Nacia bisa melihat punggung Jaleo yang asik memotret keindahan pantai. Jantungnya berdegup begitu kencang. Entah kenapa rasanya wajahnya begitu panas.

"Jal, ayo buru." Serena menginterupsi Jaleo.

Pria itu membalik badannya dan seketika terjatuh di atas pasir pantai, ketika melihat... bidadari cantik yang malu malu menatap ke arah lain sembari menggandeng lengan Serena dengan erat.

"Eh eh?! Jal!" Serena sudah panik duluan karena Jaleo yang tersungkur ke atas pasir pantai, sedangkan Nacia langsung berlari menghampiri suaminya.

"Astaga! Kak!" Nacia berlutut di depan Jaleo.

Haduh, ini sumber masalah yang membuat Jaleo tersungkur di atas pasir pantai malah mendekat. Astaga. Rasanya jantung Jaleo merosot seketika.

"K-kamu kenapa pakai baju gini?!" Seloroh Jaleo.

Pria itu terduduk dan langsung melepas kaos yang dia kenakan untuk ia pakai-kan dengan paksa ke tubuh Nacia. "Yang, kamu mau buat aku nggak bisa fokus? Iya?"

Nacia meringis. Astaga, ekspetasi tak seindah dengan realita. Dia membayangkan Jaleo akan berlari ke arahnya dan memeluknya karena Nacia menggoda Jaleo dengan pakaian seksinya. Nyatanya? Pria itu tersungkur dengan wajah memerah dan dengan cepat cepat memasangkan pakaian yang ia kenakan untuk dipakai kan ke tubuh Nacia yang begitu terbuka dan menggoda itu.

"Udah, diem gini! Disini! Jangan aneh aneh! Paham?!" Tegur Jaleo dengan suara tegas dan menuntut.

Nacia hanya termenung. Apa tubuhnya kurang seksi daripada tubuh Serena ya? Batinnya.

Dengan kesal, Nacia menghentakkan kaki berjalan ke belakang. Dia duduk saja dan mengawasi Jaleo. Awas saja kalau pria itu genit genit. Dia gigit saja telinganya sampai putus!

Jaleo tidak menoleh ke belakang sama sekali ketika pria itu mulai mengerjakan pekerjaannya memotret Serena bersama debur pantai. Serena berpose seksi di pinggir pantai, sedangkan Jaleo berusaha mengambil potret cantik dari Serena.

Disaat Nacia kesal setengah mati karena di kacangin oleh Jaleo, Sadirga menghampiri. Pria itu tiba-tiba saja duduk di samping Nacia.

"Kesel ya?" Tanya Sadirga pada Nacia yang sedari tadi bibirnya maju lima senti.

Nacia menoleh, dia mengangguk cepat. "Apa gue kurang seksi ya?"

Sadirga memberi seringai kecil, "ya mungkin aja Jaleo sukanya yang modelan Serena?"

"Yang gimana emang?" Tanya Nacia balik. Tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Sadirga.

Sadirga membalas tatapan penuh tanya Nacia, "yang berisi. Lo mau gue bantuin biar Jaleo tertarik sama lo, nggak?"

Nacia terdiam, dia menoleh pada punggung Jaleo, "kayaknya iya deh. Dia nggak tertarik sama badan gue yang— lurus sama rata gini?"

Sadirga mengeluarkan satu kaleng minuman beralkohol pada Nacia. Dia membawa minuman ini diam diam karena menduga mereka akan melakukan pemotretan sampai malam, dan dia butuh kehangatan diantara dinginnya malam. Dan alkohol adalah minuman yang tepat untuk mengahangatkan tubuhnya. 

Nacia menerima minuman itu, "ini apa? Minuman keras ya?"

Sadirga menggeleng. "Itu nol persen sih alkoholnya. Cuma minuman biasa, tapi bisa bikin lo lebih....." Sadirga menjeda ucapannya, berusaha merancang kata yang mudah dipahami Nacia, "jadi lebih attractive?"

"Dalam hal?" Nacia menoleh sembari membuka penutup kaleng minuman itu.

"Dalam hal, bikin Jaleo bisa lihat lo? Intinya minuman itu bikin lo lebih semangat aja. Nggak lemes kayak sekarang." Tuturnya.

Nacia mengangguk. Tanpa membaca label minuman tersebut, dia langsung saja meminumnya.

Sadirga tersenyum kecil di samping Nacia. Dia tinggal menunggu Nacia merasa pusing karena efek dari alkohol itu. Sebenernya alkohol bukan yang berkadar tinggi, tapi tetap saja kalau Nacia tidak pernah minum minum, efeknya bisa cukup terasa.

"Akhhh!" Nacia meneguk setengah minuman itu hingga habis. Dia kemudian memberikan sisanya pada Sadirga. "Udah, aneh rasanya! Panas di tenggorokan!"

Sadirga tersenyum kecil. Dia yang meneguk sisa minuman itu hingga tak bersisa. "Mau nemenin gue nggak? Ambil sesuatu di belakang sana." Sadirga menunjuk pada sebuah jalan kecil yang dia temukan, menembus ke belakang batu tinggi yang membentang di pinggir pantai.

 Disiapkan tisunya kakak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disiapkan tisunya kakak...

Untuk cerita ini aku dramatisasi lah ya 😋 WKWK

Kalo bisa teleportasi ke cerita fiksi, aku udah gebuk pala Jaleo biar noleh ke bininya deh 🤣🤣

Spam komen lanjut part ini!

Spam komen next part ini!

Readers ke aku setelah baca part ini :

Readers ke aku setelah baca part ini :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Midnight LoveWhere stories live. Discover now