Wanita itu adalah [Name], seorang pembunuh bayaran terkenal. Dia membunuh bangsawan yang merugikan penduduk Fontaine.
Bagaimana pun, membunuh tetaplah suatu kejahatan. Maka dari itu, Wriothesley sudah berbulan-bulan mengejar wanita itu. Wanita itu sudah dijadikan buronan.
Tujuannya memang baik, tapi caranya salah dan banyak bangsawan yang menjadi risau akan dijadikan sasaran oleh wanita itu.
Wriothesley sendiri sebenarnya tidak ingin menangkap [Name], karena memang sudah terlalu banyak bangsawan yang melanggar hukum Fontaine dan hanya membayar kesalahannya dengan mora tanpa merasakan rasanya di penjara.
Tapi kali ini, Wriothesley ingin menangkap [Name] untuk dijadikan sekutu.
"Jangan pergi dariku." Wriothesley menangkap [Name], pria itu memeluk [Name] dari belakang
"J-jangan seperti ini, kamu sedang bertugas, kan?" Ucap [Name] panik. Wriothesley dan [Name] memang sudah memiliki hubungan khusus sejak lama.
Wriothesley tetap memeluk [Name]. "Tidak ada siapa-siapa di sini, bawahanku aku perintahkan mencarimu di tempat lain." Ucap Wriothesley, pria itu mencium tengkuk leher sang gadis.
[Name] sedikit mendorong kepala Wriothesley.
"T-tidak! Jangan di sini." Wriothesley menatap penuh arti.
"Ayo kita ke benteng meropide, aku akan menjadikanmu bawahanku supaya kita bisa lebih sering bertemu." Ucap Wriothesley, pria itu mencium punggung tangan [Name].
[Name] mengangguk dan sikap Wriothesley berubah menjadi lebih keras, matanya tajam menatap gadis di depannya.
Wriothesley membawa [Name] ke benteng meropide.
Sebulan berlalu, setelah kejadian itu [Name] dijadikan asisten pribadi Wriothesley.
Seperti saat ini, [Name] sedang membantu Wriothesley mengerjakan pekerjaannya. Gadis itu duduk di atas paha kiri Wriothesley, dan tangan kiri pria itu memegang pinggang Sang gadis sedangkan tangan kanannya memegang kertas yang sedang ia baca.
Clorinde yang melihat itu dari sofa menatapnya jijik. "Menjijikan sekali melihat kalian yang bermesraan saat ada orang lain di ruangan." Ucap Clorinde.
[Name] merasa tidak enak dengan Clorinde, dia berusaha melepas tangan Wriothesley yang ada di pinggangnya tapi gagal.
"Kamu tidak boleh berdiri dari posisimu." Ucap Wriothesley, dia mencium rambut [Name].
