Bab. 5. PAMER HARTA

799 110 6
                                    


VIP ROOM

seusai berbelanja Rose memutuskan untuk makan siang di sebuah Restoran yang cukup terkenal di dalam Mall tersebut.

" mau mamam??" Kepala si kecil menggeleng tidak.

" Lalu mau apa hm?" Rose mengusap dahi putrinya.

" ndak au mamam api atun au dongdong " Tunjuknya kearah dada Rose.

2 hari yang lalu Rose telah mengikuti program ASI untuk menyusui si kecil.

Rose tidak bisa menolak dan hanya membiarkan saja, untungnya sebelum mereka ke mall Rose mengganti pakaiannya dengan baju kaos Oversize sehingga saat putrinya ingin menyusui padanya Rose tidak kesusahan.

" Ya sudah dongdong aja tapi jangan di gigit atau di cubit, paham" si kecil mengangguk patuh dengan pipi yang bergoyang²... begitu lucu dan menggemaskan.

Tak lama tamu yang Rose yang ia tunggu telah tiba di VIP Room.

" Hai Rose" sapa seorang wanita sambil menggandeng tangan seorang gadis kecil sekitar umur 5 tahun, satu tahun lebih tua dari baby Lili.

" oh Sana, silahkan duduk..aku pikir kamu gak Jadi datang" celetuk Rose menepuk pantat baby lili yang sedang menyusui di dalam bajunya.

" Anakmu mana? Katanya mau ngenalin sama aku" Sana tampak celingak celinguk.

Rose melempar senyum tipis" dia ada disini lagi minum susu" Jawab Rose menunjuk bajunya yang mengembung besar.

" Hah? Jadi kamu beneran ikut program ASI??" Sana tampak shock. Kepala Rose mengangguk samar" Ya, sesuai saran kamu kemarin. Apa kamu lupa huh??"

Sana langsung terdiam" Iya Juga" gumamnya pelan.

Rose mengusap pantat putrinya di balik baju besarnya" sayangku, sudahi dulu dongdong...nih ada teman ommi mau kenalan sama kamu loh" si kecil segera bereaksi, awalnya bayi itu hampir tertidur karna keasikan minum ASI ibunya.

Bocah itu segera keluar dari dalam baju Rose dengan mulut mengerucut lucu. Melihat hal itu tentu saja sana terkekeh gemas.

" Ya ampun Rose, pantes saja kamu mau mengadopsinya dia tampak sangat menggemaskan!" Sana berucap gemas melihat pipi si kecil yang terlihat tuing² gemoy.

" Hahaha...kamu benar Sana, kesayanganku ini memang menggemaskan." jawab Rose tertawa ringan.

Sana segera melirik putrinya di mana gadis kecil itu menatap si kecil gemoy dengan penuh binar.

" kamu mau bermain dengannya nak?"

" emang boleh cuwii main sama dia" Sana mengangguk" tentu boleh, gih ajak main!" Gadis kecil bernama Tzuyu dengan nama panggilan Cuwii mendekat pada si kecil.

" Kamu mau main sama aku?" Tawarnya berbinar.

Si kecil menatap Rose seolah olah meminta izin dan Rose tentu mengangguk.

Mendapatkan izin dari sang ibu, si kecil segera turun dari pangkuan Rose dan mendekat pada Tzuyu.

" tita au ain apa?" Tanya si kecil polos yang mana ekspresinya tersebut membuat kedua wanita dewasa merasa gemas bukan main.

" bagaimana kalau kita menghitung uang milik Mama kita masing²..gimana?" Rupanya Tzuyu ini adalah gadis tengil.

Si kecil mengangguk menyetujuinya" otte! Capa atut!" Balas Si kecil segera berlari kearah tas ibunya, begitu juga dengan tzuyu.

Sementara kedua wanita dewasa tersebut hanya memerhatikan keduanya dalam diam sesekali memotret kedua bocah kecil yang sedang asik memamerkan harta yang mereka miliki.

Di sisi kedua bocah itu tampak tzuyu dan baby Lili sedang mengeluarkan isi dompet milik Rose dan sana.

" Lili lihatlah, mamaku banyak uangnya!" Pamer tzuyu sombong.

Lili melihat uang di tangan tzuyu merasa heran. Si kecil berlari kearah rose." Ommi cimung...apatan ini wang??" Polosnya menatap kearah Rose.

Rose tersenyum" iya sayang, itu adalah uang kertas berbeda dengan uang koin milikmu" Jelas Rose menjawab penuh kelembutan. Sana menjatuhkan rahangnya tidak percaya bahwa sahabatnya yang notabe adalah manusia es seperti Rose bisa berkata lembut Juga.

Wow! Sungguh di luar perkiraannya.

Setelah mendengar penjelasan dari sang ommi, si kecil kembali ketempatnya. Ia pun mengeluarkan semua uang kertas berwarna merah milik ibunya.

" cih,, yihat punyatun yebih anyak cuwiii huhuhhh" pamernya mengeluarkan semua uang ibunya yang berjumlah 50 Juta, sedangkan uang milik tzuyu sekitar 20 jutaan saja.

Padahal sebenarnya uang tersebut hanya untuk jaga² di dalam dompet karna uang aslinya berada di dalam kartu hitam yang tidak di ketahui oleh kedua bocah kecil itu.

Tzuyu menatap uang milik lalisa penuh iri" aaaa mama, kenapa uang mama sedikit sekali sih kan cuwii jadi malu!!" Tangisnya tidak senang karna kalah kaya dari lalisa kecil.

Sana terbahak bahak melihat putrinya yang sangat tengil ini akhirnya di kalahkan juga, dari dulu putrinya ini selalu bikin masalah yang membuatnya sering sakit kepala. Apalagi dari dulu putrinya yang satu ini tidak memiliki teman karna kelakuan tzuyu yang bar bar dan suka memancing emosi, tetapi kali ini dia bahagia karna putrinya yang nakal akhirnya dikalahkan juga oleh anak sahabatnya.

" hahahaha...sabar nak, sebenarnya Lili dan Mommynya terlalu kaya kita pun tidak akan mampu menyainginya" jawabnya Jujur sambil tersenyum tengil. Akhirnya ada juga yang memukul harga diri putrinya wkwkwkw sana jadi suka.

Sedangkan di sisi si kecil dia bertepuk tangan merasa bangga pada diri sendiri" olang kaya nih bosss cengkol dong!" Sombongnya angkuh berjalan dengan anggun bagai bebek yang ingin berenang kesungai.

Sana dan Rose kembali tertawa, ini sangat lucu dan menggemaskan.

Tzuyu bersembunyi di dalam baju ibunya meratapi nasibnya yang kalah dari si kecil.

" hehehe ommi cimung atun enang hihihi" ia menjulurkan tangan meminta di gendong dan rose segera membawa tubuh si kecil kedalam pangkuannya.

" hahaha...putriku emang hebat!" Rose memuji lembut.

Dengan malu² si kecil membuka baju ibunya dan melahap sumber energi utama miliknya dengan satu tangan menjawil putting sebelah kiri sang ommi begitu gemas.

Melihat si kecil menyusui pada Rose tzuyu bergidik ngeri" iiih itu kan jijik" cemoohnya yang malah di tanggapi senyum remeh oleh si kecil.

" kacian cuwinna ndak punya dongdong wleeeee" ejeknya membuat tzuyu kembali menangis dan sana terkikikih geli tidak merasa kasihan dengan nasib putrinya yang malang. Rose hanya mampu terkekeh melihat perdebatan kedua bocah kecil yang saling mengejek satu sama lain, entah kenapa pemandangan seperti ini sangat menyejukkan hatinya.

Tbc

My Cruel MomWhere stories live. Discover now