EP 04 2035 DAN ALAT UNTUK KEMBALI PULANG RUSAK ?

Start from the beginning
                                    

"Lily apa ini kau yang melakukannya ?" Tanya Jay pelan kepada Lily kecil dan Lily kecilpun mengangguk sebagai jawaban. Jay sudah duga pasti Lily kecil akan merusaki alat itu saat mereka lagi diluar.

Hal itu membuat Lily dewasa naik pitam "LILY BISA GAK SIH SEHARI LU GAK NYUSAHIN GW ?" Teriakan Lily dewasa membuat Lily kecil tersentak kaget. "Lu gak tahu apa kalau dalam tiga hari lu gak pulang lu bisa HILANG DI DUNIA INI BEGITU SAJA!" lanjut Lily dewasa dengan menekan kata terakhir, Lily dewasa sangat emosi hingga bahunya naik turun karena nafas yang penuh amarah.

"Maksudnya apa ?" Tanya Lily kecil yang tak mengerti dengan raut muka sendunya.

"Tolol otak tuh dipake, didunia ini gak bisa ada dua jiwa yang sama, kalau lebih dari seminggu salah satu jiwanya akan hilang ! Ngerti gak sekarang" jawab Lily dewasa yang masih dibendung amarah.

"Kau harus pulang sekarang ly kalau tidak gak akan bisa pulang selamanya, lebih parahnya malah salah satu dari kalian akan menghilang" jelas Jay, ia masih bisa mengontrol emosinya karena dia tahu Lily kecil masihlah anak anak yang belum bisa tegas dengan dirinya sendiri.

"Aku masih belum mau pulang aku masih pengen- PLAK" ucapan Lily kecil terputus karena Lily dewasa tiba tiba saja menamparnya.

"Gak tahu diri, udah dibantu supaya bisa pulang malah ngelunjak" ucapan penuh amarah Lily dewasa malah bikin Lily kecil yang dasarnya juga pemarah ikutan marah.

"SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MAU PULANG" ucap Lily kecil dengan lantang.

"Dasar kau tidak tahu diri !" Lily dewasa yang sudah tidak bisa mengontrol amarahnya lagipun langsung menghampiri Lily kecil dan bersiap memberi tamparan lagi namun keburu di cegat oleh Jay yang menahan tubuhnya.

"Sudahlah ly kalau kayak gini malah kau yang keliatannya kayak anak kecil, Ledo juga pasti tahu cara untuk memperbaiki alat tersebut" ucap Jay menenangkan Lily dewasa.

"Huh aku mau pergi saja dari sini" ucap Lily kecil lalu pergi berjalan kearah pintu tapi terlambat rambutnya sudah keburu di tarik oleh Lily dewasa.

"Yakk jangan menarik rambutku !" Bentak Lily kecil kepada Lily dewasa sambil mencoba melepas genggaman tangan Lily dewasa di rambutnya.

"Argh!" Lily dewasa tiba tiba saja melepaskan jambakannya sendiri dan merasakan sakit kepala seolah kepalanya dijambak, sama halnya dengan tadi ketika ia menampar Lily kecil. Sepertinya kalau ia melukai Lily kecil rasa sakit akan kerasa didirinya begitupun sebaliknya.

"PLAK!" Lily dewasa menampar dirinya sendiri. "LILY ! Apa yang kau lakukan ?" Tanya Jay heran, tapi Lily dewasa malah melihat kearah Lily kecil yang sedang menahan sakit di pipinya dengan mata berkaca-kaca.

Melihat Lily dewasa menatapnya saat pipinya kesakitan dengan senyuman miring Lily kecil pun langsung tahu apa yang terjadi, karena ia pintar ia langsung sadar dengan situasi ini apalagi pipinya sakit ketika Lily dewasa menampar pipinya sendiri. Lily kecil pun membalaskan dendamnya dengan menonjok hidungnya sendiri, tidak main mainkan pembalasannya ? Memang Lily Collins itu sifatnya selalu dendam kesemua orang kalo gak bales dendam bisa meriang soalnya.

"BOCAH SIALAN" teriak Lily dewasa ketika melihat darah mengalir di hidungnya.

Dan selanjutnya adalah sesi dimana Lily dewasa dan Lily kecil menyakiti dirinya sendiri seperti menonjok, menampar, menjambak yang membuat Jay bingung harus berbuat apa.
.
.
.
.
.
.

Disinilah Lily dewasa dan Lily kecil sedang mengobati diri mereka sendiri sambil diomelin Jay atas perbuatan mereka barusan. Entah kenapa Jay merasa sedang memarahi anak dan istri, padahal Lily dewasa maupun Lily kecil sama sama calon istrinya.

