24. Flashback (2)

1.1K 78 6
                                    

Teuhaaa ~~~

Tengah malam lagi🌛

Kalau ada yang bingung, baca aja judul bab nya ya..

Miss you pacar-pacar onlen ku😘💓
(Btw, ada 2 readers  yang unfollow aku hihi)

Enjoy teum 👀❤️

__________________________________________

Hari ini merupakan hari ketiga liburan semester SMK Ganesha setelah selesai menyelesaikan ujian akhir semester pertama. Rencana liburan keluarga Ruto kali ini akan mengunjungi rumah omnya di Singapore, tempat June melarikan diri.

"Barang kamu udah semua kak?" Lisa menarik kopernya yang berisi baju dia dan Hanbin. Alice terlihat sibuk sendiri dengan ootd nya, berkali-kali mematut diri di kaca besar yang ada diruang tamu.

"Udah kok mah, coba mama liat aku udah cantik belum?" Alice bergaya didepan Lisa dengan memamerkan baju yang baru dibelinya minggu lalu.

"Cantik, anak mama selalu cantik" mata Lisa mengerling untuk meyakinkan kalau anak sulungnya memang cantik. Jelas! Lisa saja cantiknya diluar nalar, masa iya anaknya beda.

"Adek mana sih mah? Lama banget"

"Gak tau tuh, biar mama minta papa yang panggil" Lisa menarik kopernya anaknya ke sebelah kiri, "Kak pindahin ke dekat mobil sana".

Alice mengangguk dan melakukan permintaan mamanya, Lisa berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa obat untuk jaga-jaga, Alice anaknya suka tiba-tiba pusing kalau sedang naik mobil.

"Sayang, udah semua?" Suara Hanbin terdengar dari ruang tengah menuju depan, ia sedang mencari istrinya untuk menanyakan apakah sudah siap jalan atau belum.

"Udah sayang—oh ya anak bungsu kamu belum kelihatan tuh, masih dikamar kali, coba panggil"

"Rutoooo! Kamu gak mau ikut?" Teriakan Hanbin mengejutkan Lisa yang baru saja muncul dibelakangnya. Kesal, ia memukul punggung suaminya keras.

"Ish! Orang suruh nyamperin malah teriak-teriak, kamu kira ini hutan apa"

Hanbin meringis, pukulan istrinya itu tidak ada tandingan memang. Jadi ingat waktu malam pertama mereka, sebadan-badan merah semua karena kena hajar Lisa yang takut di unboxing.

"Jauh-jauh ih! Aku takut sama kamu, kamu mesum banget!" Lisa mendorong dada Hanbin yang mendekap tubuhnya erat. Karena saling dorong-dorongan, Hanbin yang tenaganya jauh lebih kuat, mau tidak mau mengangkat tubuh ramping istrinya dan dilempar keatas kasur yang penuh dengan kelopak bunga mawar.

"Ya gak papa lah mesum, udah istri ini. Kamu lupa tadi pagi aku udah nikahin kamu, jadi mau aku apain aja gak masalah, kan udah halal" satu tangan Hanbin menahan kedua pergelangan tangan Lisa dan dituntun ke atas kepalanya, membuat gadis yang baru dinikahi itu terdiam.

"Emang kamu gak mau sama aku?"  Suara serak laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu menggetarkan jiwa raga Lisa. Matanya menatap lurus wajah tampan Hanbin dengan nafas memburu, jantungnya sudah berontak serasa ingin lepas ke perut.

"Ka—kamu bisa jauhan dikit gak?"

"Aku mau kamu Sa.." hembusan nafas yang menerpa wajah cantik Lisa membangkitkan rasa aneh yang merambat dari perut ke seluruh tubuh, darahnya berdesir cepat, tiba-tiba Lisa merasa panas.

"Aku hebat kan bisa tahan ini 3 tahun? Dan sekarang kamu udah milik aku, apa aku harus tunggu lagi sampai kamu siap?" 

Lisa tertegun, dilihatnya mata sayu Hanbin, ada sesuatu yang ia tahan disana, bukankah akan jahat sekali dirinya kalau membiarkan Hanbin terus menahan itu? Benar yang Hanbin katakan, laki-lakinya hebat karena selama 3 tahun dengannya, Hanbin tidak pernah aneh-aneh, dia menjaga Lisa sangat baik. Dan ini akan sangat keterlaluan jika Lisa masih menolak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Straight, But First Where stories live. Discover now