¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
- - -
Aku menangkup kedua pipi Mina dan menyatukan dahi kami, Mina pun memegang erat pergelangan tanganku sambil memejamkan matanya.
Mina POV
“ i love you, Mina. “ Ucap Jeongyeon
“ how many people have you said “i love you”, Jeongie?! “ Tanyaku
“ everyone. “ Balasnya
Aku berdecak kesal mendengarnya
“ i have told everyone that i love you. “ Jawabnya menggodaku
***
“ Mina, would you be mine? “ Lirihnya
Kalian dengar sendiri, sudah berapa kali dia menyatakan perasaannya untuk memintaku menjadi miliknya. Dia seperti tidak mempunyai kata menyerah dalam kamus hidupnya. Dan saat ini, dia hanya memandangiku seolah-olah menunggu jawaban yang keluar dari mulutku. Aku hanya diam, apa maksudnya dia bertanya seperti itu lagi kepadaku?
Hingga aku menarik nafas dan menghembuskannya kasar. Aku rasa ini terlalu cepat Jeongyeon. Jujur aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Perasaanku kepadamu muncul saat melihat perlakuan perlakuan manismu itu tulus kepadaku, dan aku merasa seperti dicintai kembali. Aku tau, aku egois yang selalu menyangkal perasaan ini, aku juga ingin memilikimu seutuhnya. Walaupun kita punya cinta tetapi disini ada norma norma yang sudah ditentukan yang tidak bisa kita langgar Jeongyeon. Aku takut akan semual hal buruk yang akan terjadi setelah ini.
Aku takut akan pandangan orang diluar sana terhadap kita, dan dengan cara apa aku bisa meyakinkan orang tua ku terhadap hubungan ini nantinya. Aku takut mengecewakan mereka dan keluargaku. Untuk berfikir positif saja untuk saat ini aku tidak bisa. Aku bingung Jeongyeon, aku terjebak oleh perasaanku sendiri!
Kau tidak perlu khawatir Mina, aku yang akan berjuang untuk hubungan kita ini, pun menjelaskan kepada orang tua mu. Jangan memikirkan hal hal yang nyatanya belum terjadi. Itu hanya akan semakin membebanimu. Kau hanya perlu mengikuti kata hatimu. Selebihnya kita yang akan menjalani hubungan ini sebaik mungkin. Bukan mencari yang sempurna tetapi saling menyempurnakan. Dan jika kau bingung kalau ini hanya perasaan suka, aku yang akan mengubahnya jadi rasa cinta. Karena mencintaimu adalah suatu kewajiban yang harus aku lakukan, perihal dunia? Bukan masalah.
Lihat, dia mengulum senyum simpul seiring dengan tatapannya yang sangat teduh dan menenangkan kepadaku, tidak tahu kah dia setiap kata kata yang keluar dari mulutnya membuatku kembali merasakan jantung yang berdenyut kencang dengan desiran hangat menjalar masuk bersama aliran darahku? Tidak peduli sudah berapa kali aku mendengarnya. Kalimat yang keluar dari mulutnya selalu membuatku tenang. Dia yang gigih meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja. Dia juga tidak pernah menuntut atau melepaskanku walaupun aku belum menjadi miliknya.