8 [Bertahan atau?]

121 19 1
                                    


••_••


"Aku pikir itu sama sekali tidak ada apa-apanya,"

Karina datang, melangkah mendekat pada Yeonjun seraya menyodorkan satu butir vitamin dan juga air putih di dalam gelas. Yang tua hanya menerimanya kemudian meminum vitamin tersebut tanpa bicara apapun.

"Oh i'm sorry sir, kau seharusnya bertanggung jawab atas kerugianmu sendiri."

Yeonjun menghela nafas, menarik tangan Karina untuk duduk di sampingnya -ditepi ranjang- kemudian mengelus lengan Karina dengan lembut. Mencoba memberikan ketenangan saat melihat wajah wanita disampingnya memerah karena marah.

"Aku memutuskan kerjasama ini bukan hanya karena batalnya pertemuan kemarin, tetapi proyekmu di Belgia saja sudah membuat kerugian untuk perusahaanku!"

Iya, saat ini Karina tengah menerima panggilan dari orang yang katanya adalah rekan bisnis Karina. Atau mantan rekan bisnis? Karena yang Yeonjun tahu Karina memutus hubungan kerjasama mereka. Untuk alasan yang lebih jelasnya mungkin Yeonjun tidak berniat tahu, ayolah dia tidak ingin otaknya pusing hanya karena terjerumus ke dalam dunia bisnis calon istrinya.

"Maaf sir, aku benar-benar tidak bisa."

"..."

"No problem, selamat pagi."

"Selamat pagi juga," Yeonjun menjawab dengan cengiran bodohnya terpampang.

"Aku harus ke kantor hari ini, membermu semuanya memiliki jadwal terkecuali Taehyun dan Beomgyu. Tetapi Taehyun hari ini pulang ke rumah, dan Beomgyu sudah pergi bersama temannya terbang ke Jepang."

Yeonjun melipat kedua tangannya di atas perut, hanya memperhatikan Karina yang tengah sibuk membereskan tempat tidurnya.

"Tidak ada tanggapan?"

"Aku benci sendiri di dalam dorm,"

"Lalu aku harus apa? Tidak berangkat ke kantor dan menemanimu disini dengan menari meramaikan suasana?"

Yeonjun berdecak, "aku rasa emosimu belum stabil, aku akan tidur lagi. Dan kau bisa pergi,"

Karina menghentikan pergerakan tangannya, ia menghela nafas panjang. Menatap Yeonjun yang kini sudah membaringkan tubuhnya kembali di ranjang, dengan posisi memunggunginya. Karina memejamkan kedua matanya, mengapa juga ia harus melampiaskan kalimat pedasnya pada Yeonjun?

Karina lupa, pemikiran pemuda itu masih dalam masa ingin di manja karena sakitnya kemarin.

"Yeonjun-ah,"

Tidak ada jawaban.

Karina memutuskan mendekat, duduk di tepi ranjang kemudian menepuk lengan besar Yeonjun.

"Oke, aku minta maaf."

Yeonjun membalikan tubuhnya, ia menarik tangan Karina kemudian menggenggamnya.

"Kenapa kau harus meminta maaf? Kau tidak salah, aku hanya membiarkanmu tenang dulu. Daripada aku harus menanggung semua kalimat pedasmu,"

"Karena itulah aku minta maaf,"

"Tidak ada yang perlu di maafkan,"

Married With an IDOL [YeonRina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang