07

20 4 0
                                    

mood Yoona hari ini baik sekali, jarang mood Yoona hari Senin tidak sebaik hari ini, semoga saja tidak ada gangguan untuknya, pikir Yoona.

yoona bersenandung kecil menuju kekelasnya, ia berjalan melompat lompat kecil. sesampainya, ia melempar tasnya ke kursi, tepat sasaran. Yoona lalu berbalik

"tumben lo berangkat pagi" ucap vivi yang tiba tiba berada didepan Yoona, membuatnya terkejut "anjing!" yoona memegang dadanya

Vivi lalu duduk di bangkunya "gitu doang kaget, lebay lo" ucap vivi "sialan"

"pagi pagi udah senyam senyum gajelas, ada gerangan apa kawan" tanya vivi melihat Yoona yang dari tadi senyam senyum sendiri membuatnya kebingungan

"nggak napa napa si, lo bawa pematik ga?" tanya Yoona, Vivi menggeleng "yang ada nanti ketangkep bjir, dapat masalah lagi guenya"

yoona memutar bola matanya malas "aelah, ga asik lo" yoona menghampiri temen cowonya yang duduk dibelakang itu sedari tadi

"lo bawa pematik gak?" tanya Yoona, cowo itu merogoh saku celananya lalu melemparkan kearah Yoona, Yoona dengan sigap menangkap pematik itu

"mau nyebat lagi kan lo?" tanya cowo itu, Yoona menyelipkan rokok ditangannya lalu menghisapnya, Yoona hanya tersenyum menampilkan deretan rapi giginya

"keluar lo" ucap Vernon, namanya Vernon siswa yang sama persis dengan sifat Yoona, tapi Yoona yang lebih parah

yoona mengangkat sebelah alisnya "lah, ngapa" ucap Yoona dengan rokok yang terselip di bibirnya

"nyebat kok dikelas, kaga ada takutnya emang ni cewe satu" ucap Rio, Yoona segera bangkit dari duduknya lalu melempar pematik itu ke Rio, tepat sasaran

"thanks" ucap Yoona "yoi" Yoona berlalu pergi keluar kelas setelah mendengar perkataan terakhir Vernon

"mau kemana lo?" teriak Vivi saat melihat Yoona keluar dari kelas "bolos upacara" Vivi hanya menggelengkan kepalanya pasrah

                                                                                       

upacara sudah hampir dimulai, anak SMA GALAKSI berkerumun mencari barisan kelas masing-masing, peraturan disana sangatlah ketat, jika ada yang tidak ikut upacara, akan dikenakan saksi, keliling lapangan 10 kali atau berdiri hormat didepan bendera merah putih

"si Yoona pasti bolos lagi ni" ucap Berlinda dengan anggukan Vivi "kebiasaan, ketahuan mampus"

sedangkan Yoona tengah berada di atap gedung sekolah, tidak ada yang tau tempat itu, anak OSIS bahkan guru tidak tau. Yoona menghisap rokok yang terselip di bibirnya lalu menghembuskan keluar

"buset, jelas banget gua liatnya dari sini" ucap Yoona, matanya tak sengaja melihat Vivi dan Berlinda kepanasan disana "kasian kepanasan, ck ck ck"

Vivi mengibaskan tangan di depan wajahnya, kesal, ia menendang batu kecil didepannya dan tak sengaja terkena kaki Berlinda

"sorry ga sengaja" ucap vivi nyengir "sakit bego" ucap Berlinda kesal, sudah panas ada aja yang membuatnya kesal

"panas anjir, gila, turunin hujan kek, udah Senin, upacara, disuguhi matematika, fisika, kimia, gimana ga stress coba?!" kesal vivi, Berlinda menepuk bahu Vivi "semangat dik, udah stress belum gila"

"kalo gini, gua ikut Yoona tadi" rengek Vivi

disisi lain Aro juga bolos upacara, masa bodo dengan hukuman yang akan diterimanya nanti. ia berjalan menuju ke atap gedung sekolah, menurutnya itu tempat paling teraman, karena sudah beberapa kali bolos tidak ketahuan oleh osis walaupun ia sendiri osis.

ARONAWhere stories live. Discover now