Sheyna seketika langsung menjadi pusat perhatian anak anak SHS.

Sheyna melirik name tag dari gadis yang mengatakan dirinya cewek gak jelas. Gadis itu bernama Windy Marine.

"Ngomong apa tadi?" Ujarnya. Randy dkk yang sedang diparkiran pun memusatkan perhatian mereka kepada Sheyna.

"Kenapa diam? Tadi aja sok sok an ngomongin gw, ngomong lagi coba! Biar gw denger."

Windy pun ketar ketir dibuatnya. Entah mengapa nyalinya mendadak jadi ciut. Yaiyalah ciut orang yang dihadapi sih Queen bulliying. Walau Sheyna sudah tak pernah lagi membully, tapi tetap saja dia merasa takut.

"Ma-maaf Sheyna G-gw gak bermaksud ngomong ka-kayak gitu." Ujarnya merintih.

Sheyna pun muak dibuatnya. Kayaknya ia harus tegas agar tak diremehkan lagi. Dari awal dia memang sudah di cap sebagai antagonis, jadi bermain sedikit tak apa kan?

"LO SEMUA PASANG KUPING BAIK BAIK YAA! KARNA GW BAKAL NGOMONG SEKALI DOANG. KALAU SAMPAI ADA YANG NGOMONGIN GW LAGI, MAU ITU DIDEPAN ATAU DIBELAKANG GW, BAKAL BERURUSAN SAMA GW." Setelah mengucapkan itu, Sheyna segera pergi ke kelasnya.

Meninggalkan mereka semua yang terdiam, mereka tau konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika berurusan dengan Sheyna.

"Gilaa! Sheyna damage nya bukan maenn." Celetuk Raskall.

"Ho'o bang, Sheyna makin keren aja." Ujar Cris

Randy pun langsung menatap Cris tajam, dan itu diperhatikan oleh seseorang.

"Gak usah peduliin Sheyna, paling cuma mau caper doang." Ucap Vian.

Mereka pun terdiam mendengar ucapan Vian.

"Bentar lagi bel, mending kita kekelas." Ucap Luna menghentikan keheningan diantara mereka.

"Yaudah yuk, mau aku anter?." Tanya Randy

"emm gak usah, aku ke kelas sendiri gapapa kok." Luna pun menundukkan kepalanya ketika ditatap intens oleh Randy. Dan juga... Vian.

"Yaudah yuk." Kenan pun melangkahkan kakinya ketika bel masuk berbunyi.

''''''

Sheyna sudah berada dikelas bersama dengan teman-temannya.

"Shey, Lo gapapa?" Maudy khawatir dengan Sheyna. Ia tadi telat datang makanya ia baru tau soal Sheyna diparkiran tadi.

Begitupun dengan Mitha dan Resti. Riana datang lebih awal dari mereka, tetapi ia sedang berada di perpus jadi ia tak tau kalau Sheyna digosipkan oleh anak anak SHS.

Sheyna yang sedang menaruh wajahnya diantara kedua tangannya pun mengangkat wajahnya. "Gw gapapa. Lagian gw udah biasa kan di gosipin kayak gitu?" Ujar Sheyna.

"Syukur deh Shey." Dan Sheyna hanya bergumam saja.

"Bangunin gw kalo guru udah Dateng."

Maudy melotot kan matanya. "Shey, Lo bercanda? Pelajaran pertama kan jam matematika. Jam-nya Bu Nisa." Bu Nisa memang pelupa, tapi ia tak akan segan-segan menghukum siswa yang tidur di jam pelajarannya.

"Udah biarin aja. Keknya dia kecapean." Ujar Riana.

Maudy hanya pasrah. Temannya ini paling susah kalo dibangunkan, semoga saja sebelum Bu Nisa masuk Sheyna sudah bangun.

Lima menit kemudian suara ketua kelas menyadarkan mereka semua yang masih asik dengan urusan mereka.

"Woi Bu Nisa Dateng! Buruan duduk!"

Maudy pun segera membangunkan Sheyna yang masih tertidur.

"Shey, bangun." Sheyna hanya bergumam tidak jelas.

"Bangun Shey, Bu Nisa udah Dateng."

"Apasih gw masih ngantuk." Gumamnya Sheyna.

"Shey—" ucapan Maudy terpotong Karna kedatangan Bu Nisa.

"Selamat Pagi Anak-anak."

"Pagi Buu."

"Baik, kita lanjutkan materi Minggu lalu...."

"Aah Ibu lupa mengabsen. Jadi ibu akan absen sekarang." Anjirr kenapa harus diinget sih batin Maudy.

Setelah itu Bu Nisa pun mulai absen. Dan teman teman Sheyna hanya bisa pasrah saja.

Tiba di namanya Sheyna, Bu Nisa pun segera melirik ke bangkunya Sheyna. Dan segeralah ia maju ketika melihat Sheyna tertidur dikelas.

Braghh

Bunyi gebrakan meja, membangunkan Sheyna dari tidurnya.

"Ada apa." Ujar Sheyna lantang.

"Ada apa ada apa, Sheyna! kenapa kamu tidur di jam mata pelajaran saya? Sudah sepintar apa kamu hah?!"

Sheyna memang tak pintar tapi ia juga tak bodoh. Guru Matematika Nya itu keterlaluan sekali menghinanya seperti itu.

"Ibu mau apa?." Tanya Sheyna Karna ia malas meladeni guru matematika yang cerewet ini.

"Kerjakan Soal dipapan! Kalau tak bisa maka kamu keluar dan hormat bendera sampai jam saya berakhir." Ujar Bu Nisa. Namun Sheyna dapat menangkap nada meremehkan disana.

Lihat saja akan Sheyna buktikan siapa dirinya sebenarnya.

Sheyna maju ke depan dan melihat soal yang diberikan guru matematika, sepertinya guru matematika itu membenci kelas mereka
Bagaimana tidak, ia memberikan soal kelas 12.

Tapi Karna Sheyna adalah gadis yang pintar, jadi ia tidak terlalu pusing dengan itu.
Sheyna pun mulai mengerjakan soal yang ada dipapan tulis.

Teman kelas Sheyna sudah ketar ketir, soal itu belum mereka pelajari dan mereka yakin Sheyna tak bisa menjawab Karna itu adalah soal kelas 12.

Tak butuh waktu lama, Sheyna sudah selesai mengerjakan soalnya.

"Sudah Bu!"

"Bu jawaban Sheyna salah kan?." Ujar Lisa, salah satu gadis yang tidak menyukai Sheyna sejak dulu.

Bu Nisa yang ditanya pun masih bengong ditempat.

"Kamu salah."


TBC!

Gayss gimana Part ini?

Next part?

Jangan lupa 🌟 diklik yee.

           ↓↓

The Queen Sheyna (END)Where stories live. Discover now