"Ini memang aneh, tapi cukup sampai disini berantemnya jangan menyakiti diri kalian lagi" ucap Jay memberi nasihat dengan tegas.

"Maaf jay, kalau gitu kita harus cepat menemui Ledo" maaf Lily dewasa sambil mengusulkan untuk cepat menemui Ledo sebelum terlambat.

"Tidak bisa besok emangnya ?" Tanya Jay dengan menghela nafas, entah kenapa Lily dewasa Keliatan terlalu berlebihan.

"Yasudah kalau mau sekarang aku siap siap dulu" tanpa menunggu jawaban Jay langsung saja setuju dengan ajakan Lily dewasa dari pada debat lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang disinilah Lily kecil sendirian lagi hanya bisa terduduk di sofa sambil menonton televisi, rasanya sangat sedih karena tak disangka ia bakal pulang secepat ini. Sejujurnya saja ia nyaman tinggal disini dan ingin tinggal lebih lama, namun sayangnya Lily dewasa tidak menginginkannya.

Tiba tiba saja Lily kecil kepikiran untuk keluar dari apartemen dan pergi jalan jalan ke sekitar kompleks atau pergi ke taman terdekat, mengingat ia masih memegang blackcardnya Jay, ia bisa memakai blackcard itu untuk jajan-jajan di sekitar taman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disinilah Lily kecil sedang melihat lihat pemandangan taman didekat apartemen, sungguh pemandangan 2035 sangat indah dan canggih. Walau minimnya tumbuhan tapi udara masih tampak segar karena ada alat besar ditengah tengah taman untuk menyegarkan kembali udara. Alat tersebut tidak ada disemua tempat hanya ada ditempat kalangan atas saja.

Ditahun 2035 sudah jarang sekali orang jalan kaki lebih banyak pada terbang dengan memakai alat seperti baling baling bambu. Banyak sekali alat seperti itu untuk terbang walau terbangnya tidak sampai setinggi pesawat, tapi itu sangat mengasikan, mengingatkan pada baling baling bambunya Doraemon.

Lily kecil pun berlari kearah alat besar berbentuk patung manusia yang entah dia siapa yang terletak ditengah taman, yup didalam patung tersebut lah ada alat untuk membersihkan kembali udara yang kotor. Lily kecil melihat patung tersebut dengan mata berbinar, sungguh patung tersebut sangat lah besar dan rasanya segar ketika didekat patung tersebut.

"Eskrim eskrim ! Tenonettetetenonet !"

Ketika mendengar suara tersebut Lily kecil langsung menoleh dan menghampiri gerobak eskrim yang penjualnya adalah robot. Sungguh canggih robot bisa melayani para pembeli dengan benar, bahkan cara kerjapun cepat dan rapih.

Lily kecil memesan eskrim rasa strawberry dengan toping yang banyak mengingat eskrimnya memakai cup bukan cone, Lily duduk di bangku taman dengan manis sambil memakan eskrimnya namun tiba tiba saja.....

"Lily ? Ini Lily kan ?" Seorang pria sekitar umur 27 memanggilnya. Sungguh ia tidak sama sekali mengenal pria tersebut siapa ? Teman ? Sodara ?.

"Siapa ?" Tanya Lily tak peduli dan tetap fokus dengan eskrimnya.

"Kau pura pura tidak mengenalku atau memang belum mengenal pada saat ini ?" Jawab pria tersebut dengan kekehannya.

Ucapan pria tersebut membuat Lily kecil menatapnya dengan tatapan bingung. "Ini orang siapa sih  ? Walau kenal sama Lily dimasa sekarang aturan gak kenal sama gw gk sih ?" Lily kecil bergumam.

"Gw pura pura adeknya Lily aja gak sih ?" Lanjut Lily kecil bergumam "Aah kau temennya kakakku yaa ? Aku adekny-hmpph" belum sempat Lily melanjutkan ucapannya tiba tiba saja mulutnya dibekap hingga pingsan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.......

Nah loh Lily kecil keknya diculik. Sama siapa tuh ? Penasaran ? Spam next di kolom komentar biar aku cepet up lg.

terimakasih udh baca cerita hyunie, mohon dukungannya dengan vote dan komen ❤️

Mmmm.....aku ngejelasin disini kalau ceritanya memang gk terlalu ceritain tentang masa depan kyk mana, cuman nyeritain kisah singkat Lily kecil pergi kemasa depan okee.










HELLO FUTUREWhere stories live. Discover now