MARVELO ANDROMEDES

34. Tigapuluh empat

Marvel tak tau jika seluruh anggota keluarga Andromedes menyusun sebuah pesta yang begitu meriah untuk merayakan ulang tahunnya, ia kira mereka yang selalu kaku dan berekspresi datar tak bisa merayakan sebuah pesta ulang tahun semeriah ini. Sungguh tercengang kala dirinya terbangun tadi pagi dan sudah di sambut dengan ucapan selamat ulang tahun lalu kecupan manis oleh anggota keluarga Andromedes. Bahkan tak tanggung tanggung Tuan Lee memberikan sebuah kalung liontin emas pada cucu bungsunya. Cucu tersayang nya yang belakangan ini selalu membuat nya tersenyum kala mengingat senyum manis yang terpatri di wajah yang selalu ceria itu.

"Bersiaplah, hari ini ada yang akan Opa berikan kepada mu." Tuan Lee mengelus lembut surai sang cucu, hingga tersenyum tipis saat Marvel tersenyum manis. Anak itu beranjak turun dari atas kasur lalu bergegas memasuki kamar mandi guna untuk bersiap siap. Tuan Lee yang memang orang terakhir yang berada di kamar si bungsu lantas beranjak keluar dari kamar bungsunya James.

Langkah tegas nya ia bawa turun ke anak tangga hingga kumpulan pria dan wanita yang berpakaian rapi dan elegan kini hadir berkumpul di Mansion megah milik James. Tuan Lee memilih mendekat ke arah pria yang berumur setengah abad sama sepertinya.

"Gracias por venir," Tuan Lee berjabat tangan dengan pria yang berusia setengah abad, wajah pria itu nampak bukan seperti orang Indonesia. Rambut yang berwarna hitam pekat dengan beberapa helai rambut yang kini nampak memutih namun tak memudarkan wajah awet muda yang di pancarkan pria tua itu. Harison-- pria yang baru saja membalas jabatan tangan Tuan Lee itu kini nampak terkekeh ringan.

"No importa, es el cumpleaños de tu nieto menor to, por supuesto como amigo. Te visitaré porque me invitaste," ujar Harrison, kedua pria itu berbincang ringan. Sembari menyesap cocktail yang berada di tangan mereka masing-masing, duduk melingkar di pinggir meja bulat di depan mereka sembari berbincang ringan. "Santai saja Letnan, gunakan bahasa Indonesia saja. Aku sudah agak lama tinggal di negara ini." Harrison berkomentar, rasanya sedikit aneh kala mereka berucap bahasa Spanyol sedangkan letak mereka sekarang saja berada di Indonesia.

Tuan Lee terkekeh pelan mendengar nya. Netra nya bergulir ke arah pintu utama Mansion tepat di sana keempat putra nya berjalan angkuh memasuki bangunan megah yang sudah mereka atur sedemikian rupa sehingga bangunan megah ini nampak glamor, elegan namun tetap menyusun konsep sederhana. Tuan Lee hanya takut jika sang cucu merasa tak nyaman berada di pesta anak itu sendiri.

Setelan tuxedo berwarna hitam pekat dengan tambahan liontin emas tersemat apik di atas saku kiri pada setelan tuxedo yang Andromedes family gunakan. Aura penuh kepemimpinan dan tegas kini tercipta, membuat atmosfer di sana terasa di tekan. Berjalan beriringan hingga sedikit berdehem singkat menyambut kedatangan para tamu yang nampak menghadiri acara yang mereka ciptakan untuk si bungsu kesayangan mereka.

Setiap gerak gerik tamu yang hadir, tak luput dari netra elang mereka semua. James tak sebodoh itu membuat sebuah pesta untuk si bungsu tanpa adanya pengawasan dan ketelitian yang ketat agar si bungsunya tetap aman dalam jangkauannya. Bahkan hampir di seluruh sudut Mansion semua anggota DiamondGolden berjaga. Baik tim inti ataupun tim ahli senjata semuanya James kerahkan untuk kelangsungan pesta ulang tahun si bungsu. Mengingat Andromedes itu bukan keluarga biasa, keluarga mereka adalah pengendali dunia bawah, di mana pasti akan ada banyak musuh yang mengintai. Apalagi James sendiri juga sudah menunjukkan pada publik jika bungsunya adalah Marvel, si kesayangannya. Pria berdarah Italia-spanyol itu tak ingin publik berburuk sangka mengenai keberadaan si bungsu di dalam lingkup hidup keluarga Andromedes. Ia tak ingin bungsunya di hina atau bahkan di injak injak karena memang hanya Marvel sendiri yang tak pernah di publish pada publik mengenai anak itu juga bagian dari keluarga Andromedes.