9. 2 Pengakuan

1.3K 114 21
                                    

Teuhaaa~~~

Duhh, kemarin ada yg nanyain "authornim gak ada tanda-tanda mau update kah?"

Hiihh lucu nya wkwkwk

Kan jadi baper aku dicariin 😗

Btw nanti baca sampe abis ya teum, ada info dibawah.

(Surat izin cuti)

Males komen, males vote, males update 😉

Enjoy teum 👀❤️

_________________________________________________

Junkyu dan Ruto berjalan berdampingan menuju sebuah minimarket. Mereka saling diam, Junkyu sendiri ceritanya ngambek sama Ruto. Gara-gara abis liat drama anak muda yang belum move on sama pacarnya. Mana pegangan tangan sama Gaby tadi. Kalau Ruto sendiri, udah capek bujuk Junkyu supaya gak ngambek. Tapi percuma, anak itu mau ngambek dulu katanya. Karena Ruto mas pacar yang baik, jadi diturutin saja maunya ibu negara.

Ruto membukakan pintu untuk ibu negara masuk. Dalam hati mah Junkyu cengengesan tuh, baper dia. Namun karena jaim, dirinya melenggang masuk dengan cuek. Ruto mengulum senyum, gemas melihat tingkah Junkyu yang semakin lama bikin geregetan.

Junkyu berkeliling ruangan, mencari makanan yang ia inginkan. Sedangkan Ruto mengekor saja dibelakangnya.

"Gak peka banget sih lo jadi cowok. Ambilin keranjang kek buat naro ini", kan ngomel kan. Ruto sih planga-plongo. Buru-buru ia berlari ke depan kasir dan mengambil satu keranjang kosong untuk Junkyu.

Tangan Junkyu menumpahkan belanjaannya yang sempat ia peluk, karena tangannya cuma dua.

"Ih disini ada gimbap Kyu. Lo mau?"

"Kalo mau beliin ya ambil aja sih! Kenapa musti nanya coba"

Untung itu Junkyu ya, coba kalau orang lain.

Dengan ngelus dada, Ruto meraih satu kotak gimbap kesukaan Junkyu. Ia memilih yang isi Tuna. Lalu menjatuhkan pilihannya ke dalam keranjang yang ia bawa.

"Satu doang? Gak ikhlas banget"

Langkah Ruto berhenti. Ia melihat Junkyu yang sedang melirik gimbap yang lain. Sudut bibirnya terangkat, rasanya ingin Ruto bawa ke kamar saja.

"Mau isi apalagi sayang?"

Wajah Junkyu memanas. Ia berjalan menjauh, sambil menyebutkan yang dirinya mau. "Isi ham satu–"

Malu dia kalau sampai ketahuan mukanya merah gara-gara dipanggil sayang. Kan lagi ngambek, masa malu-malu naga

Ruto terkekeh dengan sikap Junkyu yang menurutnya sangat imut. Ia mengambil satu kotak lagi, sesuai request dari nyonya besar.

Setelah selesai, keduanya menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka. Sambil menunggu Ruto iseng memperhatikan isi rak yang ada di depan meja kasir. Dirinya tersenyum miring, menemukan sesuatu yang menarik.

"Mbak, nambah ini 2 ya". Ruto menyodorkan 2 buah benda kecil ke hadapan kasir. Mbak nya hanya mengangguk kecil, agak kikuk juga mau menanggapi seperti apa.

Berbeda dengan Junkyu yang sudah melotot lebar saat melihat Ruto memberikan barang itu.

Plak!

Suara tabokan yang sangat renyah di kuping.

I'm Straight, But First Where stories live. Discover now