Bagian 13. Tato Duri Ikan

1.2K 350 90
                                    

"Belilah kesulitanmu dengan sedekah

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Belilah kesulitanmu dengan sedekah."

Sesederhana itu keyakinan saya. Saya tidak memiliki cita-cita menjadi orang kaya dengan alasan agar bisa menolong orang banyak. Doa saya hanya semoga Allah mudahkan jalannya dalam setiap kesulitan dunia yang saya hadapi. Tidak harus apa-apa segera ada. Tidak harus segalanya bisa dibereskan dengan cepat. Saya tidak pernah berdoa seperti itu. Saya hanya berdoa sampaikanlah saya pada sebuah kemudahan ya Allah walaupun harus berjuang mati-matian terlebih dulu.

Tiga anak kandung dan 8 anak asuh dalam satu rumah. Apa yang kalian semua pikirkan tentang hidup saya?

Ayo teman-teman. Tetap bantu Arrasid dengan nominal minimal transfer. Biaya 1,1 juta setiap minggu sangat berat bahkan ketika hanya dibayangkan. Semoga Allah mudahkan. Bantu doa juga karena kondisinya belum menunjukkan perkembangan berarti.

[ BCA 6281263649 a/n NIKEN ARUM DHATI ]

InShaAllah tidak ada potongan apapun. Tidak ada potongan untuk iklan atau biaya platform.

Terima kasih yang sudah membantu selama ini. Apapun, semoga hajat kalian dimudahkan dan terkabul. Sehat-sehat selalu teman-teman dan selamat membaca ♥️

*

"Dia kenapa sih? Kenapa tidak keluar? Apa dia berencana tidur seharian?"

Brielle menempelkan telinga ke daun pintu kamar Gempar. Dia lalu terlihat beringsut mundur dan menatap pintu sambil melamun. Brielle menoleh saat mendengar suara Andi di teras depan. Pemuda itu baru saja menerima kurir makanan. Suara mereka terdengar jelas.

"Apa sebenarnya pekerjaan kakak kamu, huum? Bos nya yang sekarang jelas orang dengan kekuasaan. Kelihatannya. Tapi dia mau-mau saja menyetujui kalau jam kerjaku disamakan dengan jam kerja kakak kamu." Brielle mengekor Andi yang melewatinya menuju dapur. Pemuda itu meletakkan paper bag makanan dma mengambil dua buah mangkok keramik. Brielle ikut sibuk menuang air jeruk ke dalam dua buah gelas.

"Dia tukang bersih-bersih yang bercita-cita menjadi agen rahasia. Dan pekerjaannya yang sekarang adalah...dia sangat beruntung karena menjadi pengawal kan? Dan itu mungkin karena tampangnya cocok menjadi bodyguard jadi orang kantornya meminta dia melakukannya."

Brielle ikut penasaran dengan makanan yang dipesan oleh Andi. Pemuda itu mengeluarkan makanan berkuah dari dalam paper bag dan menuangkannya ke dalam mangkok.

"Kau bisa membayangkan dia cukup seksi saat membawa sapu dan kain pel..." Andi meneruskan kata-katanya. "...ini masakan Vietnam. Namanya pho. Makanan ini paling mendekati masakan Indonesia. Aku tiba-tiba saja merindukan ibuku. Dan rasanya miris sekali membayangkan perasaan ibu kami tentang kakak ku itu. Jauh-jauh ke negeri orang untuk menjadi tulang bersih-bersih."

Brielle nampak termenung. Dia menimang sendok bebek yang diulurkan oleh Andi. "Rasanya tidak masuk akal. Apa orang-orang di Langley sedang bercanda atau apa? Kenapa menempatkan pegawai bersih-bersih sebagai pengawal?"

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin