BAB (13) Kejam.

29 8 2
                                    

Gyumin menuntun Manda berjalan ke arah meja di mana orang tuanya bersama koleganya, yaitu keluarga Ji Young, sedang duduk. Ruangan Restauran mewah itu dipenuhi obrolan, tawa, dan aroma makanan lezat yang menggoda. Namun, ketika mereka mendekat, perhatian semua orang tertuju pada kedatangan mereka.

Gyumin dengan sigap menyiapkan kursi untuk Manda, memperlihatkan sikap sopan yang jarang terlihat darinya.
"Duduklah," katanya lembut, tanpa memedulikan tatapan tajam yang menunggu penjelasan dari mulutnya.

Manda memberi salam dan tersenyum ke arah orang-orang di meja, meski hatinya berdebar. Matanya bertemu dengan tatapan marah Ji Young, yang terlihat sangat terkejut dengan kehadirannya.

"Dia adalah temanku, kenalkan dirimu," pinta Gyumin sembari tersenyum pada Manda.

Manda berdiri dengan gugup.
"Selamat malam, saya Manda. Saya adalah teman dari Gyumin, dan saya berasal dari Indonesia."

Gyumin melanjutkan.
"Manda akan bergabung di acara kita," ucapnya pada semua orang yang hadir, seolah mengabaikan ketegangan yang mulai terasa.

Kedua orang tua Gyumin saling menatap dengan sedikit geram atas ketidaksopanan Gyumin yang mengganggu rencana keluarga dari Park Ji Young. Sang ayah segera berseru.
"Gyumin, kau jelas mengetahui bahwa ini adalah acara penting!"

Gyumin menjawab dengan tegas.
"Aku tidak menganggap acara ini penting... kalian menantikan kehadiranku, bukan? Jika bukan karena dia, aku tidak akan pernah hadir di acara seperti ini!" Ucapnya, membuat semua orang seketika tercengang.

(⁠ᗒ⁠ᗩ⁠ᗕ⁠)

Beberapa saat kemudian, Di toilet Restauran tersebut. Kedua orangtuanya tengah mengintrogasi Gyumin.

"Aku tidak akan pernah menikahi Park Ji Young!" Gyumin memotong dengan kemarahan yang memuncak.
"Ayah jangan mengatur hidupku!"

Sang ayah mengangkat tangannya dan menunjuk Gyumin dengan wajah merah padam.
"Kau akan menikahi Ji Young secepatnya! Jangan lakukan apapun! Ayah akan menikahkanmu dengannya, segera setelah kejadian ini!"

Gyumin, dengan mata berkilat marah, menatap Ayahnya dengan kebencian yang baru pertama kali muncul.

"Apapun yang akan Ayah lakukan, aku tidak akan pernah bisa menerimanya!" Dengan itu, dia berbalik dan meninggalkan ruangan, meninggalkan Ayah dan Ibunya dengan keputusasaan.

Di lorong toilet, Manda mendengar jelas pertengkaran itu. Rasa sakit hatinya tumbuh seiring dengan air mata yang jatuh. Ia merasa patah hati, mengetahui rencana pernikahan antara Gyumin dan Ji Young.

Tiba-tiba, Ji Young muncul dari arah belakang, menjambak rambut Manda dengan kasar.
"Kau pikir bisa merebut Gyumin dariku?" desisnya sebelum menyeret Manda ke arah tangga darurat.

Ji Young melempar tubuh Manda ke arah turunan tangga, membuatnya jatuh terguling ke bawah. Manda mencoba melawan, tetapi Ji Young menendang dan menginjaknya tanpa ampun. Dengan amarah yang membara, Ji Young menarik rambut Manda yang penuh luka, sementara Manda hanya bisa pasrah, hidungnya mengeluarkan darah, mengalir di wajahnya yang tampak menahan rasa sakit.

"Aku diam bukan berarti merestui hubungan kalian! Aku sudah sangat muak dengan tingkahmu!" Ji Young menyeringai kejam, melihat tubuh Manda yang terkulai lemas.
"Sekarang kau akan mendapatkannya!" lanjutnya dengan suara dingin.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Donde viven las historias. Descúbrelo ahora