30. Who Is Selfish? [2]

Comincia dall'inizio
                                    

"Jemmy, bisa tinggalin gue sendirian hiks? Gue perlu waktu buat mencerna semuanya. Maaf udah kasar sama lo, gue gak bermaksud buat menghindar sama lo." Jelas Marsha mulai mengerti.

"Boleh sayang, gue gak maksa lo buat cerita dan move dengan cepat. Memang hubungan kita awalnya gak baik tapi gue harap lo feel better untuk menerima keadaan yang ada. Gue masih ada disini buat lo. Mulai sekarang mari kita jalanin hubungan semestinya, sebagai dua orang yang saling mencintai." Kata Jemmy mengacak rambut Marsha dengan sayang.

"Maaf Jemmy, gue gak mungkin cerita kalau semalam gue berhubungan seks sama Reno. Bisa-bisa lo bakalan marah sama gue." Batin Marsha menunduk memendam semuanya.

Jemmy tersadarkan sesuatu, "Sebelum gue beresin pecahan mangkuknya. Gue gendong lo, kita pindah dikamar sebelah. Gue gak mau lo kena pecahan kaca,"

Marsha diam saja saat Jemmy mengendong dirinya ala koala pindah dikamar sebelah. Jemmy mengecup bibir Marsha sekali, Jemmy sangat gemas dengan tingkah laku Marsha.

"Setelah ini gue ambilin makan ya? Nanti gue suruh Taerin buat nemenin lo, kalau ada apa-apa lo bisa panggil gue dibawah, okay?"

Di ruang tamu, Jemmy dan Harsa duduk berdua sambil merokok dan mabar game online.

"Lo harus ekstra sabar ngadepin cewek. Begitulah cewek sekali trust issue dia bakalan ngerasa dirinya gak baik. Saran gue, lo harus banyak ekstra sabar ngebujuk Marsha." Kata Harsa memberikan saran.

"Reno udah keterlaluan, kalau pada akhirnya dia menyerah dia bisa diskusiin dulu sama gue." Celetuk Jemmy disela merokoknya.

Harsa menyenderkan tubuhnya sambil menganti saluran tv, "Kalau ketemu besok lo bisa diskusiin dengan kepala dingin. Sekarang coba buat lebih sabar dan bangun kepercayaan Marsha dulu kalau lo beneran pengen stay."

"Gue pasti coba buat bangun kepercayaan Marsha,"

"Bagus deh, cewek itu makhluk teribet yang maunya A harus muter-muter dulu ke Z. Tapi tipikal Marsha emang butuh waktu dulu baru dia bisa mencerna mengerti keadaannya. Lo beruntung bisa dapetin Marsha, dia tipikal tegas dan gak begitu ambil hati dendam sama orang." Jelas Harsa.

Jemmy mengeryit, "Kenapa lo tahu kalau Marsha orangnya gak punya dendam?"

"Insting aja. Yang terpenting setelah ini lo harus tegas buat ambil keputusan hubungan kalian mau kaya gimana kedepan. Gue takutnya Marsha mulai terbiasa menormalisasikan punya pacar lebih dari satu itu wajar." Gumam Harsa.

"Gue kenal Marsha, dia gak bakalan kaya gitu anjir..." Kesal Jemmy.

"Hmm gak tau yaa..."

***

"Gue mau pulang, kenapa diturunin di rumah Jemmy sih?!" Kesal Marsha menggerutu setelah mobil Harsa pergi berlalu.

"Nanti gue anterin lo pulang ya? Sekarang lebih baik lo istirahat di rumah gue dulu, gue gak bisa ninggalin lo sendirian di rumah." Gandeng Jemmy menarik Marsha yang hanya diam saja.

Memang sepanjang perjalanan Marsha sangat menghindari Jemmy. Bahkan Marsha menyuruh Taerin untuk duduk disampingnya, sedangkan Jemmy dan Harsa duduk didepan.

"Ishh gue mau sendirian Jemmy! Kalau gitu gue pesen ojek aja!" Kesal Marsha menghempaskan tautan tangan Jemmy dan berjalan lebih dulu memasuki rumah.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora