Menurut Kaveh, sikap Alhaitham sangat aneh akhir-akhir ini. Entah apa yang disembunyikan oleh Acting Grand Sage itu, yang jelas Kaveh merasa sedikit ...geli?
Alhaitham berkali-kali mendapatkan surat dari salah satu pelajar di Akademiya, dan setiap Alhaitham membaca surat itu, ekspresinya terlihat dengan jelas bahwa Alhaitham sedang dimabuk cinta.
"Aku yakin! Alhaitham pasti sedang jatuh cinta dengan seseorang!" Ucap Kaveh memukul meja.
Tighnari yang melihat hal itu hanya menghela napas, "biarkan saja, itu wajar untuk manusia." Ucap Tighnari sambil meminum minumannya.
"Hey, kita bahkan belum mengetahui wujud dan fisik dari orang itu!" Ucap Kaveh yang masih heboh.
Cyno memandang Kaveh heran. "Jika cinta masih memandang fisik, pacaran saja dengan ikan karena dia banyak fisiknya." Ucap Cyno dengan wajah serius.
Kaveh dan Tighnari hanya memandangnya aneh. "itu sisik!" Ucap Kaveh.
Tighnari bangkit dari posisinya, "biarkan saja, mungkin gadis itu memang pantas bersama dengannya, kita tidak boleh meragukan pilihan Acting Grand Sage." Ucap Tighnari, lalu pergi.
Kaveh dan Cyno memandang kepergian Tighnari. "Baiklah, kita lihat perkembangan hubungan Alhaitham itu!" Ucap Kaveh.
Sedangkan di sisi lain, Alhaitham sedang bersin-bersin. Alhaitham mengusap hidungnya yang memerah.
"Kamu sedang sakit?" Tanya gadis yang sedang bersama Alhaitham.
"Tidak, aku baik-baik saja [Name]." Jawab Alhaitham.
[Name] menatapnya khawatir, "Tapi aku takut kamu sakit, bagaimana kalau kita sudahi saja kencan hari ini?" Ucap [Name], gadis itu mengelus kepala Alhaitham yang sedang duduk di kursi, sedangkan [Name] berdiri memeriksa wajah Alhaitham.
Alhaitham menggeleng menjawab ucapan gadis itu, "Hari ini sedang libur, aku ingin menghabiskan waktu denganmu." Ucap Alhaitham, pria itu memeluk pinggang [Name].
[Name] menatapnya lembut. "Kita pulang saja, ya? Sebentar lagi juga hujan." Ucap [Name].
Alhaitham menatap awan yang mendung, dia mengangguk menyetujui ucapan [Name]. Mereka berjalan ke rumah [Name] yang lokasinya tidak terlalu jauh dari posisi mereka.
Sesampainya di rumah [Name], Alhaitham langsung duduk di sofa menunggu [Name] yang sedang ganti baju.
Alhaitham menatap satu persatu foto masa kecil gadis itu yang ada di atas meja, gadis itu terlihat sangat lucu di fotonya, pipinya tembam dan merah.
"Ah... Hujannya baru turun dan deras sekali." Ucap [Name] yang baru keluar dari kamarnya.
Alhaitham melihat ke arah jendela, hujannya memang deras sekali, mungkin tidak akan berhenti sampai keesokannya.
"Aku akan menginap saja." Ucap Alhaitham. Alhaitham memang sudah sering menginap di rumah [Name] karena dia lebih suka berkencan di dalam rumah, menghabiskan waktu bersama pasangan dengan cara membuat kue atau makanan lainnya.
[Name] menghampiri Alhaitham, gadis itu mencium kening Alhaitham yang tertutup oleh rambutnya.
Alhaitham membalas ciuman gadis itu di bibir.
Keesokannya, Alhaitham kembali ke rumahnya dan disambut oleh Kaveh yang menatapnya curiga.
