PENGAKUAN

121 16 10
                                    

Seperti biasa rutinitas Raka setiap pagi adalah keluar untuk membeli sarapan, sedangkan yang lain menunggu dikosan.

"Lu sama Raka ada masalah, Je?" tanya Yohan penasaran.

"Nggak tau tuh dia. Aneh" jawab Jehian.

Seno yang baru saja keluar dari kamar ikutan nimbrung. "Nggak biasa abang liat kalian kayak gini" ucapnya yang disetujui oleh Yohan.

Jehian hanya diam sambil meminum susu hangat yang dia buat.

Tak lama kemudian Raka kembali dengan membawa 4 bungkus nasi kuning langganannya. Mereka pun mulai memakan nasi kuning itu tanpa ada yang bersuara.

"Gua duluan yah bang" pamit Jehian setelah selesai memakai sepatu.

"Hati hati, Je" ucap Seno.

Selepas kepergian Jehian, Seno mengalihkan pandangannya ke arah Raka yang juga sedang bersiap ke kampus.

"Nggak baik loh nggak sapaan lebih dari 3 hari" ucap Seno memperingati.

Merasa tersindir Raka sontak menatap Seno. "Siapa yang musuhan coba"

"Abang nggak bilang musuhan tuh"

"Aneh banget tiba-tiba nggak sapaan. Pasti kalian abis berantem kan" tebak Yohan.

Raka melempar kaos kakinya ke arah Yohan. "Sok tau lu!"

"Abang nggak mau tau, pokoknya kamu sama Jehian harus akur lagi"

Tanpa Seno suruh pun sebenarnya Raka mau ngajak Jehian baikan, cuma dia bingung mulainya gimana. Ada rasa canggung didalam hatinya setelah sembarangan menuduh Jehian kemarin.

Raka sadar mungkin Sheryl memang ditakdirkan untuk Jehian. Bahkan lelaki itu tidak pernah mengirimkan pesan lagi ke Sheryl. Dia berusaha untuk menjaga jarak dengan Sheryl karena takut sakit hati untuk kedua kalinya.

****

Sudah terhitung 3 hari Raka tidak pulang ke kosan, dia memutuskan untuk menginap sementara waktu di kosan Harsa. Bukan karena menghindari Jehian tetapi dia belum siap untuk bertemu dengan Sheryl.

Dia sudah meminta izin ke Seno dengan alasan ada tugas kampus. Jehian yang mendengar kabar itu semakin tidak enak pada Raka.

"Seriusan lu nggak mau pulang?" tanya Harsa.

Raka hanya menggelengkan kepalanya kemudian memejamkan mata.

"Kasian loh si Jehi Jehi itu pasti overthinking"

Benar juga apa yang diucapkan Harsa, dia jadi memikirkan Jehian.

"Besok deh gua balik" ucap Raka.

****

"Si Raka beneren belum mau balik?" tanya Yohan.

Seno yang sedang mengerjakan tugas kuliah hanya menggelengkan kepalanya.

"Sepi banget nggak ada dia"

"Giliran ada kalian ribut mulu. Sekarang ngerasa kangen kan" ucap Seno.

"Justru itu menghidupkan suasana bang"

"Abang penasaran sama masalah Raka Jehian. Nggak pernah mereka perang dingin sampe segininya"

"Apa mungkin gara gara Sheryl?" tebak Yohan.

Seno mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa tiba-tiba Sheryl?"

"Abang nggak ngerasa akhir akhir ini Sheryl sama Jehian dekat? Mungkin aja Raka cemburu"

"Iya juga si, mereka sering chattingan, pulang sekolah bareng" ucap Seno. "Tapi kan mereka satu sekolah, bisa jadi cuma nebeng doang kan"

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang