LMLY 2

57 9 0
                                    


Nergal memutuskan untuk membawa keempat anak itu ikut bersamanya ke Italia dan dibesarkan disana

Singkat cerita 12 tahun berlalu dan kini anak-anak itu sudah beranjak dewasa

Tok tok tok

"Yona bangun!!" Teriak grizelle dari luar kamar ylona

Namun yang dipanggil tak kunjung menyahut

"Kebiasaan ni anak" ucap grizelle, kemudian mengambil kunci cadangan kamar ylona

"Eh bangun goblok, mau ke kampus gak sih!" Teriak grizelle sambil menendang kaki ylona

"Aduh.., apaan sih kak, ganggu aja" ucap ylona kembali menutupi tubuhnya dengan selimut

"Bangun yona, inget kuliah. Kebo banget sih lho, sagara nungguin di bawah, telat dikit ditinggal plus gak sarapan,tau rasa lho" kata grizelle mengancam sang adik, kemudian dia berlalu pergi dari kamar itu

Mendengar ancaman sang kakak, mata ylona langsung terbuka lebar. Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum berangkat ke kampus

Sementara itu dilantai bawah nampak Nergal,grizelle, dan Ratih sedang berbincang-bincang sembari menunggu ylona turun

"Kak, ylona belum bangun juga?" Tanya sagara sembari melihat jam tangannya

"Bentar lagi juga turun, sabar sa" ucap ratih pada sang adik. Sementara Sagara hanya bisa menghela nafas

Nergal yang melihat kehangatan diantara semuanya keponakannya hanya tersenyum. Tak bisa dipungkiri bahwa dulu dirinya begitu kesulitan untuk mengurus semua keponakannya, apa lagi dengan mereka yang mengalami trauma akibat kehilangan orang tua mereka. Dan kini mereka sudah tumbuh dewasa dengan kepribadian masing-masing

"Rizzel" panggil nergal

"Ya uncle" jawab grizelle

"Pulang kerja nanti temui uncle di ruang kerja" kata sang uncle

"Baik uncle"

"Pagi semua" sapa ylona sambil menarik kursi tempat duduknya

"Udah jam berapa ini, lho baru bangun? Dasar kebo" ucap Sagara pada ylona

"Sewot amat lho, udah cepet sarapan keburu telat kita" ucap ylona sembari memakan roti miliknya

"Ylona jaga kesopanan saat dimeja makan" ucap nergal sambil menggelengkan kepalanya heran melihat sikap ylona yang sangat mirip dengan sang ayah

"Oky uncle ergal" jawab ylona dengan acuh

Mereka pun mulai menyantap sarapan mereka masing-masing, setelahnya mereka berangkat dan melakukan aktifitasnya masing-masing

Di kampus ylona langsung berpisah dengan Sagara menuju kelas masing-masing, karena jurusan yang mereka ambil tidaklah sama

Seperti biasa ylona dan sagara selalu menjadi pusat perhatian. Karena kepribadian ylona yang misterius membuat para pria di kampus menjadi penasaran dan berlomba-lomba untuk bisa mendekati ylona. Sementara sagara terkenal karena ketampanan dan kepintarannya membuat para wanita terpesona padanya

"Eh, minggir" ucap ylona dengan dingin pada gerombolan mahasiswi yang sering mencoba untuk mendekati sagara

Para mahasiswi itu bukannya menurut justru malah semakin menjadi-jadi untuk menghalangi jalan ylona, yang mana hal itu langsung membuat ylona marah

"Minggir atau tanggung resikonya" peringat ylona

Para pria yang mendengar ucapan ylona barusan, langsung mundur agar tak ikut terkena imbasnya

"Kalau gue gak mau lho mau apa?" Tanya salah satu mahasiswi yang sok berani itu

"Gue udah ngasih peringatan tapi lho gak mau denger, jadi sekarang tanggung resikonya sendiri" kata ylona kemudian...

