MISI PDKT

172 19 7
                                    

Raka, Rio, dan Setya berjalan beriringan menuju lapangan. Terlihat Raka yang sangat antusias karena tak sabar bertemu dengan gadis yang belum sempat ia ajak kenalan kemarin.

"KAK SHERYL" panggil Setya sambil melepas genggaman tangan Raka

Yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara. "Loh nggak jadi manggil Jehian?" tanyanya heran karena yang datang bukanlah Jehian melainkan Raka

"Jehian belum balik, biasanya dia latihan futsal kalau sore" malah Raka yang menjawab

Sheryl hanya mengangguk pelan. "Kak Raka nggak sibuk emang?" tanyanya karena ia kira dua bocil itu memaksa Raka untuk bermain

"Kalau sibuk mah nggak mungkin gua disini, hehe" ucapnya sambil duduk di samping Sheryl

Tapi belum satu menit ia duduk tangannya malah ditarik oleh Rio

"Bang kami ngajak main loh, kok malah duduk" protesnya

"Elah sabar cil, jarak kosan sama lapangan nggak dekat, istirahat dulu lah"

"Halah gitu aja capek, bilang aja bang Raka lemah"

Sheryl hanya tertawa pelan melihat keributan Raka dan dua bocil ini. "Udah kak sana main, takut mereka tantrum" lanjutnya lagi

Dengan terpaksa Raka beranjak dari duduknya. "Lo sendiri gimana?" tanyanya ke Sheryl

"Aku kan tim nonton, mana bisa aku main bola"

Akhirnya Raka bermain bola bersama Rio, Setya dan para bocil komplek lainnya. Sedangkan Sheryl masih setia menjadi supporter mereka yang sedang bermain itu.

Tak terasa sudah satu jam bermain, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Ternyata main sama bang Raka asik juga" celetuk Rio

"Iya, lain kali kita ajak main lagi mau nggak bang? Sama bang Jehi juga" ajak Setya lagi

"Yah tergantung jadwal" jawab Raka

"Jangan keseringan dek, kasian kak Raka kan sibuk" ucap Sheryl menasihati keduanya

Mereka berempat sedang berjalan beriringan menuju rumah masing-masing.

"Oh iya, Sheryl boleh nggak gue minta wa lu? Siapa tau ada hal penting" tanya Raka

Sheryl hanya mengangguk. "Boleh, mana hp kakak?" lanjutnya.

Mendengar persetujuan dari Sheryl ia buru buru mengeluarkan handphonenya dari saku celana dan memberikannya kepada Sheryl.

Sheryl pun mulai mengetik nomornya di ponsel Raka. "Nih kak, udah" ucapnya.

"Makasih yah"

"Cie bang Raka" ujar Setya mengejek Raka ditambah dengan kekehan geli dari Rio

"Heh apasi cil, cuma minta nomor doang"

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya menuju rumah masing-masing. Raka dan Sheryl berjalan berdampingan dengan Rio dan Setya didepannya, kalau kata Raka sudah seperti keluarga kecil yang sedang jalan jalan sore.

****

"Tumben sepi" ucap Seno yang merasa tidak terbiasa dengan suasana tenang di kosan.

Pagi ini suasana kosan tidak seheboh biasanya, bahkan penghuni lain belum menampakkan dirinya, apakah mereka telat atau sudah berangkat?

Tapi tidak berselang lama muncullah Jehian yang sudah mengenakan seragam sekolah

Seno yang menyadari itu langsung bertanya ke Jehian. "Tumben sepi, yang lain kemana Je?" tanyanya

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz