[Chapter 1] [S2] His Voice Was So...

1.1K 179 29
                                    


Warning !!!

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~

Selamat membaca !
(*'▽`*)

.

Enjoy ~

.

Chapter Sebelumnya

"Baiklah. Kita sepakat ya ! Kalau begitu, ayo !!" [Name] berucap dengan bersemangat, membalas jawabannya Poppy dan Huggy.

Dengan [Name] yang mengatakan hal itu pun, perjalanan mereka kembali dimulai. Namun kali ini, tujuan mereka bukan hanya untuk mencari rahasia yang ada di dalam tempat itu saja. Tetapi juga mencari jalan keluar dari tempat mengerikan itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author P.O.V.

Saat ini, terlihat [Name], Huggy Wuggy, John, dan Poppy yang sedang berjalan menyusuri lorong pabrik tua tersebut. Suasana disana, tidak terlihat terlalu mencekam, di karena kan sorot lampu disana yang lumayan terlihat terang dan dengan jumlah mereka yang terlihat lumayan banyak. Apalagi, saat ini mereka sedang berada di dalam rombongan, ----walaupun hanya terdiri dari 4 orang saja :).

Omong omong, saat ini [Name] terlihat seperti sedang bernostalgia, mengingat ingat kembali masa masa dimana dirinya masih bekerja di pabrik tua tersebut.

[Name] P.O.V.

'Hum..~ Ah... Aku ingat tempat ini.. Tempat ini adalah tempat pertama aku bertemu dengan dia. Aku ingat saat pertama kali kami bertemu, itu adalah sebuah pengalaman baru ketika menemui atasanmu, haha.' Aku berbatin sambil tersenyum. Dan tanpa aku sadari, aku tertawa kecil ketika mengingat hal itu.

Kulihat ke area sekitar kami. Tempat ini, tidak ada banyak yang berubah. Di dindingnya masih terlihat sama, dihiasi dengan lukisan Huggy Wuggy dan Bron di atas dindingnya. Kami lanjut berjalan, menyusuri lorong panjang tersebut. Kami sempat melewati dua pintu lainnya. Namun sayangnya, kedua pintu itu terkunci. Akhirnya, kami lebih memilih untuk lanjut berjalan saja.

.
.
.
.

Setelah kembali berjalan beberapa langkah kembali, kami akhirnya sampai di penghujung lorong. Di ujung lorong tersebut, terdapat tiga jalan yang berbeda. Jalan pertama, yaitu berada di jalur kanan jalan. Jalan kedua berada tepat di tengah tengah jalan, yang langsung mengarahkan kami ke sebuah ruangan yang bertuliskan "Elliot Ludwig". Dan jalan terakhir, berada di jalur kiri jalan.

'Ah... Ini pasti ruangannya Elliot..!' Aku kembali bernostalgia, mengingat ingat kembali masa masa dimana pabrik ini masih berjalan dengan baik.

Saat itu, aku dan Elliot memiliki ikatan yang sangat dekat. Layaknya seorang saudara yang takkan terpisahkan. Namun sayangnya, setelah tragedi---- yang aku lupa apa yang sebenarnya terjadi ----sejak saat itu, anehnya Elliot secara tiba tiba saja memutuskan seluruh kontaknya dari semua orang. Termasuk diriku. Aku juga masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga diri nya berubah menjadi seperti itu.

Yang pasti, aku akan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi 10 tahun yang lalu. Omong omong---- dari ketiga jalan tersebut, yang benar benar terbuka hanyalah jalan yang berada di jalur kanan. Karena, jalan yang berada di jalur kiri terlihat terkunci, dengan jeruji besi yang menghalangi jalannya. Sedangkan, pintu masuk menuju ruangan milik Elliot masih terkunci.

The Two Worker ! [Poppy Playtime x M!Reader]Where stories live. Discover now