14. hukuman berujung pertengkaran

1 1 0
                                    

.

.

.

Selamat membaca🌷🍄

.

.

•••


Mahendra berdecak sebal sembari menyapu lapangan, dirinya menatap Geogre memberi tatapan permusuhan"gara-gara Lo sih Gre, coba aja kalo Lo gak ngajak buat ngrokok dikamar mandi. Kagak akan di hukum begini dah!"

Geogre berdecak kesal"lagian Lo juga mau mau aja gue ajak"

Mahendra memelas menatap Geogre"lagian Lo kagak tau aja iman gua itu setipis tisu dibelah dua"terangnya.

Alan memutar bola matanya malas"yaelah, mahen emang sifat Lo aja yang dari mbrojol udah ditakdirkan jadi orang kafir. Ini udah bukan soal iman Lo yang lemah"kesal Alan.

"Astaghfirullah, gini-gini gue berbakti kepada orang tua ya lan. Enak bener Lo nuduh gue yang kagak-kagak! Lo juga sifatnya sebelas duabelas kaya gue yaa!"bela Mahendra.

Dikta menatap pertengkaran mereka bertiga malas, dengan Kesal ia melempar sapu lidi ke arah mereka. Membuat ketiganya kaget.

"Kalo nyapu, ya nyapu aja anjing! Gausah debat kek orang gajelas. Ribet banget Lo semua, dasar anak manja!"ujar Dikta pedas.

Nebus ati cuy.

Mahendra tersenyum canggung menatap Dikta"ahahaha hehe maaf dik haha becanda asli"

"Weshh bos kagak usah marah-marah nanti darah tinggi, okey kita ngaku salah"minta maaf Alan melihat Dikta yang siap untuk meledakkan amarahnya sekarang juga.

Lagian ketimbang terjadi adu jotos lagi part 2 yakan. Mending langsung mengakui kesalahan, Alan tidak ingin membuat pertengkaran lagi. Cukup terakhir kali Geogre dan Dikta saja yang bertengkar. Ia tidak ingin ikut bertengkar, kasian nanti wajah gantengnya.

Berbeda dengan kedua temannya yang meminta maaf Geogre malah menatap sinis Dikta. Membuat Alan dengan Kesal memukul pantat seksi Geogre.

Geogre menatap kesal Alan sembari mengusap pantat seksinya yang sakit. Kemudian tangannya pun bergerak memukul pantat Alan. Membuat Alan meringis kesakitan. Dan ya terjadilah aksi pukul-memukul pantat diantara keduanya.

"Sini ya Lo Geogre!"kesal Alan berlari mengejar Geogre.

Geogre tertawa terbahak-bahak kemudian berlindung ke belakang Mahendra. Meminta Mahendra untuk menjadi tamengnya.

"Eh eh anjir, Lo pukul pantat gue. Gue sebar aib Lo ya lan"ancam Mahendra kemudian berlari bersama Geogre.

Sedangkan Dikta? Dirinya tengah menyapu lapangan dengan serius, mengabaikan ketiga temannya yang tidak waras itu. Biarlah mereka bertiga melakukan apa yang diinginkan. Yang penting dirinya ingin menyelesaikan hukuman dan duduk manis memakan mie ayam kantin, yang selalu menjadi favoritnya.

Membayangkannya saja membuat Dikta ngiler ingin segera cepat-cepat menyelesaikannya. Kepalanya terisi dengan kayalan ketika ia menuangkan saos dan sambal kedalam mie ayamnya, lalu kemudian melahapnya.

PUK!

"ANJING!"

Dikta menatap mereka bertiga kesal, menganggu orang sedang menghayal saja. Ia meringis mengusap-usap pantatnya. Dasar manusia Dajjal.

Ia kemudian mengangkat tinggi-tinggi sapu lidinya bergerak ingin memberi ancang-ancang ingin membalas memukul para pantat-pantat seksi temannya. Berani sekali mereka memukul pantatnya ini!.

Geogre is not a bad boyWhere stories live. Discover now