5-keliru

79 7 4
                                    


Selesai berbicara... Jeon mengizin pada orangtuanya untuk pulang...malah Maria meminta Jeon untuk menghantar Olivia pulang sekali.

"Akh tidak apa...saya pulang bareng tante saya saja" ucap Olivia menolak

"Olivia, rasanya tante ada hal sebentar lagi, kamu pulang bareng Jeon saja"

Balas Megan dengan senyum usik membuat Olivia menghela nafas kesal.

"Jeon, hantarkan Olivia pulang dengan hati hati" ujar Maria tersenyum bersama Liam

Jeon hanya memberi pandangan datar lalu melangkah pergi tanpa melihat Olivia

Megan mencuit lengan Olivia tanda untuk menyusul Jeon. Gadis itu hanya memberi tatapan malas pada tantenya lalu pergi menyusul Jeon.

"Saya permisi tante, paman, makan malam ini sungguh memuaskan" ucap Olivia penuh ramah lalu melangkah pergi.

*SKIP DIMOBIL*

Sedari tadi hanya bunyi suara aircond mobil Jeon, mereka hanya diam dan melakukan kegiatan masing-masing.

"Berhenti melihat ponselmu, nanti pening" ucap Jeon tetap setia pandangannya pada jalan, Olivia hanya diam lalu menutup ponselnya.

"Hantarku ketempat kerjaku, sudah tiba waktunya giliranku malam ini" ucap Olivia memalingkan mukanya ke jendela kaca mobil.

"Setelah kita menikah, tiada lagi aku mahu dengar tentang kerjamu, arraseo?"tegas Jeon.

Olivia hanya memutar bola matanya malas lalu mendengus kesal.

"Why? Kau kesal?"soal jeon menyeringai sambil mengusap tangan Olivia.
"Kau harus kerja untukku saja nee?"ucapan jeon benar benar membuat gadis itu kesal lalu menepis tangan Jeon.

"Jangan harap!"ketus Olivia memalingkan wajah ke luar jalan sambil menyilang kedua tangannya didada.

"Cie, aku tidak peduli dengan ketusmu, kau harus turuti kata suamimu" ucap Jeon fokus melajukan mobilnya

Skip sampai dibar dimana Olivia bekerja, Jeon memakirkan mobilnya dipetak khas parkir mobil dihadapan pintu bar.

"Kyaa, parkir disini hanya untuk VIP" ketus Olivia perlahan saat ingin turun.

"Iya, aku VIP" megah Jeon sambil seringai pada Olivia lalu turun memasuki bar meninggalkan gadis itu yang sedang kesal.

"Ingin saja aku memancitkan tayarnya" ketus Olivia lalu menyusul pria itu.

Sepanjang bekerja, Olivia tidak bisa fokus pada pelanggan lain kerana Jeon sering saja memanggilnya untuk mengisi wine, bahkan disaat Olivia sibuk menguruskan pelanggan lain, dia tetap ingin menegakkan kemahuannya.

"Apa kau mahu lagi! Ini sudah kali ke 10 kau memanggilku untuk mengisi winemu, apa kau mahu mabuk?, banyak sekali kau minum!" bebel Olivia dengan mata terbeliak menunjukkan kemarahannya pada Jeon yang hampir khayal dalam minumannya.

"Eum? Indah sekali bebelanmu, teruskan, aku ingin mendengarnya" gumam Jeon sudah pasti kelihatan matanya ingin tertutup.

"Kyaa, kau mabuk Jeon! Jangan bikin masalah, hentikan minum!" ketus Olivia perlahan menahan tangan Jeon yang masih ingin meneguk wine.

"Um,temanilah aku jika ingin ku berhenti minum" ucap Jeon dengan mata tertutup lalu menarik Olivia kuat untuk duduk dipangkuannya.

"Jeon! Hentikan ini, aku sedang bekerja!"
Kau semakin panik bila semua pelanggan dan staff dibar itu tertuju mata mereka padamu, apalagi pengelola dibar itu melihat keadaan pekerjanya sedang duduk dipangkuan pelanggan.

Namun Jeon malah mengeratkan pelukan pinggangmu lalu berbisik. "Ayo pulang Kate, aku ingin bermain" bisikan jeon benar benar mengejutkan diri Olivia.

"Kate, siapa kate?" tertanya tanya batin Olivia, sedikit kesal dihatinya jika apa yang dipikiran Jeon adalah wanita lain tapi bukan dirinya.

NIKAH PAKSA__JEON JUNGKOOK Where stories live. Discover now