9 [Selesaikan Bersama]

96 23 3
                                    

••_••

"Kau berbohong padaku."

Karina tersentak kaget seraya mengangkat kepalanya, bibirnya masih bergetar hebat dan air matanya masih menetes, ia menatap sosok pemuda di depannya dengan sendu dan matanya yang memerah hingga detik berikutnya pemuda yang lebih tua itu menariknya ke dalam sebuah dekapan hangat di sertai kecupan ringan di puncak kepalanya. Dan disanalah Karina terisak hebat.

Di dalam dekapan seorang Choi Yeonjun.

Yeonjun menghela nafasnya, bersyukur karena dia tidak terlambat mendatangi kantor agensinya untuk mencuri dengar semua yang Karina bicarakan dengan Raiden. Ya, Yeonjun mendengar semuanya, mendengar semua perkataan Raiden yang memberikan syarat pada Karina untuk menyerahkannya.

Cih, dia pikir dia siapa? Ibunya? Ayahnya? Keluarganya?

Terimakasih kepada Kai yang sempat datang ke agensi dan melihat keberadaan Karina hingga melaporkannya pada Yeonjun.

"Bagaimana bisa kau terlihat kuat di depannya, tapi kau menangis hebat di belakangnya, hm?"

Yeonjun mengelus puncak kepala Karina, yang ia dapat bukanlah sebuah jawaban, melainkan pelukan Karina yang semakin mengerat pada tubuhnya. Pemuda itu terkekeh pelan lalu ia mendorong lembut bahu Karina untuk menangkup wajah kecil si gadis manis yang berstatus sebagai calon istrinya itu.

"Katakan bahwa kau berniat membicarakan ini padaku setelah kau pergi dari sini,"

Karina merengut lucu, mengerucutkan bibirnya dan kembali mendapat tawa geli dari si jangkung di hadapannya.

"Tidak berniat, hanya mempertimbangkannya."

"Aku bersyukur karena datang tepat waktu, pertunjukanmu tadi mengesankan,"

"Ya! Kau pikir aku sedang bermain sirkus?! Dasar menyebalkan!"

Yeonjun tertawa lebar tetapi kemudian ia segera menutup mulutnya takut-takut Raiden mendengar suaranya. Menghela nafas, kemudian Yeonjun kembali memeluk Karina, menggoyangkan pelukannya ke kanan dan ke kiri. Bibirnya mengecupi leher jenjang Karina membuat si empunya tertawa karena geli. Mendengar si manis tertawa, Yeonjun tersenyum lebih lebar.

"Bukankah kau akan pergi ke rumah orangtuamu?" tanya Karina pelan karena suaranya teredam di dalam dekapan Yeonjun.

"Ayo pergi bersama," gumam Yeonjun pelan, membuat Karina terdiam sesaat.

"Kita bicarakan soal ini dengan orang tuaku, sayang, aku tidak ingin kau berjuang sendirian. Libatkan aku di dalamnya agar suatu saat aku paham untuk tidak menyakitimu, agar suatu saat aku paham untuk tidak pernah membuatmu kecewa. Karena aku mencintaimu, dan biarkan aku berjuang banyak perihal ini."

Speechless, Karina tidak dapat berkata apapun selain semakin mengeratkan lingkaran pelukannya pada tubuh Yeonjun. Mengusakkan kepalanya di dada bidang si bahu lebar, menghirup aroma Yeonjun di balik kaos putih tipisnya. Karina tersenyum, bahagia, lega serta haru menyatu disana. Seolah kembali mengambil puing-puing hatinya yang hancur, Yeonjun berhasil menenangkannya.

Oh siapapun disana, tolong ingatkan mereka bahwa mereka berada di lorong gedung Big H Entertainment, di depan ruangan CEO, dengan kamera CCTV  yang mengintai.

Married With an IDOL [YeonRina]Where stories live. Discover now