10. Daily Routine

1.1K 170 57
                                    

Saat pagi tiba, yang pertama kali bangun biasanya Reka. Hal yang selalu ia lakukan adalah mengecek suhu tubuh Fino. Dengan menempelkan tangan di dahi putih itu? Tidak! Tentu saja dengan ciuman. Entah apa alasannya tapi Reka bilang ciumannya bisa mendeteksi demam Fino.

Dirasa tidak ada yang salah, Reka akan membuka jendela dan membiarkan gordennya sedikit terbuka. Supaya Fino tidak terganggu. Kadang jika Fino lelah, Reka tidak tega untuk membangunkan Fino di pagi hari. Biarlah anak itu bangun siang, di rumah ini tidak ada aturan Fino harus bangun awal jika memang tidak ada kegiatan penting.

Lalu hal yang selalu ia siapkan adalah air putih hangat untuknya. Ini adalah hal wajib setelah bangun tidur. Reka juga selalu memastikan jika Fino meminum satu gelas air hangat setelah bangun tidur.

"Hm... sarapan apa ya."

Tentu saja hal penting di pagi hari adalah sarapan. Jika memang sedang senggang dan bersemangat, Reka sendirilah yang akan menyiapkan sarapan. Seperti saat ini, ia melihat keluar sebentar, memperhatikan matahari dan mengangguk yakin.

Hari ini cerah, artinya untuk sarapan Fino selalu meminta telur mata sapi, jika matahari sedang cerah. Jika mendung? Biasanya Fino akan ngambek sebentar dan menyuruh Reka untuk membuat roti panggang. Atau bahkan anak itu akan membuat sarapan sendiri, sesuai moodnya.

Reka membelah telur dan segera menggorengnya berbarengan dengan sosis kesukaan Fino. Tidak lupa juga dengan sayur dan buah buahan di piring terpisah.

"Fino mau wortelnya diparut! Terus dikasih mayones Reka."

"Boleh gak tomatnya dimasukin ke susu?"

"Fino mau makan mie sama stroberi!"

Fino dengan segala selera makan uniknya. Anehnya Reka selalu menurut saja, yang penting anak itu mau sarapan. Jadi tak masalah. Asal dia tak meminta hal yang lebih aneh lagi.

Dan untuknya sendiri, Reka cenderung makan sarapan dengan porsi cukup padat. Harus ada karbohidrat dan protein yang cukup. Kentang tumbuk dan dada ayam dengan ... mayones. Selera makan Reka juga unik.

Jika Reka ataupun Fino sedang malas, biasanya mereka akan memesan toast di toko roti langganan. Mereka tidak pernah bertengkar perihal siapa yang harus menyiapkan makanan.

Sudah pukul 8 pagi, waktunya membangunkan Fino.

Reka kecup hidung yang spontan mengernyit itu.

"Umm... bau mayones..." gumam Fino sambil membuka mata. Dia bangun dan mengerjap beberapa kali, kemudian merosot lagi ke balik selimut. Tentu saja Reka tahan, meski cukup longgar dengan jadwal bangun siang, tapi jika sudah bangun tidak boleh tidur lagi. Itu aturannya. Kecuali jika semalam Fino sudah kelelahan akibat hal yang lain, tentu bisa ditoleransi.

"Morning, little."

Dan semenjak sering menonton film romantis jadul, Reka jadi sering menyapa Fino seperti ini di pagi hari. Fino terlihat geli tapi suka.

"Morning, big boy." Tentu selalu Fino jawab dengan riang.

Dan, waktu sarapan pun dimulai. Mereka makan berhadapan, tidak memegang handphone, tidak menonton tv, pokoknya harus berhadapan dan mengobrol berdua. Biasanya seputar rencana seharian ini atau kejadian di hari hari kemarin jika belum diceritakan.

"Kemarin aku denger ada pasar malam, mau kesana gak malam ini?" Tanya Reka.

Fino menggeleng, membuat Reka heran dan terkekeh menanyakan alasannya.

My Boyfriend has a Little Space 3Onde histórias criam vida. Descubra agora