BAB 13

3.5K 46 0
                                    

Hampir sepuluh menit ciuman berlangsung suara decapan memenuhi seluruh ruangan, Natasha yang merasa kehabisan pasok oksigen memukul dada bidang Leo.

Leo melepaskan ciuman mereka karena sadar akan kode yang Natasha berikan. Benang-benang saliva mereka terputus saat ciuman berhenti.

Nafas keduanya saling memburu,detak jantung saling bersahutan satu sama lain.

'Sial bibirnya sangat manis, aku bahkan hampir membunuhnya karena aku tidak bisa mengendalikan diri' batinnya dengan tatapan yang tak lepas dari Natasha.

Begitupun Natasha yang kini menatapnya.
"Apa kau tahu jika ini salah? " tanya Natasha tanpa embel-embel 'Daddy', karena menurutnya tidak ada seorang ayah yang menikmati bibir anaknya sendiri, walaupun dia bukan darah dagingnya.

"Ya aku tahu ini salah" jawab Leo dengan santainya.

"Lalu kenapa kau melakukan ini" bentaknya dengan tangan terkepal menahan emosi.

"Kenapa?,Bukankah kau juga menikmati nya"  tanyanya dengan smirk di wajahnya.

Natasha terdiam mendengar ucapan Leo dia tidak bisa mengelak, memang benar adanya ucapan Leo bahwa ia menikmati ciuman yang di berikan oleh ayah tirinya itu.

"Natasha tatap aku! " perintah Leo, Natasha mengikuti perintah Leo ia menatap pria dewasa di depannya dengan tatapan sulit di artikan.

"Aku tahu ini terdengar konyol, kau boleh mempercayainya atau tidak yang pasti aku tidak berbohong dengan ucapan ku bahwa aku mencintaimu"

Deg!!

"Aku tahu ini terlalu dini untuk menafsirkan perasaan ku, tapi sungguh perasaan ini baru pertama kali aku rasakan didalam hidupku" ujarnya dengan sendu.

"Kenapa?, kenapa kau begitu yakin bahwa perasaan yang kau rasakan terhadapku itu cinta, aku kira kau orang cerdas yang menggunakan fikiran mu sebelum bertindak, tetapi aku salah ternyata kau bodoh dan fikiran mu terlalu sempit"  hardik Natasha.

Natasha tidak ingin munafik, hatinya menghangat saat Leo mengungkapkan perasaan nya, tetapi disisi lain ada perasaan bersalah mengeruk hatinya, Leo adalah suami dari mommy dia tidak ingin merebut kebahagiaan mommy nya.

Jadi ia memutuskan untuk mengubur perasaan itu dalam-dalam, ia tidak ingin tersesat semakin jauh dalam permainan rasa yang sudah pasti berakhir menyediakan.

"Ya aku memang bodoh, dan aku bersikap bodoh hanya didepanmu, kau benar fikiran ku terlalu sempit bisa-bisanya aku menafsirkan perasaan ku yang baru muncul beberapa waktu dengan perasaan cinta" ucap Leo dengan penuh kekecewaan.

"Tapi kau harus tau bahwa kau adalah cinta pertama didalam hidupku, dan mungkin juga cinta terakhir ku" Leo berucap dengan lirih.

Natasha yang mendengar itu semua merasa sangat bahagia, entah kemana fikiran yang tadi ingin mengubur perasaan itu dalam-dalam.

Tiba-tiba

Grep!!

Natasha menghambur ke pelukan Leo.
"Tidak hanya kamu, aku pun sama, aku juga memiliki perasaan yang sama denganmu. Aku memang jahat karena menginginkan lelaki yang berstatus suami ibuku sendiri secara amerta" ucapan nya didalam dekapan Leo.

Leo yang mendengarkan itu tersenyum dengan manis.
"Baiklah sayang... Kiat mulai semuanya dari sekarang sepertinya aku sudah tidak bisa menahan perasaan ku lagi, dan aku mohon jangan pernah pergi dari hidupku, apapun itu yang terjadi kita lewati bersama-sama" tukas Leo dengan lembut.

Natasha melerai pelukannya lalu menatap Leo dengan tatapan hangat begitupun sebaliknya.

"Apa kau yakin dengan hubungan
ini? " tanyanya.

"Apa terlihat keraguan di wajahku? " bukannya menjawab Leo malah balik bertanya.

Natasha tersenyum menanggapi itu.
"Lalu apa kita sudah bisa di sebut sebagai sepasang kekasih sekarang? "

"Bisa di bilang begitu" jawab Leo dengan pandang tak lepas dari gadis cantik yang ada di depannya.

Senyuman menghiasi wajah keduanya, lalu seperkian detik bibir keduanya bertemu dan saling melumat.

Bukan ciuman nafsu serupa. Mereka saling menyalurkan perasaan tersebut lewat ciuman yang mereka lakukan.

**********

Brak..

Pintu di buka dengan keras menampilkan seorang wanita cantik. Hingga membuat seseorang yang ada didalam tersentak mendengar itu.

"Hai sayang, kenapa kau tidak mengabariku dulu jika kau akan datang kesini" ucapnya lalu menghampiri wanita nya.

"Emrick aku ingin berbicara" hardik wanita itu dengan tatap menghunus.

"Berbicara apa?, hey sebentar kenapa sikapmu sangat berbeda hari ini? " tanya pria yang tak lain adalah Emrick.

"Kau tidak mempersilahkan aku untuk duduk? " bukannya menjawab wanita itu malah balik bertanya, menyalahkan kekasihnya karena tidak mempersilahkan dia untuk duduk.

"Ah maaf sayang aku lupa, ayo duduk dulu, sebentar aku buatkan minum" tukasnya lalu melenggang ke dapur.

Emrick kembali dengan membawa dua gelas jus jeruk di tangannya.
"Ini diminum dulu!,supaya fikiran mu rileks" perintahnya dengan menyodorkan jus ke arah wanita nya.

"Terimakasih" lirih wanita itu, lalu meminum jus yang ada di tangannya.

"Jadi kau mau berbicara apa? , kelihatannya sangat penting"

Wanita itu menoleh ke arah Emrick lalu meletakkan gelas yang sudah kosong di atas nakas.

"Aku hamil"

Deg

Dua kata yang keluar dari mulut wanita itu, nyatanya dapat membuat Emrick mematung.

"Kau hamil?" tanyanya untuk memastikan.

"Ya aku hamil, usia kandungan ku memasuki minggu yang kedelapan, aku sangat yakin bahwa ini adalah anakmu" ucap wanita itu dengan raut putus asa.

Emrick yang melihat itu merasa tidak tega, lalu menarik wanita itu kedalam pelukannya.
"Apa kau tahu betapa bahagianya aku ketika mendengar kau sedang mengandung anakku Patricia"

.
.
.

Hallo guys maaf ya aku jarang up cerita. Akhir-akhir ini sering sibuk banget. Dan aku nggak nyangka ternyata cerita aku ada yang mau baca,padahal aku buat cerita ini cuma iseng-iseng aja untuk mengisi waktu luang. Intinya makasih banyak buat kalian yang udah baca dan vote 🌻❤.



I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang