5 [Tanpa Status]

78 18 0
                                    

..._...

Tidur bersama seorang pria, tidak, jangan berpikir hal aneh-aneh karena ini hanya sekedar tidur yang sesungguhnya dengan kedua mata terpejam, nafas beraturan. Namun yang berbeda adalah posisi mereka.

Berpelukan.

Hell, Karina tidak pernah menyangka bahwa tangan kekar seorang Choi Yeonjun, idol yang sering Karina katakan gila itu bisa memeluknya di saat si gadis terbangun di pagi harinya.

Padahal, semalam Karina sudah jelas menaruh pembatas sebuah guling di tengah-tengah mereka. Duh Karina jadi menyesal karena melarang Yeonjun tidur di sofa berakhir dengan dirinya yang sekarang masih berada di dalam dekapan Yeonjun.

Wanita sibuk tidak pernah tidak lupa untuk mengecek waktu, maka dari itu kini Karina memfokuskan diri pada jam dinding di kamar hotelnya. Sudah pukul 9 dan Karina punya waktu 2 jam untuk bersiap-siap menuju Bandara.

"Yeonjun, bangun!"

Karina menepuk punggung tangan Yeonjun, si empu bukannya terbangun kini malah semakin merapatkan jarak keduanya. Bahkan kini Karina bisa merasakan hembusan nafas Yeonjun di tengkuknya. Sial.

Karina mengerjapkan kedua matanya, degupan jantungnya semakin tidak karuan dan membuat gadis itu lantas bersusah payah melepaskan tangan kekar Yeonjun dari perutnya. Dengan perlahan tanpa harus mengganggu kegiatan tidur sang pria.

Berhasil! Karina menghela nafas leganya kemudian beranjak dari ranjang untuk segera memasuki kamar mandi, dia harus bersiap sebelum Giselle datang  dengan suara cemprengnya mengganggu kamar Karina.

***

Sudah selesai dengan kegiatan mandinya, diikuti dengan memakai pakaian formal seperti biasanya kini Karina sudah siap. Ia duduk di sofa seraya menunggu Yeonjun bangun, mereka tidak bisa pulang bersama karena Yeonjun harus mengisi jadwal konser terakhir hari ini. Duh, Karina bahkan masih mengingat rengekan Yeonjun kemarin malam yang meminta Karina untuk tetap tinggal satu hari lagi.

Jika saja Karina tidak berjanji pada ibunya untuk pulang hari ini, Karina pasti mau menuruti kemauan si lelaki Choi untuk pulang bersama pemuda itu.

"Pagi,"

Suara serak Yeonjun menyapa indera pendengarannya, Karina tersenyum lantas beranjak dari sofa untuk menghampiri pemuda itu dan duduk di sisi ranjang dengan jarak yang cukup dekat. Karina mengangkat tangannya, merapikan helaian rambut Yeonjun yang acak-acakan.

"Aku harus pergi,"

Yeonjun mengangguk dengan wajah yang datar, "pergilah."

"Kau masih marah?"

"Ck. Rasanya percuma jika aku marah,"

"Lalu ada apa dengan wajahmu?"

"Memang kenapa dengan wajahku? Masih tampan kan?"

Karina mendengus kemudian mendorong rahang Yeonjun dengan pelan, "menyebalkan." cibirnya membuat Yeonjun terkekeh kecil yang lalu menarik Karina ke dalam dekapannya. Menghirup aroma vanilla yang menguar dari kulit leher si gadis.

Karina awalnya terkejut, ini adalah pertama kalinya Yeonjun dengan berani melakukan skinship dengannya. Karina tahu sejak kemarin malam Yeonjun menahan mati-matian untuk tidak menyentuh Karina, tapi pagi ini, Yeonjun membiarkan ribuan kupu-kupu menggelitik perut Karina dengan debaran detak jantungnya yang di biarkan menggila.

Meski begitu, Karina tetap membalas pelukan Yeonjun.

"Cepatlah pulang, aku menunggumu." ujar Karina pelan, si lelaki Choi mengangguk di atas bahunya. Detik berikutnya pelukan mereka terlepas.

Married With an IDOL [YeonRina]Where stories live. Discover now