Tapi, apakah gue harus bilang lo pengecut dulu baru lo minta maaf?" lanjutnya.

Bukan Kenzie yang pergi begitu saja. Melainkan Hazel yang meninggalkan lelaki itu. Nastya sedikit ngefreeze. Lalu membuntuti Hazel.

🪐

Triiing... Triiing... Triiing...

Bel pulang yang di nantikan para murid di nantikan.

Hazel segera pergi dari kelasnya. Langkahnya terhenti saat namanya terpanggil.

Ia membalikkan badannya dan mengangkat sebelah alisnya.

"Jangan lupa nanti" ujar lelaki di hadapannya itu.

Saturn & UranusWhere stories live. Discover now