25.Njir Lah,fwak kt guwe teh

2.3K 146 16
                                    

"huh?sebuah kamar" Net kini tengah berada di sebuah kamar yang dihiasi banyak kelopak bunga mawar,dari lantai bahkan kasur juga ikut berhiaskan kelopak mawar

"kamar apa ini" gumam Net sambil duduk disalah satu sofa

Beberapa detik setelah dirinya duduk,sepasang kekasih masuk kedalam kamar dengan keadaan sedang saling bercumbu

"..." Net benar benar membeku ditempat setelah melihat sepasang kekasih tadi bersiap siap untuk melakukan sexs bersama,anehnya wajah pasangan itu tertutupi oleh topeng yang mereka pakai

Beberapa menit kemudian topeng milik si pria terlepas dan terjatuh,disinilah jantung Net mulai berdetak dengan sangat cepat,seluruh tubuhnya gemetar hebat

"A—Arthur.."

"NET!!"

Net langsung terbangun setelah mendengar teriakkan dari Arthur,ternyata dirinya hanya bermimpi buruk

Arthur langsung memeluk Net dengan erat bahkan berulang kali mengelus dan mencium kepala Net,ia bermaksud untuk menenangkannya

"untung saja itu hanya mimpi..." batin Net,tanpa sadar ia menangis dipelukkan Arthur

"ada apa?apa kau bermimpi buruk Net?kau berulang kali menyebutkan namaku sambil gemetar" tanya Arthur,cemas

"aku..bermimpi melihatmu bersama seorang wanita" ucap Net,pelan

"itu tidak akan terjadi"

"aku takut Arthur.." lantas Net memeluk Arthur dengan erat

"takut?"

"aku takut kehilangan dirimu..rasanya dadaku langsung sesak saat melihatmu bersama wanita yang ada dimimpiku,aku takut kau menjauh dariku"

Arthur yang mendengar itu lantas terduduk sambil mengelus kepala Net,"aku sudah berjanji untuk tidak membiarkan orang lain menyentuhku selain dirimu,aku juga berjanji tidak akan pergi meninggalkanmu,apapun yang terjadi kita akan tetap bersama" setelah mengucapkan kalimat itu Arthur mengusap air mata yang membasahi pipi Net

"kau tidak perlu khawatir Net.." Arthur kembali memeluk Net,Arthur juga merasakan detak jantung Net yang berdegup kencang

"sudahlah..aku disini sekarang"

Beberapa menit kemudian Net terlelap dipelukkan Arthur,merasa sudah kembali tenang Arthur membaringkan tubuh Net lalu bergegas untuk mandi

Malamnya Arthur belajar mandiri untuk ujian minggu depan,sesekali ia melirik Net yang masih tertidur untuk memastikan dia baik baik saja disana

Jam 9 lebih Arthur menyudahi kegiatannya,ia berjalan menghampiri Net dan duduk disampingnya
posisi saat itu Net sedang membelakangi dirinya

Perlahan Arthur mendekat lalu mengecup kening Net,Arthur sempat bermain ponsel sebentar setelahnya ia memutuskan untuk tidur

Tengah malam Arthur tidak merasakan keberadaan Net disampingnya,itu membuat Arthur terbangun lalu mencari cari Net

Arthur menatap kearah tirai balkon yang bergerak gerak rupanya saat di cek,Net sedang berdiri sambil melamun menatap kearah langit

"kenapa aku mengatakan hal itu kepada Arthur.."

"hey..kenapa kau tidak membangunkanku" Arthur tiba tiba muncul dibelakang Net sembari memeluknya

"m—maaf membuatmu terbangun Arthur,kau bisa kembali tidur.." ujar Net

Arthur menggelengkan kepalanya lalu membenamkan wajahnya dipundak Net,"aku tidak bisa tidur kalau kau tidak disampingku"

"kau besok sekolah Arthur,jadi —"

"aku bilang tidak ya tidak!aku akan menemanimu disini" ucap Arthur,kesal

"terserahmu saja.." Net mengelus kepala Arthur sebentar lalu kembali fokus menatap langit

Beberapa hari kemudian,hari dimana Arthur ujian pun tiba,tidak seperti hari hari biasa,Arthur kini pulang lebih awal,sekitar pukul 11.00 / 01.20 siang

Tidak ada yang spesial seminggu ini,Arthur memilih untuk tidak melakukan sexs sementara dengan Net,takutnya nanti malah membuatnya tidak bisa fokus saat ujian

Hari minggu pun tiba..paginya Net sudah pergi dan tidak terlihat sampai siang hari,membuat Arthur khawatir

"Bibi,aku akan pergi mencari Net!" teriak Arthur sembari berlari keluar rumah

"tunggu sebentar Tuan Arthur!"

Diluar rumah ternyata Net sudah sampai dan hendak masuk kedalam,namun ada hal lain yang membuatnya terdiam

Kedua orang tuanya ternyata sudah pulang dari perjalanan bisnis di Paris,entah apa yang dirasakan Arthur setelah melihat kedua orang tuanya sedang tersenyum kearahnya tapi yang dilihat oleh Arthur bukanlah kedua orang tuanya,melainkan Net

"Net!" Arthur dengan cepat berlari kearah Net dan memeluknya

"lepaskan Arthur.." ucap Net pelan

Kedua orang tua Arthur yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum,namun Net tau apa yang sedang mereka pikirkan

Saat hari dimana Net mengantar Arthur kesekolah bersama Pak Deden,Ayah Arthur menelfon untuk bertanya tentang kabar anaknya serta bagaimana perkembangannya selama Net mengajari Arthur

Net pun mengatakan kalau Arthur baik baik saja dan sudah ada banyak kemajuan,tetapi maksud sebenar dari Ayah Arthur bukan bertanya tentang Arthur melainkan

"mulai sekarang saya minta agar kamu menjaga jarak dengan anak saya,Arthur,dia akan bertunangan setelah tiba di kanada dengan seorang anak dari pengusaha yang membantu bisnis saya"

Mendengar itu Net langsung terdiam seribu bahasa,dadanya langsung sesak,tetapi Net berusaha untuk tetap tenang

"baik..mulai sekarang saya akan menjaga jarak dengan Arthur"

"saya juga ingin berpesan kepadamu,uang gajimu akan dikirim lebih awal sehari setelah penerimaan ijazah setelah itu menghilanglah dari pandangan Arthur,jangan menghubunginya ataupun mengunjunginya"

"baiklah.."

Panggilan pun berakhir,disini Net berusaha mati matian untuk tidak mengeluarkan air matanya,tetapi disisi lain Net tau kalau apa yang dilakukan oleh Ayahnya Arthur adalah yang terbaik

Diruang tamu,terlihat hanya ada Arthur dan juga Ibunya yang sedang mengobrol

Beberapa menit kemudian Net dan Ayahnya Arthur pun kembali,tapi ada yang aneh..

"s—semoga saja Arthur tidak menyadarinya" batin Net












































































































































Bersambung...

My boyfriend is my former private tutor | Endजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें