d'voice - 28

43 6 0
                                    

Kami sampai di bandung tepat waktu sebelum dzuhur, langsung di sambut Bunda yang memang sudah tahu bahwa kami akan datang. "Assalamualaikum!" ucapku dan Ibrahim

"Waalaikumussalam, akhirnya ya Allah. Ya Allah sayang, ke Bandung juga. Sebulan yah disini."

Aku tertawa mencium tangan Bunda.

"Ngelunjak banget Bund sebulan, seminggu aja ini kerjaan udah pasti numpuk."

"Kamu emang gak bisa diajak kompromi. Kamu aja yang seminggu, Mantu Bunda biar lebih lama di sini."

Aku hanya tertawa menanggapi obrolan ibu dan anak ini. Bunda lalu mengajak kami masuk ke dalam rumahnya, sambil menjelaskan beberapa tempat dan bentuk rumah bagian dalam kepadaku.

"Ayah mana Bund."

"Jam segini masih di kantor, sore baru pulang."

"Sulaiman?"

"Ada, itu dia."

"Bang Ibram! Kak Rejia!"

Suara sulaiman nyaring menghampiri kami, dan langsung menghamburkan pelukan kepadaku, aku langsung mengangkat tubuhnya ke dalam gendonganku, walaupun untuk ukuran sulaiman cukup berat tapi jujur saja aku juga merindukan anak ini.

"Aiman kemarin ulang tahun kan?" tanyaku.

"Iya" jawabnya antusias

"Nanti yah, ada hadiah dari kakak buat Aiman."

"Yeeiii dapat hadiah."

"Udah turun sayang, itu kakaknya baru sampai pasti capek."

"Nanti barangnya taro sini aja, dibantu Bibi sama Pak Jojo bawa ke kamar Ibrahim."

"Kalian istirahat dulu, sholat baru habis itu makan siang, Bunda siapin makanannya."

Lalu Ibrahim membawaku ke kamarnya yang ada di lantai atas entah hanya perasaanku atau memang iya kalau begitu memasuki kamar Ibrahim, nuansa maskulin sangat terasa disini.

"Desain kamarnya persis kayak di kakamar kita. Kamu bisa kan?" Tanya Ibrahim

"Oh iya?"

"Hm."

Aku langsung berjalan menuju tempat tidur dan benar saja, aku langsung berhasil menemukan dimana tempat tidur. "Beneran sama persis?"

"Disini gak ada walk in closet. Letak ranjang, sofa sama kamar mandi sama."

"Okey."

"Ini mukenah kamu, saya mau sholat di masjid. Kamu sholat disini. Bisakan?"

"Iya bisa."

Ibrahim lalu mengecup keningku sebelum berlalu menuju kamar mandi untuk bersiap sholat. Aku sholat setelah beberapa menit merebah dulu di tempat tidur, jujur saja perjalanan dari Jakarta ke bandung, duduk di jok mobil selama kurang lebih 3-4 jam cukup melelahkan.

Barulah setelah merasa punggungku lebih rileks aku bangkit untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat.

🍂

Malam hari tiba Ayah sudah ada di rumah, sama seperti reaksi Bunda beliau sangat senang kami berkunjung dan maunya menahan kami lebih lama tapi lagi-lagi kami hanya bisa sepekan disini, pekerjaan kantor Ibrahim dan toko bungaku juga tidak bisa diabaikan terlalu lama.

Kami duduk di ruang keluarga dengan aku memangku Sulaiman dan Ibrahim di sampingku.

"Jia gimana sayang? Udah ada tanda-tanda isi?"

Aku tersenyum dan menggeleng lemah "Maaf yah Bunda, sejauh ini masih belum."

"Kok minta maaf. Gak papa, Bunda yakin gak lama isnsyaAllah segera dikasih, banyakin doa lagian kalian berdua sama-sama sehat, insyaAllah."

d'voiceWhere stories live. Discover now