"Akhhh, sakit... sakit.. lepasin gue!" Teriak mahasiswi yang tadi mengganggu ylona

Para pria yang melihat adegan itu hanya bisa mematung karena sejak lama mereka sudah tau bagaimana  tempramen ylona, apalagi ylona memang langganan ruang rektor

"Gue udah ngasih lho peringatan tapi lho gak denger" ucap ylona dengan santai sambil menarik rambut mahasiswi itu semakin keras

Keributan pun terjadi, baik mahasiswa/(i) mereka langsung berkerumun melihat pertengkaran itu. Tak hanya itu para dosen juga ikut melerai pertengkaran itu

"Cukup!" Teriak dosen yang melerai keduanya

"Sekarang baik mahasiswa/(i) masuk ke kelas masing-masing, dan kalian berdua ikut saya ke ruang rektor" ucap dosen

Mahasiswi yang tadi disiksa oleh ylona hanya bisa menunduk dan mengikuti langkah dosen, sementara ylona dengan santai berjalan tanpa peduli apa yang akan didapatkannya nanti

Karena hal itu baik orang tua mahasiswi tadi dan uncle ylona harus dipanggil untuk datang ke kampus

Cukup lama pembicaraan itu berlangsung antar rektor dan orang tua/wali, akhirnya ylona harus meminta maaf kepada mahasiswi tadi. Tentu ylona tidak terima akan keputusan itu

"Uncle kenapa yona yang harus minta maaf, dia yang duluan memancing emosi yona. Harusnya dia yang minta maaf!" Kata ylona marah

"Yona dengarkan kata uncle, minta maaf sekarang!" perintah nergal, namun ylona tetaplah ylona, keras kepala dan sulit diatur

"Tidak, aku tidak akan meminta maaf sebelum dia terlebih dahulu meminta maaf padaku!" Kata ylona tetap pada kata-katanya

Orang tua dari mahasiswi itu hanya bisa saling pandang, jujur saja mereka tidak pernah nyangka bahwa ylona adalah keponakan dari seorang nergal pengusaha paling sukses di Italia

"Tidak apa tuan nergal, ini juga salah anak kami. Dia yang seharusnya meminta maaf terlebih dahulu" ucap orang tua mahasiswi

"Neyra, minta maaf sekarang pada nona ylona" perintah sang ayah

"Kenapa aku?" Mahasiswi yang bernama Adelia itu tak terima

"Minta maaf sekarang, atau ayah akan.."

"Oky aku akan meminta maaf"

"Maafkan aku ylona, lain kali aku tidak akan melakukan hal itu lagi" ucap Adelia pada ylona

Ylona hanya diam tak menanggapi ucapan maaf dari Adelia, tanpa permisi ylona langsung pergi dari ruang rektor. Nergal hanya menghela nafas pasrah kemudian meminta maaf atas ketidaksopanan ylona

Diluar ruangan sagara sudah menunggu ylona, dirinya hanya memandangi ylona yang menunjukkan wajah kesalnya

"Ikut gue" kata sagara yang dituruti langsung oleh ylona

"Ngapain kita kesini?" Tanya ylona pada sagara yang membawanya ke rooftop

"Sampe kapan lho mau kek gini sih na? Lho gak kasihan sama uncle. Dia selalu aja harus dateng ke kampus demi nyelesai-in masalah yang lho buat" ucap sagara

"Dia duluan yang bikin gue emosi, lho sendiri tau gimana tempramen gue sejak kecil kan" kata ylona

"Iya gue tau, tapi lho harus berubah na. Inget uncle udah bersusah payah membesarkan kita, dia bahkan rela gak nikah demi ngerawat kita" ucap sagara kemudian berjalan pergi dari rooftop

"Lho pikirin ucapan gue baik-baik na" ucap sagara sebelum benar-benar pergi


"Setiap kali seseorang bertanya padaku, apakah aku baik-baik saja. Hah itu justru membuatku semakin ingin mengatakan pada mereka bahwa aku sebenarnya tidak baik-baik saja"

Ylona Revanza 

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now