Abian itu tidak bisa ada uang sedikit sudah mau foya-foya saja isi kepalanya.

Abian cemberut mendengarnya.

"Uangnya lebih banyak ini, ada lima lembar. Nanti beli inhaler sisanya kita nanti malam makan-makan ya Bang" Ajaknya.

Geri hanya bisa menghela nafas dengan pemikiran Abian yang hanya makan. Anak itu memang suka makan, sampai-sampai jika ada uang pikirannya hanya makan dan jajan saja.

"Bandel banget dibilangin" Lirih Geri.

Abian hanya tersenyum mendengar lirihan abangnya.

Anak itu melenggang masuk kerumah. Lalu menyimpan pakaian barunya, bahkan yang ia kenakan sekarang pakaian baru juga dari atas sampai bawah. Sedangkan baju yang tadi siang Abian pakai entah dikemanakan ia tak tau. Mungkin dibuang pemilik toko atas perintah Arrow.

•••

Geri memungut butiran nasi yang menempel disudut bibir adiknya. Keduanya tengah menikmati nasi pecal lele dipinggiran jalan kota. Sesuai kemauan bocah kesayangannya Geri itu, mereka makan enak diluar.

"Pelan aja nanti keselek" Ujar Geri saat melihat adiknya itu makan terlalu cepat.

Abian hanya nyengir ketika di tegur abangnya.

"Abis makan kita ke apotek ya, beli obat lo. Jangan dihabisin semua buat jajan, ini juga butuh bantuan" Ucap Geri lalu menyentuh sekejap dada adiknya.

Abian menunduk melihat dadanya sendiri, lalu mengangguk pelan. Anak itu mulai melanjutkan makannya yang tertunda.

Sekitar dua puluh menit keduanya menyelesaikan makan dan juga duduk-duduk sejenak. Akhirnya Geri memutuskan untuk pulang sekarang, takut terlalu malam dan apotek juga tutup.

Keduanya berjalan kaki, ya memang selalu seperti itu. Lagian tempat makannya tidak jauh dari pasar, sedangkan tempat mereka tinggal juga ada dibelakang pasar.

Ruko-ruko kios para pedagang juga banyak di sepanjang jalan pulang, termasuk apotek tempat biasa Geri membeli obat hirup adiknya bila ada uang.

Keduanya sampai di apotek, Abian mendudukan tubuhnya di kursi kayu panjang didepan apotek, membiarkan abangnya membeli inhaler untuknya.

Abian pandangi kendaraan yang sesekali melintas, karena memang jalan didepan deretan ruko dekat pasar hanya ramai saat hari terang, karena banyak yang belanja dipasar, sedangkan malam hanya beberapa saja yang lewat, karena pasar disini hanya beroprasi hingga menjelang sore. Malam hanya para pemilik ruko yang masih buka, dan kebanyakan bukan menjual bahan pangan.

"Udah yuk" Ajak Geri.

Abian mengangguk.

"Mau Abang gendong?" Tanya Geri sambil tersenyum pada Abian.

Anak manis itu langsung mengangguk cepat.

Geri tersenyum hangat, lalu berjongkok didepan adiknya. Abian langsung naik keatas punggung tegap itu, punggung yang banyak menampung beban.

Abian peluk leher abangnya, merebahkan kepalanya dibahu sang abang.

"Obatnya besok mulai dibawa, jangan lo tinggalin dirumah. Jangan kepikiran buat hemat juga, kalau sesak langsung pakai. Ngerti Dek?" Ujar Geri.

"Iya tau" Jawab Abian pelan.

"Abang..." Panggil Abian lirih.

"Hmmm" Respon Geri.

KATRESNAN [END]✔Where stories live. Discover now