BAB SERATUS

5.2K 717 121
                                    

Massachusetts, Boston.

"And?" tanya Nick kepada Benny. Pria itu sedari tadi mengikuti Benny kemanapun wanita itu berjalan dan membantunya mengangkat kursi-kursi Alfredo's. "Saint adalah satu-satunya orang yang tidak pergi ke after party Crimson High, Benny. Tentu saja aku penasaran bersama dengan Devon, Marsh, Higgins dan Langston."

"Kalian penasaran atau kalian sebenernya memasang taruhan apa yang aku dan Saint lakukan?" tanya Benny yang sekarang mengambil sapu dan memulai menyapu seluruh restoran sementara Nick menyelesaikan membalikkan kursi-kursi dan mengangkatnya ke atas meja. Ia hanya punya satu jam untuk merapihkan restoran, bersiap-siap dan berjalan ke Vittoria untuk kencan berikutnya dengan Saint.

"We didn't make any bets, Benny," kata Nick berbohong kepada wanita itu.

Benny menyipitkan matanya dan Nick terkekeh, "Okay, twenty five says you and Saint went to the Amy J. Blue Garden. Devon berpikir Saint adalah pria yang sangat romantis, ia pasti mengajakmu ke taman. But the others bet for stupid things like a theatre or a museum date."

"Bagaimana denganmu? Berapa taruhanmu dan kemana kamu menebak aku dan Saint pergi?" tanya Benny dan Nick terlihat bersalah seperti anak kecil yang telah memakan es krim tanpa izin. "Fifty, he took you to that overrated Pizzeria Delfina."

Benny menyipitkan matanya dan Nick berkata, "Aku benar, bukan?"

"Aku dan Saint memang pergi makan malam di Pizzeria Delfina. Their pizzas are really great just so you know. I'm not sure why you called them overrated."

"Pertama—aku memenangkan taruhanku, aku akan memberitahu yang lain. Kedua—Pizzeria Delfina dibandingkan Alfredo's? Come on, I'm all for Alfredo's thin sliced cheese pizza. Ketiga—apa Saint mulai lupa caranya mengajak wanita berkencan dengan benar? Just pizza for dinner? Apa kalian semalaman hanya berbicara di restoran pizza itu?"

"Tidak, setelahnya kita pergi berjalan-jalan di area kampus Stanford. It was past midnight when he dropped me off to my friend's apartment. Aku menikmati kencan dengan Saint. Ia tidak mempunyai banyak uang untuk melakukan hal yang lebih karena tiket pesawat yang ia belikan untukku ke Kalifornia. Aku membayar untuk makan malam dan jalan-jalan di area kampus bukan pengalaman yang buruk. Udara Kalifornia jauh berbeda dengan Boston, tanganku ketika dipegangnya tidak terasa dingin seperti es dan aku tidak perlu takut jatuh karena salju yang licin. It was a fun date, and I'm actually going to answer his question tonight, Nick. He wants me to be his girlfriend. Aku mengatakan kepada Saint aku akan menjawabnya malam ini dengan datang ke restoran pertama ia membawaku kencan. Please, so, can you go now? Atau kamu masih penasaran dengan kencanku dengan Saint di Kalifornia?"

Nick yang sebenarnya membantu Benny dengan mengangkat kursi-kursi restoran ke atas meja sekarang tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku akan meninggalkanmu berkencan dengan Saint Michael Jr. I'm so happy for you, Benny. Saint adalah pria yang baik. Kamu berhak mendapatkan pria yang baik dan menyayangimu."

Benny sekarang menggunakan sapu untuk membuat tubuh Nick bergerak ke arah pintu, "Okay, okay, I'm leaving. Kamu tidak sabaran sama sekali menjadi pacar Saint."

Nick tertawa dan mencoba menghindar dari sapu Benny yang terus mendorongnya ke arah pintu keluar Alfredo's. Benny berada di belakang punggungnya dan Nick membalikkan punggung untuk memberikan pelukan kepadanya ketika ia menyadari senyum di bibir wanita itu hilang.

"Benny?" tanya Nick dengan panik. Ia melihat Benny yang tiba-tiba terlihat pucat dan pada saat itu menunduk, lalu mengeluarkan seisi perutnya. Wanita itu muntah di hadapannya dan Nick berkata, "Apa kamu sakit? Aku membawa obatmu—"

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book I | CAMPUS #01Where stories live. Discover now