Chapter 16

118 23 26
                                    

Jaehan menatap genggaman tangan Yechan yang begitu kuat meremat jemarinya.

"Aku tidak akan kemana-mana Yechanie."

Yechan menoleh mendengar ucapan Jaehan. Menyadari maksud kekasihnya, Yechan melonggarkan genggamannya.

"Maaf, apa aku menyakiti mu hyung?" Yechan mengelus lembut punggung tangan Jaehan yang sedikit memerah, mungkin karena genggamannya yang terlalu erat.

Jaehan tersenyum lalu menggeleng.

"Tak apa, tidak sakit sama sekali"

"Syukurlah."

"Aku tidak apa-apa Yechanie"

Lagi, Yechan memahami maksudnya. Namun resah di hatinya seakan tak bisa di kontrol. Ia menatap kekasihnya begitu lekat. Raut cemas tergambar di wajah tampan nya. Namun melihat Jaehan yang tersenyum membuatnya sedikit lega, meski tak sepenuhnya.

"Jangan paksakan dirimu jika kau tak kuat hyung"

"Iyaa tenang saja Yechanie. Aku sudah mempersiapkan diri"

Persidangan. Mereka sedang membahas Jaehan yang akan mengikuti sidang keputusan atas terdakwa yang sudah terbukti melecehkannya di masa lalu.

Prosesi berjalan lancar sampai pada sidang terakhir ini.

Ia hanya berharap keadilan berpihak padanya.

Jaehan tak menuntut apapun. Setidaknya sebelum semuanya terlambat, ia bisa merasa lega melihat orang itu mendapat ganjaran atas perbuatannya.

.

Tiga ketukan palu menjadi simbol pengesahan keputusan akhir persidangan siang itu.

8 tahun, itulah keputusan akhirnya. Dari total tuntutan jaksa selama 15 tahun, namun hakim mengeluarkan keputusan hanya 8 tahun penjara. Sampai ketukan palu terdengar, Jaehan tak berekspresi apapun. Ia hanya diam dan menerima.

Berbeda dengan Yechan dan mereka yang berada di belakang dirinya yang tentunya tak bisa menerima.

8 tahun terlalu singkat, pikir mereka. Namun tidak dengan Jaehan. Ia bahkan tersenyum setelah persidangan itu berakhir.

"Tak apa, dia sudah mendapat balasannya. Aku menerimanya"

"Hyung..."

"Aku ingin istirahat Yechanie"

Pada akhirnya Yechan tak bisa membantah lagi, terpaksa menerimanya.

Hanya bisa menghela nafas dan tidak habis pikir dengan Jaehan yang berlapang dada dengan mudahnya.


***



Yechan membiarkan lampu kamarnya temaram, dia dan kekasihnya masih saling diam. Jaehan bersandar di dada nya. Menempelkan pipinya di dada bidang sang kekasih. Terlihat begitu nyaman, sampai rasanya kantuk mulai ia rasakan.

"Hyung,"

"Hm?"

"Kau berjanji akan bersama ku terus kan?"

Diam sebentar, Jaehan tersenyum lembut seraya mengangkat wajahnya melihat Yechan. Tatapan matanya lembut namun terkesan begitu teduh. Apa yang bisa ia janjikan, ia bahkan merasa batrai tubuhnya kian menipis.

"Aku tidak bisa berjanji-"

"Tapi aku selalu berjanji untuk mu dan aku selalu menepatinya, tidak bisakah hyung melakukannya juga untuk ku, aku hanya ingin kau selalu bersama ku hyung-"

"Yechanie..." Sangat lembut, Jaehan berusaha untuk tidak meningkatkan emosional kekasihnya.

Yechan terdiam dengan pelopak mata yang sudah memerah.

"Aku akan selalu bersamamu selama yang aku bisa Yechanie, tapi aku tak bisa berjanji akan selama apa aku bisa menemanimu."

"Selamanya."

Jaehan hanya tersenyum lalu mengeratkan pelukannya.

Namun secara tiba-tiba Yechan merubah posisi meninindih kekasihnya. Tidak, tidak meninindih sepenuhnya ia menumpu tubuhnya dengan kedua tangannya. Menatap Jaehan yang terkejut di bawahnya.

"Ada apa Yechanie?" Sedikit bergetar karena terkejut, Jaehan mencoba untuk tenang atas apa yang dilakukan kekasihnya.

"Bolehkah hyung?"

Jaehan memahaminya, ia pun menginginkannya namun masih ada rasa ketakutan, mengingat kejadian mengerikan di masa lalu nya.

"Y-yechanie, maaf."

Mendengar itu Yechan menghela nafas kecewa, bersiap beranjak dari posisinya namun Jaehan menahan.

"Maaf bukan karena aku tidak mau,"

Yechan mengernyit.

"Aku tak mengerti hyung"

"Maaf karena kau bukan yang pertama..."

"Hyung"

"Hyung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Tbc.

Tadinya mau ku masih nc tapi gak jadi🙈

✔The Last Letter - Yechan JaehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang