( 17 ) Keep Wondering Why

Beginne am Anfang
                                        

Aisshh.. aku tidak bisa terus menerus seperti ini Mino. Kepalaku semakin sakit memikirkannya! Aku akhirnya memilih tidur untuk mengistirahatkan tubuh dan fikiranku.


***

Jeongyeon POV

Mina, sampai kapan kau akan seperti ini?? Lirihku lembut

Sampai saat ini aku masih berada di apartemennya. Dia yang masih betah duduk dipangkuanku dengan posisi memeluk, menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku. Dia hanya diam tak bergeming tanpa menghiraukan pertanyaanku. Aku hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kekasihku ini. Akupun masih merengkuh pinggang rampingnya, sambil sesekali mengusap-usap punggungnya. Jujur, aku suka dengan sifat manjanya yang seperti ini, rengekkannya dan kadang sifat ketusnya yang terlihat sangat menggemaskan di mataku.

Aku mencoba melepaskan tangannya yang melingkar dileherku. Dia menggelengkan kepalanya dan semakin menenggelamkan wajahnya di leherku. Hey Mina, aku harus pulang. Lirihku.

Aku menarik kepalanya agar menatapku. Kenapa kau manja sekali malam ini, huh? Biasanya tidak seperti ini. Tanyaku. Kenapa? Kau tidak suka? Aku ini kekasihmu, jadi wajar kalau aku bertingkah manja seperti ini. Jawabnya sedikit ketus. Apa? Kekasihku? Aku meledeknya dengan gestur mendekatkan telingaku dihadapannya. Bug! Satu pukulan kembali dia hadiahi ke bahuku.

Atau, apa kau lebih suka merawat Jennie seperti yang disampaikan Seulgi eonnie tadi siang, daripada melihatku bermanja-manja denganmu seperti ini, huh?! Aku mengernyitkan dahiku. Jadi kau cemburu hanya dengan mendengarkan omongan Seulgi eonnie tadi siang. Tidak. Aku tidak cemburu. Jawabnya. Jangan memancingku lagi Mina. Gumamku. Bukannya kau yang memancingku duluan! Balasnya tak kalah kesal. Kenapa kau terlalu gengsi untuk mengakui kalau kau cemburu. Ucapku. Aku tidak cemburu! Balasnya

Hufftt.. Sudahlah Mina, aku bosan meributkan hal ini terus. Balasku sambil menghempaskan kepala ku dibadan sofa dan berpura-pura seperti orang tidur. Jeongyeon! Kenapa kau selalu membuatku kesal! Tanpa aba-aba jemari lentiknya memberikan cubitan-cubitan kecil dipinggangku. Aku kaget dan berdecak ketika merasakan perih akibat cubitannya. Mina, tolong berhenti. Aku memegang kedua tangannya untuk menghentikan cubitannya. Kau menyebalkan. Balasnya. Stop Mina, stop. Ini geli. Pintaku.

Aku menyelipkan rambut-rambut halus ke telinganya agar tak menutupi wajahnya. Kemana sikap dinginmu yang selalu kau tujukan kepadaku dulu? Apa kau sudah mulai jatuh cinta kepadaku? Godaku lagi. Bukankah dari dulu ini yang kau inginkan dariku, huh? Ucap sombongnya membalas perkataanku. Aku hanya tertawa mendengar jawabannya.

Mina kau tidak lelah? Tidurlah. Aku akan menemanimu disini sampai kau terlelap. Ucapku. Kenapa kau tidak menginap saja disini, Jeongie?Tanyanya. Aku tidak membawa pakaian gantiku. Weekend nanti aku akan menginap disini. Ucapku. Oh iya, eomma tadi menelfonku dan menanyakan kabarmu. Kenapa kau tidak memberitahuku. Balasnya. Itu karena aku sedang kesal kepadamu. Ucapku. Tch.. dasar bodoh. Gumamnya.

Mina mengecup singkat bibirku dan kembali memelukku. Aku mengusap-usap punggungnya lembut. Setelah beberapa menit berlalu, dengkuran halus keluar dari mulutnya yang sedikit terbuka. Aku tersenyum melihat wajah polosnya saat tertidur, kenapa dia menggemaskan sekali Tuhan, lirihku dalam hati. Aku mengecup bibirnya pelan lalu berdiri mengangkat tubuh mungilnya dan memindahkannya keatas tempat tidur serta menarik selimut untuknya. Sebelum pergi aku mengecup dahi Mina dan segera pergi meninggalkan apartemennya. Sstt.. Kalian tenang saja, pintunya sudah terkunci otomatis dari dalam.

Keep Wondering Why ( On Going ) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt