21. Ganjen

9.8K 744 52
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤHari Senin pagi, Laila sudah ada di kantor, surat pengunduran dirinya batal, tentu saja karena apa yang terjadi Sabtu sore

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Hari Senin pagi, Laila sudah ada di kantor, surat pengunduran dirinya batal, tentu saja karena apa yang terjadi Sabtu sore. Setelah kejadian itu, besoknya, pagi-pagi sekali, Hilmi mengajak kedua orang tuanya ke kontrakan Laila, melamar Laila secara resmi dengan pemberitahuan mendadak. Mumpung orang tua Laila masih di Jakarta, katanya.

Hilmi menginginkan pernikahannya diadakan bulan depan, tapi Laila tidak setuju, itu sangat mendadak. Setelah berunding baik dan buruknya, pernikahan akan diadakan satu setengah bulan lagi, Hilmi menjanjikan apa yang sudah dia tulis di berkas yang dia berikan kepada Laila. Dia juga menjanjikan semuanya akan selesai tepat waktu, Laila tidak perlu memikirkan persiapan pernikahan mereka, Hilmi akan mengurus semuanya.

Laila menunggu lift bersama beberapa orang lainnya, begitu lift terbuka dia langsung masuk. Saat Laila masuk dan berbalik, dia melihat Hilmi. Hilmi mematung sejenak melihat Laila, lalu ikut masuk ke dalam lift dan mengulum senyumnya. Laila memakai kacamata yang dulu pernah Hilmi berikan.

Hilmi menunduk salah tingkah, Laila benar-benar semakin cantik.

Saat lift sampai di lantai tiga, beberapa orang turun sambil menyapa Hilmi, Hilmi bergeser memberikan jalan untuk mereka keluar sambil membalas sapaan mereka.

Saat Laila hendak keluar, Hilmi berdehem pelan membuat Laila mengulum senyumnya, mereka persis remaja yang sedang dimabuk asmara. Laila keluar tanpa menoleh lagi, membuat Hilmi tersenyum kecil.

Tidak sabar menunggu satu setengah bulan lagi.

Hilmi sampai di lantai lima, dia mengembuskan napas pelan, lega dan senang rasanya bisa sampai di tahap ini, walaupun masih cukup lama, tapi ini benar-benar di luar perkiraanya. Saat Laila dulu menikah dengan Gilang, tidak pernah ada pikiran Hilmi bisa kembali bersatu dengan Laila walaupun Hilmi tidak bisa melupakannya, siapa sangka, jalan yang Allah bukakan di luar pikiran keduanya.

"Senyum terusss!"

Hilmi menoleh, Zildan berdiri sambil berkacak pinggang, Hilmi berjalan mendekat sambil terus tersenyum.

"Kalo dijeda cuti pernikahan, proyek besar di Singapura gimana?" Tanya Zildan,
"Saya urus setelah pernikahan aja,"
"Apa ga terlalu lama?"
"Paling lama saya cuma cuti seminggu sebelum pernikahan, tenang aja, insyaallah beres kok nanti."

Zildan mengangguk paham, Hilmi langsung masuk ke ruangannya. Dia harus mengebut pekerjaanya agar bisa mengurus persiapan pernikahannya. Pernikahan akan diadakan di Malang sesuai permintaan Laila.

Hari ini, rencananya Hilmi akan menghubungi temannya yang memang memiliki bisnis wedding organizer untuk membooking tempat dan lainnya. Hilmi yakin temannya pasti menolak, tapi tentu saja Hilmi akan memaksa dan meminta temannya untuk mencarikan gedung untuknya.

Saat jam istirahat tiba, Hilmi dan Zildan langsung turun ke lantai tiga dan mengajak Laila untuk makan siang di luar, sekaligus mengenalkan Laila dengan teman Hilmi.

HiLalWhere stories live. Discover now