Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-𝑾𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖'𝒓𝒆 𝒇𝒆𝒆𝒍𝒊𝒏' 𝒍𝒐𝒘- 𝑰'𝒍𝒍 𝒃𝒆 𝒕𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒕𝒐𝒐 . . .
Bayangkan kalian mempunyai kakak laki-laki seperti Aventurine yang terlihat cool dan menyebalkan diluar tapi nyatanya saat bersama adiknya dia menjadi super cerewet, apalagi kalau itu tentang laki-laki yang selalu mendekati adiknya, "apaan sih, dia tuh lebih jelek dari kakak! Cari yang lain,"
Namanya [Name], dia adalah adik dari Aventurine yang sangat dimanja oleh kakaknya, walaupun menurutnya sifat Sang kakak sangat menjengkelkan, tapi kakaknya sangat baik dan perhatian.
Walaupun mereka sedang berjalan di sekitar pusat kota Penacony, kakaknya ini tidak berhenti membahas laki-laki yang harus dinikahi oleh adiknya.
"Aduh kak, semua laki-laki gak ada yang mau sama aku kalo kakaknya kayak gini," ucap [Name]. Kepalanya pening sekali setiap kakaknya membahas laki-laki yang akan dinikahi oleh [Name], Sang adik sudah berkencan dengan Sunday tapi Aventurine memaksa cari yang lain.
"Kalo gitu kakak aja yang nikah," ucap [Name], ia pergi menjauh dari kakaknya.
"Eh? [Name]!"
Gadis itu lari tanpa arah menjauh dari kakaknya.
Di sisi lain, terdapat Sunday dan Robin yang baru saja datang menggunakan kendaraan pribadi, "pastikan penampilanmu rapi dan buat gadis itu terpesona!"
Sunday mengangguk, dia cerita ke Robin kalau ia memiliki kekasih dan berencana akan kencan hari ini, Hal itu membuat Robin semangat walaupun ia tidak tahu siapa kekasihnya.
Tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka, "maaf Tuan, boleh saya berkenalan? Anda terlihat sangat menawan."
Sunday menatap gadis yang sedang tersenyum manis itu, ia tidak menjawab perkataan gadis itu.
Hal itu membuat Robin sedikit kikuk, "maaf Nona, dia sudah-"
"Kamu pasti adiknya kan? Senang berkenalan denganmu," ucap gadis itu, Robin sedikit kesal karena ia memotong perkataannya.
Sunday menghela napas jengah, "saya sudah memiliki kekasih, kita akan segera tunangan."
"Baru segera kan? Belum tunangan."
Sunday menatap gadis itu datar, "kekasihku bahkan tidak pernah memaksaku melakukan sesuatu, dan dia lebih cantik darimu."
Sunday dan Robin pergi meninggalkan gadis itu yang ekspresinya menjadi kesal, Robin sadar perasaan kakaknya jadi kurang baik karena gadis itu yang memaksa untuk berkenalan.
Mereka melihat Aventurine yang terlihat gusar, lelaki itu membuka ponselnya dan menelfon seseorang. Sepertinya tidak di angkat.
Robin menatap kakaknya yang ingin pergi menjauh darinya. Sunday berkata, "kau duluan saja, aku ingin jalan-jalan di sekitar dulu."
Setelah itu, Sunday pergi berlawanan arah dengan Robin yang menghampiri Aventurine. Sunday melihat sekitar dan mendapati kekasihnya yang sedang duduk dengan ekspresi murung.
"Ada apa?" Sunday duduk di sebelah [Name].
Sempat terlonjak kaget, gadis itu kembali menenangkan diri, "...kakak menyuruhku cari pria lain."
Tangannya menarik pinggang gadis itu untuk lebih mendekat dengan tubuhnya, ia menyenderkan kepala [Name] di pundaknya.
"Tidak apa-apa, nanti biar aku yang bicara dengannya."
[Name] menggeleng, "tidak, nanti kakak pasti akan semakin marah." Gadis itu takut kalau Aventurine akan menyakiti Sunday.
Sunday menatap gadis itu, diam-diam ia memuja kecantikan [Name]. Ia menikmati momen berdua yang tenang tanpa diganggu oleh siapa pun seperti saat ini.
"Tenang saja, Aventurine tidak akan memarahiku, kita hanya akan berbicara dengan kepala dingin. Dan, aku tidak masalah kalau dimarahi dengan alasan meminta persetujuan untuk menikahimu," ucap Sunday.
Tanpa disadari, ucapan dari pria itu justru berefek besar pada [Name] yang wajahnya langsung memerah.
▼・ᴥ・▼
Req by @ciel_haitham Maaf banget niee kalo ada ooc atau kesalahan, aku sendiri questnya belum sampe sana😭
