BAB 3

5.2K 56 2
                                    

"Natasha... " ucap Leo menyebut namanya.

Natasha berhenti melangkah, dan menoleh ke sumber suara tersebut.
Ia menatap Leo yang berdiri dari tempat duduknya.

Mata mereka berdua bertemu dan saling menatap.
"I-iya daddy ada apa? " tanya Natasha terbata.

Leo tidak menjawab, ia kemudian berjalan ke arah Natasha, jantung Natasha berpacu lebih cepat.

Leo terus melangkah mendekat ke arah Natasha, Natasha mundur saat jarak antara mereka semakin dekat.

"A--ada apa daddy? " tanyanya yang kedua kali.

Leo menyeringai saat melihat Natasha ketakutan.ia terus berjalan mendekat, sedangkan Natasha terus berjalan mundur, namun tiba-tiba.

"Akh... "
Kakinya membentur tangga. Natasha melihat ke arah kakinya yang terbentur lalu mengusapnya pelan.

Setelah sakitnya sedikit reda ia langsung menoleh ke depan.

Deg

Jantung Natasha berdegup lebih kencang saat melihat dada Leo di depan matanya, kemudian ia sedikit mendongak.

Ia terkejut saat melihat ke atas, jarak antara keduanya hanya beberapa centi.

Bahkan Natasha dapat merasakan hembusan nafas Leo yang beraroma mint. Leo mendekatkan bibirnya ke telinga Natasha.

"You beauty full baby girl" bisiknya dengan suara beratnya.

Setelah berbisik ia berbalik dan meninggalkan ruang makan. Sedangkan Natasha masih mematung di tempatnya, sambil menetralkan jantungnya.

Setelah dirasa detak jantung nya sedikit normal ia langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

**********

Di pagi hari,sinar matahari memancarkan sinarnya dengan cerah.

"Engh.. " seorang gadis cantik menggeliat dari tidurnya karena merasa terusik dengan sinar matahari yang memasuki celah kaca kamarnya.

Ia langsung bangun dan meregangkan otot-ototnya, setelah mengumpulkan nyawa sejenak, ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Kurang lebih tiga puluh menit ia membersihkan tubuh dibawah guyuran shower.

Ia keluar dari kamar mandi, dan berganti pakaian, ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Saat ini ia sedang menduduki bangku kelas tiga SMA. Setelah libur panjang selama satu bulan ini adalah hari pertama ia masuk sekolah.

CEKLEK...

Suara pintu terbuka menampilkan wanita cantik.
"Sayang kamu sudah siap? " tanya Patricia.

"Sudah mom"

"Yasudah ayok kita ke bawah untuk sarapan, daddy sudah menunggu."

Natasha langsung menegang saat Patricia menyebutkan Leo.

"Sayang ayok! " ajak Patricia.

Natasha tersadar dari lamunan nya.
"Ah iya mom"

Mereka berdua berjalan berdampingan menuruni tangga,setelah sampai di ruang makan.

Natasha melirik ke arah Leo, begitupun sebaliknya. Mata mereka saling terkunci satu sama lain.

"Honey kau mau pakai selai apa? " tanya Patricia membuyarkan tatapan mereka berdua.

"Terserah kau saja" jawab Leo singkat.

Sedangkan Natasha sendiri tampak salah tingkah. Mereka menikmati sarapan dengan hikmat.

Setelah selesai sarapan, Natasha pamit untuk berangkat ke sekolah.

"Mom, dad aku pamit pergi ke sekolah ya" ucap Natasha lalu mengecup pipi Patricia.

"Iya sayang hati-hati ya" ucap Patricia.

"Tunggu... " suara bariton tersebut menghentikan langkah Natasha. Kemudian ia menoleh.

"Ya daddy" jawab Natasha dengan jantung berdegup.

Leo mendekat ke arah Natasha.
"Pakai ini untuk keperluan mu! " ucapnya sambil menyodorkan kartu berwarna hitam ke arah Natasha.

"Tidak perlu dad aku masih memiliki uang pemberian mommy. " jawab Natasha menolak.

"Aku tidak suka di bantah ambilah, dan gunakan semaumu, kau sekarang putriku jadi kau juga tanggung jawab ku" ucapnya panjang lebar.

Dengan berat hati Natasha menerima Black card tersebut.
"Terimakasih dad" ucapnya yang di angguki oleh Leo. Kemudian ia pamit pergi ke sekolah.

Setelah Natasha pergi hanya tersisa dua orang di ruangan tersebut.

"Terimakasih honey telah memberikan Natasha Black card" ucap Patricia.

"Tidak perlu berterimakasih, Natasha sekarang tanggungjawab ku juga" ucapnya.

Tap tap tap

Terdengar suara langkah kaki seseorang mendekat ke arah ruangan tersebut.

Leo dan Patricia menoleh ke sumber suara tersebut, mata Patricia langsung membelalak melihat siapa yang datang.

I LOVE MY OWN STEP FATHERDove le storie prendono vita. Scoprilo ora