14. Impossible

504 20 1
                                    

Happy Reading!

______________________________

"Kamu salah."

Lisa yang mendengar itu pun tersenyum penuh kemenangan. Ia sudah tau Sheyna tak mungkin bisa menjawab pertanyaan di papan tulis.

"Tuh kan gw bilang juga apa Lo tuh sal—"

"Bukan Sheyna, tapi kamu Lisa." Bu Nisa memotong ucapan Lisa. Dan membuat kelas 11 MIPA 1 keheranan. Jadi maksud Bu Nisa Jawaban Sheyna benar?

"Maksudnya apa ya Bu?" Tanya Mitha.

"Iyah! Jawaban Sheyna benar semua. Dan Sheyna menjelaskan secara rinci dan mudah dipahami." Teman kelas Sheyna pun tercengang. Bagaimana bisa Sheyna yang dulu dikenal tak pintar di kelas mereka bisa menjawab soal yang begitu rumit?.

Bahkan Dissa sipintar 11 MIPA 1 ikut tertegun dibuatnya.

"Baik Sheyna, Karna kamu menjawab soal dengan benar, maka kamu boleh kembali ke tempat kamu." Sheyna pun segera melangkah ke arah bangkunya.

"Dan anak-anak, kita lanjutkan lagi materi kita."


''''''

Kringg!

Bel istirahat berbunyi, pertanda bahwa seluruh aktivitas didalam kelas telah berakhir.

"Baik anak-anak, kita lanjutkan materi kita di Minggu depan." Setelah mengatakan itu, Bu Nisa segera keluar dari kelas 11 MIPA 1.

Teman-teman Sheyna pun langsung mengerubungi meja Sheyna ketika Bu Nisa keluar.

"Shey, Lo kok bisa jawab pertanyaan dipapan? Setau gw itu susah lohh." Tanya Maudy.

"Iyah, dan yang gw tau itu pelajaran kelas 12." Sahut Resti.

"Ck, gw kan udah bilang sama kalian. Kalau gw pengen berubah."
Ujar Sheyna dan melangkah meninggalkan kelas.

"Shey tunggu." Sahut Mitha dan langsung mengejar Sheyna. Disusul oleh Resti, Maudy dan Riana.

Sheyna dkk sudah tiba di kantin. Saat mereka tiba, kantin sudah penuh.

"Yahh penuhh." Sahut Mitha.

"Iyah. Mana tadi gw gak sempet sarapan lagi." Celetuk Maudy.

"Kita ke kantin anak IPS aja." Sahut Sheyna.

"Emang gapapa?"

"Yang gw tau sih gapapa, soalnya kebanyakan anak IPA pergi ke kantin IPS kalo penuh. Begitu juga anak IPS." Ujar Mitha.

"Yaudah yukk! Gw udah laper nih."
Setelah itu Sheyna dkk pergi ke arah kantin IPS meninggalkan kantin IPA.

Disisi Randy dkk, mereka memperhatikan Sheyna dkk dari awal hingga mereka pergi.

"Ehh, Sheyna kok gak jadi masuk?" Celetuk Cris.

"Mungkin karna kantinnya penuh bang." Cris menyahut dan Raskall pun segera mengedarkan pandangannya. Dan benar saja kantin sudah penuh.

"Lanjut makan." Ucap Kenan.

Setelah itu mereka pun melanjutkan makannya. Hingga beberapa menit kemudian suara Luna menghentikan acara makan mereka.

"emm kak, aku ke toilet dulu yaa." Ucap Luna.

"Iyah." Jawab Randy mewakili mereka semua.

Setelah itu Luna pun pergi ke toilet.

''''''

In Kantin IPS.

Sheyna dkk sekarang sudah tiba di kantin IPS dan mereka seketika menjadi pusat perhatian anak-anak IPS.

"Wihh ngapain tuh anak IPA Dateng ke kantin kita."

"Kantin IPA penuh maybe."

"Gapapa lah sesekali liat bidadari di kantin IPS."

"Ho'o. Jadi seger nih mata liat yang bening-bening."

"Halah palingan cuma mau caper."

"Dia gak caper aja udah jadi pusat perhatian, sedangkan Lo? Pusat perdagangan Iyah."

kantin IPS pun seketika dipenuhi dengan gelak tawa. Anak-anak IPS.

"Sheyna, Sini!" Sheyna segera menoleh ketika namanya dipanggil.

Lalu ia pun segera melangkah ke arah orang yang memanggilnya. Diikuti dengan teman-temannya.

"Ryan?" Tanya Sheyna.

"Iyah. Masa Lo dah lupa."

"Gw baru tau Lo anak IPS." Sheyna segera duduk di kursi kantin diikuti yang lain.

"Gw emang jarang keluar kelas sih." Ujar Ryan dan Sheyna pun hanya ber 'oh'ria.

"Mith, Dy. Pesen." Ucap Riana.

"Kayak biasa kan?" Tanya Maudy dan dibalas deheman oleh Riana.

Maudy tidak protes Karna ia juga sudah kelaparan.

"Neng Sheyna yaa?" Tanya teman Ryan yang bernama Jastin Berlitz.

"Iyah."

"Kenalin neng, gw Jastin temennya Ryan hehe." Ujar Jastin.

"Sheyna." Sheyna pun membalas Dengan tersenyum tipis.

"Cantik bangett." Ucap Jastin sambil menatap Sheyna. Dan langsung di geplak kepalanya oleh Ryan.

"Punya orang!" Bisik Ryan kepada Jastin.

"Yakan gw cuman muji doang." Balasnya sambil berbisik juga.

Sheyna, Riana, dan Resti yang melihat kelakuan mereka pun heran.

"Ehemm." Dehem Sheyna.

"Lo berdua kenapa?" Tanya Resti dengan kening yang mengerut.

"Gapapa kok, tenang aja." Jawab Ryan sambil cengengesan.

"Kalo yang ini dan ini?" Tanya Jastin sambil menatap Riana dan Resti secara bergantian.

"Gw Resti, dan disebelah Sheyna namanya Riana."

"Ohh gituu."

Setelah itu Maudy dan Mitha pun membawakan makanan untuk mereka. Dibantu oleh ibu kantin.

"Loh punya mereka?" Tanya Resti. Mereka yang dimaksud adalah Ryan dan Jastin.

"Eh, gausah dipikirin kalo kami berdua mah. Mending Lo pada lanjut makan aja. Biar gw sama Ryan yang pesen sendiri." Ujar Jastin.

Maudy pun meringis, ia jadi tak enak kepada mereka. "Eh, Sorry yaa, gw lupa mesen buat kalian."

"Gapapa, Sans aja."

Lalu setelah itu Jastin pun menarik tangan Ryan dan bergegas pergi ke stan makanan.

Sheyna dkk pun segera memakan makanannya.
Hingga akhirnya....

Brakk...







TBC!

Author hari ini double up hehe.

Jang lupa
Klik 🌟 yang ada di pojok kiri dong.

See you next part.




The Queen Sheyna (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant