BAB 19

2.9K 52 2
                                    

Leo berjalan menghampiri Natasha, gadis itu mengerutkan keningnya bingung melihat wajah Leo yang tidak bersahabat, setelah menerima telpon.

"Kau kenapa? " tanya Natasha, saat Leo mendaratkan bokongnya di kursi sebelahnya.

Leo tersenyum getir dengan pandangan ke depan menelisik hamparan sawah dan pantai.
"Tidak" jawabnya singkat.

"Aku bukan anak kecil yang mudah kau kelabui, setelah menerima telpon itu kau terlihat murung"

Leo menatap Natasha dengan intens.
'Apa aku katakan saja semuanya pada Natasha, seperti apa kelakuan ibunya. Tidak, sebaiknya aku rahasia kan dulu, biarkan waktu yang mengatakan' batin Leo.

"Apa aku boleh bersumpah? " tanyanya.

"Bersumpah apa? " tanya Natasha.

"Sumpah kamu itu cantik banget"

"Ih apaan sih, aku serius tau" ketus Natasha, lalu memalingkan muka salah tingkahnya.

"Aku lebih serius baby" ujar Leo dengan jahil.

Leo sendiri bingung, karena setiap bersama Natasha pasti emosinya mereda,padahal tadi ia sangat emosi karena penghianatan yang di lakukan oleh Patricia.

Bukan cemburu, tetapi ia merasa jengkel karena bisa-bisanya dibodohi oleh seseorang seperti Patricia, ia menyesal karena telah menikahi Patricia.

Ini sama saja ia memelihara ular dirumah nya. Andai malam itu tidak terjadi pasti ia tidak akan seperti ini.

~flashback on~

Terdengar dentuman musik  menggelegar di penjuru ruangan, seakan gendang telinga akan pecah mendengarkan nya.

Puluhan manusia menari, meliukkan tubuh ke kanan, ke kiri mengikuti irama musik dibawa lampu yang temaram.

Bau pekat dari alkohol, menyengat di indera penciuman. Tempat tersebut yang tak lain adalah club malam, tempat dimana orang-orang menikmati surganya dunia.

Terlihat seorang pria jakung duduk disalah satu kursi, didepan bartender.
"Vodka satu" pesannya kepada bartender.

Setelah menerima alkohol tersebut ia langsung meneguk nya hingga tandas. Selang beberapa menit pandang nya kabur, dan kepalanya pusing.

"Aku benci hidupku, yang selalu diatur oleh lelaki tua si*lan itu" racaunya dengan diiringi tawa.

Bartender yang menyadari jika orang tersebut mabuk, mencari keberadaan teman atau pacarnya namun tidak menemukan.

Tiba-tiba datang seorang wanita dengan make-up tebal, dan baju kurang bahan menghampiri.

"Permisi tuan, saya kekasih dari lelaki ini,jadi saya akan membawa dia " ujar wanita itu.

Bartender itupun percaya dan membantu wanita itu untuk memapah lelaki tersebut.

"Anda akan membawa kekasih anda kemana nona? "

"Em aku akan memesan kamar di atas, bisa tolong bantu? "

"Tentu saya akan membantu"

Bartender dan wanita itu berjalan menuju kamar yang sudah di pesan. Setelah samapai ia meletakkan lelaki itu diranjang.

Setelah bartender pergi, wanita itu berjalan menuju ranjang yang ditiduri pria tersebut lalu melepaskan pakaian pria itu, yang tak lain adalah Leo.

Dan wanita itu adalah Patricia. Setelah semua pakaian dilepas ia juga melepaskan pakaiannya, lalu ikut berbaring disamping Leo.

Ia mengirimkan pesan kepada seseorang disebrang sana.
"Misi berhasil"

Pagi menyapa Leo bangun dari tidurnya, ia terkejut mendapati dirinya telanjang bulat, namun yang mengejutkan lagi, ia mendapati seorang wanita menangis tersendu-sendu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

I LOVE MY OWN STEP FATHERTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon