Prolog

16 3 0
                                    

"Apa liat-liat!"

"Dih, lu yang liat-liat!" Grace berdecih sinis melihat Electra yang memasang wajah tengilnya itu.

"Tajem amat sih tatapannya, semalem ngeliat cowok langsung sikaaat!"

"Lo berani sama gua?" Grace maju dan langsung menjambak rambut Electra.

Electra tak tinggal diam, dia membalas jambakan Grace yang lumayan sakit itu.

"Woi lepasin, anjing!" jerit Electra

"Lo yang lepas, bego!" balas Grace.

"Tolol! Gue pinter gini dikatain bego, mau mati lu!" Electra mendorong Grace dengan kencang hingga terjerembab.

Semua yang ada di kantin lantas berdatangan untuk mengerumuni Electra dan Grace yang sedang bertengkar hebat.

Tak ada yang berniat memisahkan, karena ini kejadian yang sangat seru bagi mereka. Malah ada yang ikut bertengkar karena merasa terhalang.

Suasana kantin menjadi ricuh akibat dari pertengkaran Electra dan Grace. Bahkan beberapa meja dan bangku tergeser jauh dari tempat awalnya akibat kerumunan itu.

"Hahahaha! Makanya kalo tenaga cuman buat ngegoda cowok, nggak usah sok nantangin gue! Lo tuh lembek, bisanya cuman joget-joget di bar!" ucap Electra setelah tertawa puas.

Grace merapikan rambutnya sembari meringis kesakitan. "Lo kenapa sih gangguin gue mulu? Bahkan gue sama sekali nggak pernah ngusik lo sekalipun!"

Electra mendecih. "Sampah kayak lo, nafas doang udah termasuk ngusik gue."

"YA TERUS MAU LO APA? Gue bener-bener udah capek lo gangguin mulu!" bentak Grace habis kesabaran.

Electra jongkok. Menatap tajam manik mata Grace. "Mau gue, lo tobat! Cepet atau lambat, gue bakal bongkar semua kebiasaan busuk lo yang selalu godain om-om," bisik Electra.

Grace menelan salivanya susah payah. "El, gue mohon, jangan lakuin hal itu. Cuman cara itu yang bisa bikin gue bahagia...." Grace menahan tangan Electra sambil menangis.

"Semua tergantung lo mau tobat atau nggak," ucap Electra kemudian meninggalkan Grace dengan semua kekacauan itu.

Semua merasa kecewa karena tak dapat mendengar perkataan Electra itu.

"Eh Grace, Electra ngomong apa tadi?"

Grace langsung memelototi orang tersebut sampai kicep.

Biar bagaimanapun, Grace masih ditakuti di sekolah ini, meski Electra sudah datang sebagai pahlawan.

Ya, kedatangan Electra bukan hanya menambah keributan, tapi juga membuat keamanan dan kenyamanan bagi sebagian anak yang selama ini tertekan.

Setelah kedatangan Electra, sekolah ini seakan bukan milik si penguasa lagi, melainkan sekolah yang memang digunakan untuk anak-anak menimba ilmu.

Para pengurus sekolah, bahkan Dion merasa bangga terhadap perubahan yang dibuat Electra. Seolah, beban mereka terkurang.

Tidak ada lagi para pengurus yang diancam sana-sini demi berbuat dosa yang tak mereka ingini.

Electra datang ... membawa kedamaian....

TBC!!!

Hayo-hayo! Siapa yang kangen El?

Besok kita up part 1

Jadwal up seperti biasa, hari Jum'at😉

⚠️⚠️BAKAL RAJIN UP, KALO VOTMENT-NYA LANCAR!!!⚠️⚠️

Minggu, 17 Maret 2024

My ElectraWhere stories live. Discover now