𝙁𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖⚠️
Judul awal : Twins Za
Zanaya dan Zayana, saudara kembar yang terlihat identik, namun nasib mereka jauh berbeda. Zanaya, sang kakak, hidup dalam derita sebagai anak yang tidak diinginkan, sering menjadi sasaran...
Seperti biasa, suasana di sirkuit begitu ramai dan penuh energi. Malam ini, ribuan pasang mata tertuju pada dua pembalap yang bersiap di garis start. Sorak-sorai penonton bergemuruh, seakan udara dipenuhi oleh adrenalin.
"Tunggu... itu kan motor Alga?" Zanaya berpikir sambil memandang sosok familiar di kejauhan. "Wah, sudah lama dia nggak balapan. Apa yang bikin dia turun ke arena lagi?"
Rasa penasaran mendorong Zanaya bertanya pada Riza, yang berdiri di sampingnya. "Za, siapa lawannya Alga kali ini?"
Riza tak melepaskan pandangannya dari Alga sebelum menjawab, "Axel."
Zanaya terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi itu. "Hah? Tumben banget Alga mau balapan lagi. Gue kira dia udah pensiun dari dunia beginian." Ia tertawa kecil, meski dalam hati merasa aneh.
Namun, tawa itu mendadak hilang saat Riza menambahkan, "Tapi lo tau apa taruhannya kali ini? Kalau Axel menang, Alga harus jauhin lo. Kalau Alga menang, Axel harus ngelakuin hal yang sama."
Wajah Zanaya seketika berubah. "Serius? Apa-apaan ini? Gue dijadiin taruhan?!" suaranya naik, tak mampu menutupi kekesalan.
Riza mengangguk, mencoba menenangkan Zanaya. "Lo kan tau Axel udah lama suka sama lo. Mungkin ini alasan dia nekat balapan lawan Alga."
Zanaya mendengus, semakin geram. "Tapi Alga belakangan ini malah jauhin gue. Liat tuh, sekarang dia lebih deket sama Zayana." Matanya mengarah ke seorang gadis yang berdiri tak jauh dari Alga.
Riza mengikuti arah pandangannya. "Hmm, iya sih. Zayana biasanya nggak pernah ke tempat begini. Anak itu kan seringnya belajar di rumah."
Zanaya mengangguk, setuju dengan kebingungan Riza. Malam ini memang penuh kejutan.
Di tengah percakapan mereka, suara raungan motor menggema, diikuti sorakan yang semakin menggila. Semua mata kini tertuju pada dua pembalap di garis start.
Seorang wanita berjalan ke tengah lintasan, berdiri di antara Alga dan Axel. Dengan kain bendera di tangannya, ia memberi aba-aba pada keduanya. Axel dan Alga mengangguk tanda siap.
1... 2... 3...
"Go!"
Suara peluit melengking, mengiris udara malam. Seketika, kedua motor melesat dengan kecepatan penuh. Axel dan Alga saling berusaha mendahului, memacu kendaraan mereka menuju garis finish. Sorak penonton semakin menggila, menambah tensi di arena.
◕●◕●✿◕●◕●
Cast :
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.