3. Mental Yupi

1.7K 138 78
                                    

Teuhaaa~~~

Part 3 nya nih bapak-bapak ibu-ibu 📢📢

Jangan lupa rules nyaa!!!!!!!

Harus apa? 👂
Yupz! KOMEN dan VOTE :)

Pokoknya kalau sampe sepi, aku gak bakal lanjut HAHAHAHA

biarkan aku jahat sekali-kali 😌
Joker adalah orang baik yang tersakiti

Aku suka aja sama antusias kalian. Makanya dengan sedikit baik hati aku kasih bab baru:)

Enjoy teum 👀❤️

_______________________________________

Kepala Ruto bergerak ke kanan dan kiri, satu tangannya menahan tengkuk Junkyu dan menekannya. Memaksa Junkyu untuk lebih memperdalam ciuman mereka.

Ia merengkuh pinggang ramping Junkyu, mempersempit jarak mereka. Dan entah bagaimana bisa Junkyu sudah duduk di pangkuan Ruto. Keduanya masih menikmati ciuman panas itu, tanpa menyadari posisi persetan mereka.

Junkyu sedikit tersentak saat Ruto menyedot lidahnya. Jadi gini ya yang dirasain Gaby waktu itu? Pantas saja sampai kelojotan. Ruto benar-benar menguasai ilmu cipokan. Junkyu yang awalnya ingin diajari saja, dengan polosnya minta nambah.

Wahh, mulai gak bener nih berdua!

Junkyu merasa nafasnya sudah hampir habis. Dengan sedikit tenaga, ia menarik dirinya untuk melepas pagutan yang memabukkan itu. Keduanya saling meraup udara ke pernapasan masing-masing. Air liur membasahi sebagian wajah mereka.

Namun, entah karena kepalang nafsu atau memang gelo dua-duanya, mereka hanya melempar senyum canggung. Junkyu masih diatas pangkuan Ruto. Dan tangan Ruto tertengger manis merengkuh pinggang Junkyu. Kemana tangan Junkyu? Eh–nyampir di pundak Ruto guys

Junkyu beringsut turun, lalu mengambil kotak tissue yang tak jauh dari mereka. "Nih lap dulu, basah"

Ruto menerima tissue itu awkward. Saat dirinya tak sengaja menunduk, ia baru tersadar kalau kegiatannya barusan membangunkan tidur nyenyak adik kecilnya. Buru-buru ia berdiri dan berbalik membelakangi Junkyu.

"Hm lo pulang duluan gih, cuci tangan cuci kaki terus bobo.."

Ruto berlari cepat ke arah kamar mandi, "Gak usah nungguin gue. Gue pengen berak!"

Padahal pengen nidurin adiknya tuh:)

Karena di rasa suasana saat itu cukup aneh, makanya Junkyu memutuskan untuk pulang dan memesan taksi.

Selama di perjalanan, Junkyu sesekali memegang bibirnya yang terasa bengkak. Ia juga bisa merasakan perih, akibat gigitan dan ciuman Ruto yang menurutnya agak brutal.

"Gila! Gue sekarang paham kenapa Gaby gak bisa move on dari Ruto. Nyedotnya mantep banget njirr!".

Tanpa sadar Junkyu berkata keras sendirian sambil mengelus bibirnya. Supir taksi yang melirik Junkyu dari kaca tengah tersenyum keki.

"Mas nya abis tarung ya?"

Suara pak supir membuat Junkyu tersadar. Hayooo! Pak supir nguping loh

"Eh–enggak kok pak, saya abis dari temen", jawab Junkyu sekenanya. Namun diliriknya pak supir masih melihat kearahnya sambil tersenyum.

"Temen apa pacar mas?"

Agak jengkel juga si Junkyu perkara supir taksi ini kepo dengan urusannya.

"Temen pak, udah bapak fokus nyetir aja. Saya masih belum skripsian pak, jadi tolong anterin saya sampai tujuan dengan selamat!"

I'm Straight, But First Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang