24. A Date With Jemmy.

Start from the beginning
                                    

"Rasanya aneh banget kalau kita bahas penyimpangan bokap lo. Tapi gue pikir selama ada sebab dan akibat, jalan keluar bisa kita ambil buat nyembuhin bokap lo." Tambah Marsha, ikut menaburkan bunga.

"Gak etis kita bahas topik ini sewaktu ketemu bunda lo. Gimana kalau kita berdoa dan mungkin ada yang pengen lo sampein? Selain bahasan kita tadi?" Tanya Marsha mengalihkan pembicaraan.

"Ada, gue mau ngenalin lo sama bunda." Jawab Jemmy.

"Bunda, kenalin ini Marsha gadis yang selalu Jemmy ceritain sama bunda. Akhirnya Jemmy bisa pacaran sama Marsha meskipun Jemmy harus berbagi. Jemmy sayang banget sama Marsha, dan Jemmy udah nepatin janji Jemmy buat bawa Marsha kesini." Cerita Jemmy,
Jemmy mulai mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya berdoa,

"Marsha gadis baik, bahkan sempurna buat Jemmy. Kadang Jemmy ngerasa banyak bersalah udah nyakitin Marsha, tapi Jemmy pastiin buat bawa Marsha ke altar pernikahan. Jemmy janji sama bunda dan Marsha disini, buat selalu bahagiain kalian dan mencoba buat jadi lebih baik dari kemarin."

Marsha melakukan hal yang sama, berdoa dalam diamnya mengaminkan doa semoga disemogakan oleh Tuhan.

"Tuhan, panjangkanlah umur pendosa seperti kami agar bisa menebus dosa kenakalan kami dimasa muda. Tuhan jika boleh meminta, tolong satukanlah kami dan tempatkan bunda disisi terbaik disurgamu," Doa Jemmy.

Setelah menjenguk Bunda Jemmy, Jemmy baru saja memarkirkan mobilnya ditempat rekreasi yang baru saja dibuka. Benar, Jemmy mengajak Marsha ke kebun binatang namun didalamnya juga terdapat berbagai wahana menyenangkan.

"Sayang gue titip dompet sama hape ya? Takutnya kalau gue pegang jatuh, nanti gak bisa jajanin lo didalem!" Kekeh Jemmy memasukan kedua barang berharga itu masuk kedalam tas Marsha.

"Iya Jemmy, titipin aja sini,"

Jemmy mengandeng Marsha memasuki beberapa wahana menarik, seperti museum dan rumah kaca. Suasana disekitar sangat ramai karena sudah memasuki musim liburan membuat Jemmy sangat ekstra protektif menjaga Marsha.

"Sha, jangan kemana-mana. Kalau pengen apa-apa bilang, nanti kita beli bareng. Lo pengen apa?" Tawar Jemmy begitu mereka keluar dari museum.

"Air mineral aja, gue haus."

"Gak mau makanan atau es cream? Cuaca mulai panas, kita istirahat dulu aja gimana? Ramai banget, gue takut lo gak nyaman harus desek-desekan ngantri," Bawel Jemmy.

"Gue takut lo jadi item terus ngomel-ngomel sama gue,"

Marsha terkekeh geli, "Genetik gue termasuk putih, kalau kulit gue gosong kan bisa minta lo buat bayarin perawatan. Justru itu Jem, gue seneng-seneng aja kalau ngantri bareng orang random, kan jarang banget kita dapetin suasana kaya gini."

"Kita istirahat dulu aja gapapa, soalnya kita bakalan jalan jauh. Boleh deh, kita lihat dulu menu restorannya apa."

Jemmy datang membawa nampan pesanan kekasihnya dan juga dirinya. Dari lantai dua restoran yang mereka datangi, Marsha memilih duduk dibangku tengah dekat kaca sehingga Marsha dan Jemmy bisa melihat aktivitas pengunjung lain, juga beberapa hewan yang berada disekitar mereka.

"Wah, gak nyangka gue pesennya banya banget! Cuaca lagi terik-teriknya, thanks Jem udah ngajak gue kesini."

Jemmy duduk disebrang Marsha, "Sengaja gue tambahin porsinya. Kalau date sama gue lo harus makan yang banyak biar gue gak rugi traktir lo!" Seru Jemmy memotongkan roti bakar pisang keju pesanan Marsha.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Where stories live. Discover now