22. 75!

2 1 0
                                    

.

.

.

Selamat membaca 🌷🍄

.

.

•••

Pagi ini, hari Jumat. Bu Rinjani memasuki ruang kelas MIPA 3, tepatnya kelas Geogre Albintara. Wanita itu duduk di kursi guru. Meletakkan buku-bukunya di meja.

Guru kimia kisaran 50 tahunan itu tersenyum menatap murid-muridnya"Assalamualaikum wr. Wb. selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini. Ibu doakan semoga kalian diberikan kesehatan selalu oleh Allah Swt. Amin ya rabbal Alamin"

Mehendra berbisik kepada Alan"guru kimia serasa agama njir"ucapnya.

Alan berdecak"CK! Udah diem lu, ntar dihukum lagi nangiss"sebal Alan.

Mahendra langsung menatap Alan sinis, kemudian menggeser kursinya menjauhi dari alan"cih, gak asik"

Alan mengabaikan Mahendra kemudian kembali fokus pada Bu Rinjani yang tengah mengabsen anak-anak kelas.

Bu Rinjani menutup buku absensinya"hari ini ibu begitu senang, begitu banyak murid yang mendapatkan nilai ujian yang bagus. Ibu bangga pada kalian. Marilah kita ucapkan terimakasih kepada Allah Swt."senang Bu rinjani.

Kemudian Bu Rinjani mulai membagikan satu-persatu kertas ujian murid-murid dari abjad A sampai Z.

"Geogre!"

Geogre menelan ludahnya gugup, sumpah! Baru kali ini cowok itu gugup setengah mati memikirkan berapa nilai ujiannya. Apakah jelek atau apakah akan bagus.

Ia berjalan mengambil kertas ujiannya, lalu mematung tak percaya menatap nilai yang tertera disana. Geogre menatap Bu Rinjani syok.

Tangan cowok itu bergerak menunjukan nilai kertasnya pada Bu Rinjani"b-bu ini bener saya dapet tujuh puluh lima?"tanyanya tak percaya.

"Benar, itu adalah nilai kamu. Saya Amat senang dengan perubahan drastis mu Geogre, tetap pertahankan sikapmu, Ibu bangga padamu"Bu Rinjani memperlihatkan senyum hangatnya. Membuat Geogre ikut tersenyum dan langsung kembali ke bangkunya.

"Ehkm"

"Ehkm"

Geogre mengibaskan kertas ujiannya sombong, menunjukannya kepada para cowok-cowok bad itu.

Dikta ikut-ikutan menunjukkan kertas ujiannya yang mendapatkan nilai 95 kepada Geogre. Geogre berdecak sebal, ia mengupati Dikta begitu pelan.

Ingat ya Gre bahwasanya diatas langit, masih ada langit.

"Anjir gede banget nilai Lo bos, kok bisa? Lo nyontek Dikta ya"melotot Alan melihat nilai tak masuk akal milik Geogre.

Geogre menabok mulut alan"Heh! Fitnah Lo, ingat fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!"kesalnya.

"Sakit woy!"

Geogre memutar bola matanya malas"bodo amat, sini mana coba gue pengen lihat nilai Lo"

Alan langsung menyembunyikan kertas ujiannya,  meremasnya hingga berbentuk bola, lalu membuangnya ke jendela.

Geogre is not a bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang