06

115 10 0
                                    

Hal pertama yang Eve lakukan begitu membuka mata adalah mencari Muta. Ia yakin semalam kucing kecil itu tidur di ranjang bersamanya. Tapi makhluk berbulu itu sudah hilang dan sekarang tak tahu ada dimana. Ia sudah mencari ke sekitar kamar, ruang tamu, sekitar pintu depan, bahkan dapur juga tak luput darinya. Mengistirahatkan diri dengan rebahan di sofa, Eve yang memiringkan kepala terkejut saat merasa telah melihat sebuah siluet yang bergerak di bawah sofa.


"Muta-chan?"


Bergegas menghampiri sofa satunya lagi, Eve melongok ke bawah sofa dan akhirnya menemukan Muta yang sedang rebahan dengan nyaman disana. Sepertinya si kecil ini suka dengan tempat kecil dan gelap. Menegakkan punggungnya kembali, Eve bergegas ke kamar dan mengambil hp di atas meja nakas. Duduk melipat kaki di ranjang, pria itu kini dengan wajah serius memilih tower cat yang tersedia di aplikasi belanja online Anmazon. Setelah beberapa menit berselancar, Eve akhirnya menemukan tower yang cocok berikut dengan harganya dan segera memesan. Selesai memesan, pria itu memeriksa jam dan ingat jika dirinya dan si kucing belum sarapan.


Untunglah kemarin dia belanja ikan, jadi ada makanan sementara untuk Muta pagi ini. mungkin setelah ini dia harus pergi ke klinik hewan untuk meminta saran lebih lanjut. Selagi menghangatkan sup, Eve menggoreng ikan dan menyisihkan separuh dagingnya ke piring kecil lalu diaduk hingga tercacah. Lanjut memasak untuk bagiannya, Eve memeriksa sup lalu mematikan kompor.


"Meow!"


Sepertinya wangi ikan telah menggugah rasa lapar si kucing sehingga ia pergi meninggalkan persembunyiannya. Tertawa kecil, Eve turunkan piring ke lantai dan memerhatikan Muta yang mengendus-endus dan mulai makan. Setelah menyelesaikan bagiannya, Eve menata piring serta mangkuk sup-nya kemudian menarik kursi dan mulai menyantap sarapannya.


Selesai mencuci piring dan memastikan rumah dalam keadaan bersih, Eve yang sudah berganti pakaian dengan kaus putih dan celana kulot hijau tua kini sibuk memilah deretan cardigan dan jaket di lemari. Dilema dalam memilih antara cardigan cream atau jaket dengan warna yang sama, terbersit sebuah ide untuk membuka lemari sampingnya yang menjadi wilayah khusus kemeja. Memilah cepat, Eve mengambil satu kemeja berwarna hijau tua dan mengembalikan gantungan ke lemari.


"Sip!" serunya semangat.


Selesai dengan pakaian, Eve beralih ke meja rias dan mulai membalur sunscreen wajah. Sekitar beberapa menit, Eve memeriksa wajah yang sudah dipoles lalu merapikan rambutnya. Berhubung siang hari akan semakin panas, akan lebih baik dia mengenakan sunscreen agar wajahnya tidak rusak. Karena baginya akan jadi masalah jika mengajar dengan wajah yang tidak sedap dipandang. Oleh sebab itu, merawat wajah pun menjadi satu hal yang harus ia perhatikan. Selesai menyisir rambut, ia kembali menuju lemari dan mengambil topi bucket hitam. Tak lupa dengan tas selempang putih yang sudah siap menggantung di dekat pintu, Eve kini siap untuk pergi keluar menuju klinik hewan.


Sepanjang jalan menggendong Muta, Eve duduk bersama beberapa orang yang juga menunggu bus sepertinya di halte. Menggunakan jari-jari rampingnya untuk bermain, kekehan kecil sesekali lolos dari lisannya yang senang dengan respon Muta yang begitu antusias untuk menangkap jarinya. Tanpa menyadari orang-orang sekitar yang menahan senyum gemas, Eve terlampau asyik dengan dunianya sendiri.


Begitu bus tiba, Eve bersama orang-orang yang sudah menunggu bangkit dan menanti giliran untuk masuk. Setelah penumpang dari dalam sudah turun, barulah ia bersama beberapa orang melangkah masuk dan memilih kursi. Mungkin karena ini hari libur jadi tidak banyak penumpang di dalam bus. Eve mengambil kursi belakang dan duduk di dekat jendela. Setelah tidak ada lagi orang yang naik, maka supir menutup pintu bus dan segera berangkat menuju halte selanjutnya.

YOKU  ||  SouEveWhere stories live. Discover now