05. Hilang (?)

608 85 10
                                    

💚💚💚

"Naik, naik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Naik, naik. Sedikit, lagi. Awas, ada awan!!" pekik seorang anak kecil yang tengah fokus memainkan sebuah ponsel di tangan.

"Adek, jangan teriak teriak." tegur sang kakak yang sedari tadi hanya dianggap angin lalu.

"Ih, mau ke bulannya kok lama banget, sih?"

Yang tertua hanya menatap datar. Diambilnya ponsel itu dari genggaman sang adik. "Adek gak mau dengerin Kakak?" tegurnya menatap manik bulat itu.

"Mau,"

"Tapi dari tadi Kakak ngomong, Adek gak nge-hirauin?"

Sejenak, si kecil menelan saliva nya. Sedikit ngeri melihat si sulung yang menatap tegas dirinya. "Pou nya seru, Kak," lirihnya menundukkan kepala.

"Terus?"

"Maaf, Jio keasikan main pou, sampai Jio gak dengerin Kak Melvin." jawabnya pelan.

Si sulung menghela napasnya. Sedikit mengesalkan memang, tapi untuk marah marah terlalu lama, ia tak cukup tega. "Adek masih ingat 'kan, peraturan main ponselnya?"

Zergio mengangguk pelan. "Tidak boleh terlalu lama, nanti sakit mata. Tidak boleh main game terus, harus ingat belajarnya." ujarnya menyebutkan aturan-aturan yang keluarganya tetapkan.

"Nah, itu Adek ingat 'kan?"

"Ingat kok, Kakak."

"Ya sudah. Hari ini udah dulu mainnya, ya?" tanya Kak Melvin yang dijawab anggukan oleh si empu.

Si sulung Tarendra itu tersenyum. Tangannya terangkat guna mengacak kecil surai sang adik.

"Sudah jam lima, mau pulang?" tawarnya yang lagi lagi mendapat anggukan kepala.

"Kakak,"

"Hmm?" gumam Kak Melvin sibuk membersihkan kertas kertas di atas meja.

"Nanti jangan bilang mami ya, kalau Jio main game lama lama?"

Kak Melvin melirik sekilas adiknya. "Kenapa?"

"Nggak boleh. Jio udah janji sama mami. Nanti, kalau mami tau Jio pinjem hp Kak Melvin sampai lama, pasti mami marah?" cicitnya menjelaskan.

"Memang mami pernah marah marah sama Adek?"

Si bungsu terlihat menggeleng pelan. "Enggak, sih. Cuma diomelin, sedikit?" jawabnya menunjukkan jari jempol juga jari tengah yang membentuk cela kecil. (🤏🏻)

"Mami ngomel itu, artinya mami sayang sama Adek. Bukan marah marah,"

"Iya, Jio tau." Zergio sedikit menekankan kata katanya. "Ih tapi, pokoknya jangan ya, Kakak?"

"Tapi janji dulu, mau?"

Zergio mengangguk cepat, menyetujui ucapan sang kakak dengan antusias. "Mau!!"

Rigel AjishakaWhere stories live. Discover now