[Chapter 9] [S2] Wack-A-Wuggy !

447 64 6
                                    


Warning !!!

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~

Selamat membaca !
(*'▽`*)

.

Enjoy ~

.

Chapter Sebelumnya

"Oh ? Such a splendid job, Boxy ! You're sure can certainly be admitted to being one of my favorite loyal accomplices..~"

Tanpa kehendakku, aku berucap sembari mulai mengusap kepala milik Boxy yang sedang berlumuran darah karena aksinya tadi.

'..?!'

Aku hanya bisa berbatin dengan terkejut dengan perilakuku sendiri. Dan tepat setelah itu, aku kembali merasakan rasa pusing yang amat terasa sakit ! Kemudian, pandangan ku pun seketika menjadi kembali buram. Hingga akhirnya, aku pun kembali diselimuti oleh kegelapan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author P.O.V.

On the trio's side..

Saat itu, terlihat sang trio sedang berusaha untuk menyelesaikan sebuah teka teki yang mau tidak mau harus mereka selesaikan terlebih dahulu. Karena.. jika tidak diselesaikan, artinya mereka akan terjebak disana selamanya..! -Eh tapi boong ! ;p Yahh, intinya karena saat itu mereka sedang bertiga, alias tidak sendiri... Maka dari itu, mereka pun dapat dengan mudah melewati dan menyelesaikannya ! Yeyyyyy--, oke, Ekhem.

Omong omong---, kembali ke topik. Saat ini, mereka bertiga sedang berjalan kembali menuju ke Play Station tempat mereka akan berpindah dan melanjutkan ke permainan selanjutnya. Oh iya, sebelumnya mereka juga sempat melewati sebuah gudang yang berisikan mainan mainan rusak yang gagal. Disana, mereka secara kebetulan menemukan sebuah VHS Tape berwarna biru tosca.

Karena mereka merasa penasaran akan isinya, mereka pun memutar nya di sebuah pemutar VHS Tape yang kebetulan juga berada disana. Dan ternyata, isi dari VHS Tape itu adalah perasaan kesal dari Rich Avery, seorang staff dari pabrik tersebut. Dia mengeluh, bahwa dia merasa kesal kepada para petinggi Playtime Co. Karena, mereka telah menurunkan jabatannya.

Dari yang semula, dirinya hanya perlu bekerja di sebuah gudang biasa bersama satu staff lainnya. Menjadi kini, dia harus bekerja seorang diri di sebuah gudang tempat mainan mainan gagal disimpan. Dan tempat yang dimaksud, adalah tempat dimana mereka berada saat itu.

"Wow. Nama itu lagi ! Entah mengapa, namanya sangat cepat tersebar. Dulu, aku juga sering mendengar namanya disebut oleh para dokter--- Eh !? Apa yang ku ucapkan tadi..??" Saat berucap, entah mengapa John malah mengatakan suatu hal yang bahkan dirinya tidak sadari.

Seketika, saat itu dia langsung terdiam dan merenungi kembali ucapannya tadi. Huggy dan Poppy pun juga ikut terdiam ketika mendengar ucapannya John. Merasa bahwa situasinya berubah menjadi agak canggung, Poppy dengan segera mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka berdua.

"Ekhem. How about we just continue ? I'm afraid that Teddy has been waiting for us for too long." Poppy berucap sembari memasang pose berpikir, lalu menatap tepat ke arah mata dari keduanya.

["Ekhem. Bagaimana kalau kita lanjutkan saja ? Aku khawatir Teddy sudah menunggu kita terlalu lama."]

John dan Huggy yang mendengar hal itu pun, secara tidak langsung, segera membayangkan hal tersebut. Di benak mereka berdua, mereka membayangkan Teddy kesayangan mereka menatap dengan kecewa ke arah mereka berdua. Tentunya mereka berdua tidak ingin hal itu benar benar terjadi ! Maka dari itu, mereka pun segera menurut dan mengikuti saran dari Poppy tadi.

The Two Worker ! [Poppy Playtime x M!Reader]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu