MURID BARU

220 25 1
                                    


Seperti biasa suasana di kosan kalau sudah pagi pasti heboh, seperti saat ini yang terjadi di Kost Neo Harapan.

"Tumben masak Je, mana si Raka?" tanya Seno ketika melihat Jehian yang sedang sibuk berkutat dengan alat dapur

"Telat bangun dia, yaudah aku masak aja daripada kita nggak sarapan"

Tanpa membuang waktu Seno inisiatif membantu Jehian yang sedang sibuk mengupas bawang, ia mengambil sisa nasi semalam yang ditaruh dalam kulkas untuk diolah menjadi nasi goreng.

Tak lama kemudian nasi goreng buatan Seno dan Jehian siap disajikan, awalnya mereka ingin makan berdua tanpa membangunkan Raka dan Yohan, tapi siapa sangka kalau dua oknum yang dikira masih tidur itu ternyata sudah duduk rapi di ruang makan

"Loh kirain kalian masih tidur" ucap Seno membawa satu piring nasi goreng dan disusul oleh Jehian

"Aromanya sampe kamar gua gimana nggak tergoda" ucap Raka "loh punya gua mana?" protesnya ketika melihat hanya ada dua piring nasi goreng diatas meja

"Ambil sendiri sana, jangan manja"

Raka hanya mendengus sebal, ia pun beranjak untuk mengambil bagiannya

"Ambilin punya gue dong Ka" perintah Yohan

"Ambil sendiri, jangan manja" ucap Raka mengulang perkataan Seno tadi

Sontak ia mendapatkan cubitan kecil dari Yohan

"Sakit han! Nih anak kalau nggak mukul yah nyubit" protes Raka mengelus pelan lengannya yang dicubit Yohan tadi, ia berniat untuk membalas tapi sayangnya Yohan lebih dulu menghindar

"Udah bang masih pagi ini" ujar Jehian melerai keduanya

"Dia duluan nyubit gue, dikira nggak sakit kah"

"Siapa suruh lu ngeselin, heh kaos kaki gue belum lu balikin"

"Apaan dah tiba-tiba bahas kaos kaki"

"Yah lu minjem belum dibalikin sampe sekarang, gue mau make"

"Pake yang lain lah, stok kaos kaki lu kan banyak"

"Oh jangan jangan kaos kaki itu udah jadi korban lu yang kesekian?"

"Nah tuh tau"

"RAKAA KAOS KAKI GUE!"

Sontak ketiganya menutup telinga mendengar teriakan cempreng dari Yohan

"Heh berisik lu, ntar gue ganti tenang aja"

"Halah udah 5 kali lu bilang gitu nggak ada tuh buktinya"

"Rasanya kuingin jitak kepala mereka" batin Jehian yang sudah muak mendengar pertengkaran kedua abangnya ini

Tak lama kemudian sebuah jitakan kecil mendarat di kepala Raka dan Yohan, siapa lagi pelakunya kalau bukan Seno si tetua

"Pagi pagi kalau sarapan pake adu bacot gini nggak bakal kenyang" ucapnya sambil menaruh bekas piring yang dia gunakan tadi ke wastafel

"Alhamdulillah terimakasih bang Seno sudah mewakili diriku" batin Jehian lagi

"Sakit loh bang, udah double kill ini" rengek Raka lagi

Yohan hanya terdiam usai mendapat jitakan dari Seno, ia pun mulai mengambil nasi goreng yang masih hangat dan disusul oleh Raka

"Gua duluan yah bang, nggak ada yang mau nebeng kan?" pamit Jehian saat selesai memasang sepatu

Ketiganya kompak menggeleng, kebetulan bensin motor Yohan sudah diisi ulang jadi dia akan berangkat sendirian.

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Where stories live. Discover now