Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
- - -
Mina POV
Aku menekan 6 digit PIN pintu apartemen ku, membuka nya dengan kasar, melepaskan sepatuku dan langsung merebahkan diri di sofa. Jangan ada yang berani bertanya bagaimana keadaan hati ku sekarang. Marah, kesal, lelah. Semuanya campur aduk! Kacau!
Setelah puas melamun, aku pun beranjak dari sofa dan berjalan menuju arah kamar mandi, aku mengganti pakaian ku dengan bath robe. Setelah itu aku menatap diriku di cermin, huh! Betapa kacau nya diriku hari ini.
Tak ingin berlama lama aku segera menuju bathub, mengatur suhu air untuk merendam tubuhku, merilekskan seluruh badan dari semua hal yang terjadi hari ini. Nyamannya, rilihku.
Setelah selesai berendam dan membersihkan diri. Satu hal yang aku lupakan, aku benar benar belum mengisi perutku sama sekali hari ini. Hanya segelas ice Americano yang masuk ke tubuhku. Bicara tentang kopi, aku tiba tiba jadi memikirkan seseorang yang entah mengapa, aku selalu kesal kalau berhadapan dengannya, aku pun bingung, kenapa dia selalu berusaha mencari perhatianku. Tidak peduli sekeras apapun aku menolaknya dia selalu kekeh untuk mendekatiku atau menawarkan sesuatu.
Jangan bilang kalau dia benar benar menyukaiku seperti yang pernah dikatakan oleh Sana dan Momo. Yang benar saja, aku harus berkencan dengan seorang wanita. Belum pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Apa yang akan aku katakan kepada Otousandan Okasaandi Jepang kalau hal itu benar terjadi, aku pasti akan di cap sebagai anak yang memiliki pergaulan di lingkungan yang buruk selama aku tinggal di Korea ini.
Tidak aku pungkiri, dia memang menawan. Dia bisa terlihat cantik dan tampan dalam waktu yang bersamaan. Tidak heran jika gadis seperti Jennie dan gadis gadis lainnya yang berasal dari divisi lain seperti mengidolakannya. Tetapi kenapa dia seakan akan menolak mereka dan lebih gencar untuk mendekatiku. Lihat saja, kalau dia memiliki tujuan tertentu, aku tidak akan tinggal diam, tidak akan ku biarkan lagi seseorang menghancurkan hidup dan ketulusan yang pernah aku berikan, tidak peduli pria atau wanita manapun itu. Pegang omonganku, kalian saksi nya.
Satu lagi, aku tidak akan pernah melupakan perlakuan seseorang di masa lalu ku yang telah mengubah hidupku 180°, senyum ceria dan sifatku yang ramah hilang menjadi gadis dingin dan apatis seperti sekarang ini.
Orang orang yang pernah dekat denganku seakan akan mulai menjauh karena sifatku ini. Tidak apa apa, aku memang sengaja, aku seperti tidak membutuhkan orang lain di hidupku lagi. Aku bisa melakukan semuanya sendiri. Walaupun sejujurnya jauh dilubuk hatiku, aku membutuhkan cinta dan kasih sayang seperti yang aku dapatkan dari seseorang dimasa lalu ku dulu.